Buah naga merah sudah lama jadi salah satu buah yang menarik perhatian. Bukan cuma karena tampilannya yang cantik, tapi juga karena warnanya yang merah keunguan yang kelihatan lenih menarik dibanding buah-buahan lain.
Kalau Kawan pernah memotong buah naga merah, kamu pasti sadar kalau warnanya gampang banget menempel di tangan atau talenan. Nah, warna kuat itu bukan sekadar estetika, tetapi ada senyawa pewarna alami di dalamnya yang namanya betasianin.
Betasianin merupakan pigmen larut air yang biasanya ditemukan pada tanaman tertentu, seperti buah naga, bit, hingga kaktus tertentu. Karena sifatnya yang mudah larut, warna merah buah naga bisa dengan cepat meninggalkan noda di tangan atau talenan saat dipotong.
Namun, di balik warnanya yang mencolok itu, betasianin ternyata memiliki beberapa sifat fungsional yang cukup menarik untuk dibahas, khususnya terkait potensi manfaat bagi tubuh.
Nah, biar Kawan nggak cuma tahu buah naga dari warnanya saja, berikut penjelasan mudah tentang apa itu betasianin dan apa saja potensi manfaatnya.
Apa Itu Betasianin dan Kenapa Ada di Buah Naga Merah?
Secara sederhana, betasianin merupakan pigmen berwarna merah atau merah-violet dari kelompok pigmen betalain. Betasianin adalah salah satu pewarna alami penting yang banyak digunakan dalam sistem pangan.
Baik daging maupun kulit buah naga merah mengandung betasianin, dan beberapa penelitian di Indonesia sudah berhasil mengekstraknya menggunakan pelarut air maupun etanol. Dengan kata lain, warna merah-ungu buah naga bukan terjadi secara kebetulan, memang ada pigmen bioaktif yang memberikan warna sekaligus manfaat tertentu.
Manfaat Kesehatan Betasianin
Walaupun sering dikenal hanya sebagai pewarna alami, betasianin sebenarnya punya beberapa fungsi yang mendukung kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Antioksidan
Betasianin memiliki kemampuan membantu menangkal radikal bebas. Senyawa ini dapat berperan menjaga sel-sel tubuh dari stres oksidatif sehingga mendukung perlindungan jaringan tubuh.
Sifat antioksidan ini juga membantu menjaga keseimbangan metabolik agar sel tidak mudah mengalami kerusakan dan menjaga keseimbangan tubuh.
2. Mendukung Kesehatan Pembuluh Darah
Betasianin dapat memberikan efek positif terhadap fungsi pembuluh darah. Pigmen ini membantu menjaga elastisitas dinding pembuluh darah serta mendukung aliran darah yang lebih baik.
Fungsi pembuluh darah yang baik berkaitan langsung dengan kesehatan jantung dan peredaran darah. Karena itu, konsumsi buah naga yang kaya akan betasianin dapat berkontribusi sebagai bagian dari pola makan yang mendukung kardiovaskular.
3. Berpotensi sebagai Pewarna Alami yang Lebih Aman
Betasianin memberikan warna merah-ungu yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Karena berasal dari bahan pangan, penggunaannya cenderung lebih aman dibanding pewarna sintetis. Pigmen ini dapat dipakai untuk minuman, dessert, atau makanan olahan lain yang membutuhkan warna alami.
Sifat-Sifat Betasianin
Walaupun punya potensi manfaat, betasianin juga punya beberapa sifat yang perlu diperhatikan:
1. Sensitif terhadap Panas dan pH
Jika dipanaskan terlalu lama atau dalam kondisi pH ekstrem, warna betasianin bisa memudar dan kualitas pigmennya menurun.
2. Aktivitas Antioksidan Dapat Berbeda Tergantung Bagian Buah dan Cara Ekstraksi
Beberapa ekstrak kulit atau daging buah naga menunjukkan aktivitas antioksidan yang berbeda-beda, tergantung metode dan kondisi ekstraksi. Karena itu, manfaat betasianin akan lebih optimal jika buah naga dikonsumsi segar atau diolah dengan cara yang tidak merusak pigmennya.
Jadi, betasianin adalah pigmen utama pada buah naga merah yang membuat warnanya terlihat cerah dan pekat. Selain memberi warna, pigmen ini juga memiliki peran sebagai antioksidan, mendukung kesehatan pembuluh darah, serta berpotensi digunakan sebagai pewarna alami yang lebih aman.
Meski begitu, betasianin tetap sensitif terhadap metode pengolahan tertentu. Namun, kalau ingin mendapatkan manfaat terbaik, buah naga sebaiknya dikonsumsi dalam kondisi segar atau melalui pengolahan ringan.
Referensi:
- Sari, N. M. I., Hudha, A. M., dan Prihanta, W. 2016. Uji Kadar Betasianin pada Buah Bit (Beta vulgaris L.) dengan Pelarut Etanol dan Pengembangannya sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. Vol. 2(1): 72–77.
- Ananda, R., dan Azhar, M. 2022. Ekstraksi dan Karakterisasi Betasianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus sp.). Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang. Vol. 11(1): 1–4.
- Cheok, A., Xu, Y., Zhang, Z., Caton, P. W., dan Rodriguez-Mateos, A. 2022. Betalain-Rich Dragon Fruit (Pitaya) Consumption Improves Vascular Function in Men and Women: A Double-Blind, Randomized Controlled Crossover Trial. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 115(5): 1418–1431.
- Romdonah, F. S., Kusumo, E., dan Supartono, S. 2017. Identifikasi Betasianin dan Uji Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Indonesian Journal of Chemical Science. Vol. 6(1): 1–4.
- Nurbaya, S. R., Saidi, I. A., Syahrorini, S., dan Nahdiya, M. 2023. Characteristics of Betacyanin Natural Food Coloring from Red Dragon Fruit Peel (Water Bath Assisted Solvent Extraction Method). Academia Open. Vol. 8(2): 10–21070.
- Sari, Y. 2018. Pengaruh Pemanasan terhadap Kestabilan Pigmen Betalain dari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia. Vol. 2(1): 37–42.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
