Per 1 Desember 2025, layanan Kereta Khusus Petani & Pedagang (KPP) resmi beroperasi di jalur Merak–Rangkasbitung. Layanan ini menjadi moda transportasi baru bagi petani dan pedagang kecil yang ingin membawa hasil panen atau barang dagangan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau. KAI Commuter menempatkan kereta ini sebagai bagian dari Commuter Line Merak, sehingga waktu perjalanan akan mengikuti jadwal reguler lintas tersebut.
Pada tahap awal, kereta melayani perjalanan dua arah. Terdapat tujuh keberangkatan dari Merak dan tujuh keberangkatan dari Rangkasbitung setiap harinya atau total 14 perjalanan harian. Penempatan jadwal ini dibuat agar petani maupun pedagang dapat memilih waktu perjalanan yang pas dengan aktivitas panen, distribusi ke pasar, maupun perjalanan pulang.
Tarif dan Rute Kereta Khusus Petani & Pedagang
Kereta Khusus Petani & Pedagang beroperasi di jalur Stasiun Merak – Stasiun Rangkasbitung. Penumpang dapat naik dari seluruh stasiun di lintas tersebut, mengikuti ketentuan dan jam operasi Commuter Line Merak.
Tarif Kereta Khusus Petani & Pedagang pun dibuat sangat terjangkau. Harga tiket ditetapkan Rp 3.000 per perjalanan, berkat dukungan subsidi Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah. Dengan tarif ini, biaya distribusi barang tani dapat ditekan lebih rendah dibanding menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan barang kecil. Kombinasi rute yang strategis dan biaya perjalanan yang hemat diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi lokal di kawasan Banten dan sekitarnya.
Cara Daftar Kereta Petani & Pedagang
Untuk mengakses layanan ini, petani atau pedagang perlu melakukan registrasi. Berikut langkah-langkahnya:
- Datang ke loket registrasi KPP di stasiun lintas Merak–Rangkasbitung.
- Bawa KTP sebagai identitas untuk verifikasi.
- Isi formulir dan lakukan proses validasi data.
- Setelah disetujui, penumpang akan menerima kartu khusus Petani/Pedagang sebagai tanda identitas pengguna layanan.
- Dengan kartu tersebut, tiket dapat dipesan mulai H-7 sebelum keberangkatan.
- Jika belum sempat mendaftar, penumpang tetap dapat membeli tiket langsung di hari keberangkatan selama kursi masih tersedia.
KAI juga memberikan keleluasaan bagi pengguna KPP untuk masuk ke area stasiun lebih awal. Pemilik kartu diperbolehkan berada di stasiun hingga dua jam sebelum keberangkatan, untuk memudahkan dalam menata barang dagangan.
Kapasitas dan Spesifikasi Gerbong
Setiap rangkaian Kereta Petani & Pedagang memiliki kapasitas 73 kursi. Susunan interior diatur ulang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga lorong bagian tengah menjadi lebih luas. Penyesuaian ini bertujuan mempermudah penumpang membawa barang tani atau hasil perdagangan tanpa mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Terkait barang bawaan, penumpang diperbolehkan membawa maksimal dua koli atau dua tentengan, dengan ukuran maksimal 100 cm × 40 cm × 30 cm per koli. Barang berbahaya, mudah terbakar, hewan ternak, atau yang memiliki bau menyengat tidak diperkenankan masuk ke gerbong demi menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.
Sebelum operasional, rangkaian kereta telah menjalani serangkaian uji statis dan uji dinamis oleh DJKA dan KAI. Seluruh proses mengikuti ketentuan keselamatan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019.
Antusiasme di Hari Pertama
Pada hari pertama operasional, layanan ini langsung mendapat respons positif. Hingga pukul 15.00 WIB, sebanyak 87 pengguna telah memanfaatkan perjalanan Kereta Khusus Petani & Pedagang ini. Di sejumlah unggahan media lokal, terlihat pedagang dan petani membawa hasil panen menggunakan lanyard hijau yang menjadi identitas resmi pengguna KPP. Sambutan hangat ini menunjukkan bahwa kebutuhan atas moda transportasi khusus memang nyata dan hadir di tengah masyarakat.
Kehadiran Kereta Petani & Pedagang memberi peluang baru bagi pelaku usaha kecil untuk mempercepat alur distribusi produk, mengurangi biaya transportasi, dan membuka akses pasar yang lebih luas. Dengan tarif Rp3.000 dan kapasitas gerbong yang memadai, kereta ini diharapkan dapat menjadi solusi mobilitas yang semakin terjangkau bagi sektor pertanian dan perdagangan rakyat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News