Kawan GNFI, batik merupakan salah satu kain wastra khas Indonesia dengan memiliki berbagai motif cantik yang menjadi ciri khasnya.
Selain itu, kain batik Indonesia juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2009.
Berbeda dengan kain biasa, batik dibuat dengan berbagai teknik seperti digambar langsung di atas kain atau dicap dengan motif-motif tertentu yang mencerminkan ciri khas daerah asalnya.
Banyak dari Kawan mungkin mengenal bahwa batik berasal dari pulau Jawa, padahal seiring waktu, motif batik juga berkembang di pulau-pulau lainnya, salah satunya di Sulawesi Tengah.
Ingin tahu lebih banyak tentang batik Sulawesi Tengah dengan motif khasnya? Simak penjelasan lengkapnya, ya, Kawan GNFI untuk #MakinTahuSulteng.
Batik Bomba
Batik Bomba memiliki motif yang menggambarkan tanaman cengkeh, corak kelor, bambu, serta bunga. Batik ini menjadi pilihan souvenir wisatawan ketika berkunjung ke Palu.
Nama Batik Bomba berasal dari bahasa Kaili yang berarti ‘Bunga’, yang sesuai dengan penggambaran motifnya.
Menurut situs iwarebatik.org, motif bomba mawar menggambarkan makna cinta, keluarga, kerja, dan Tuhan, serta menggambarkan keterbukaan dan kebersamaan dalam kehidupan sosial masyarakat Palu.
Sedangkan, motif cengkeh dalam batik Bomba juga menggambarkan komoditas utama di Kabupaten Tolitoli dan bermakna sebagai simbol penyembuhan atau harapan baik bagi kesehatan dan keselamatan para pemakainya.
Menariknya lagi, batik Bomba telah dikenal hingga ke mancanegara. Dalam acara Business 20 (B20) Summit Indonesia 2022 di Bali, CEO Tesla dan X, Elon Musk pernah memakainya.
Batik Valiri
Batik Valiri disebut juga oleh masyarakat lokal sebagai Valiri. Kata ini berasal dari bahasa Kaili, di mana “vali” berarti “jadi” dan “ri” berarti “di”. Jika digabungkan, “valiri” berarti “jadi di sini” atau “dibuat di sini”.
Batik Valiri diinisiasi oleh Afrianto sejak tahun 2019 di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi dengan bekerja sama dengan para pengrajin batik setempat.
Motif batik Valiri mengangkat kekayaan budaya dan kearifan lokal khas Kaili dan Lembah Sigi seperti motif patung megalit, lalove (alat musik suku Kaili), dan rumah adat.
Batik Nambo
Kabupaten Banggai menjadi salah satu sentra produksi tekstil yang mengandalkan kerajinan lokal warisan budaya, yakni kain tenun Nambo atau kini dikenal sebagai batik Nambo khas Banggai.
Motif pada Batik Nambo terkait dengan fauna khas Banggai, seperti burung Maleo dan ikan cardinal.
Tidak heran karena Banggai adalah daerah pesisir, sehingga karakteristik motif batiknya terasa kental dengan nuansa pesisir.
Batik Banava
Batik Banava memiliki berbagai motif yang menggambarkan ciri khas Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Batik Banava dikatakan cukup modern karena banyak produknya bisa dijadikan bahan produksi seperti hoodie, kemeja, dress, celana, bahkan boneka.
Motifnya beragam, mulai dari tanaman kelor, burung maleo, kopi Donggala, sepotong dange, dan lainnya yang diproduksi di Kelurahan Ganti, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Wisatawan yang berkunjung ke Donggala juga diperbolehkan melihat proses pembuatan batik Banava dari pembuatan pola hingga pewarnaan, yang memberikan pengalaman baru dalam dunia fesyen lokal.
Batik Tobungku
Keunikan batik ini adalah terinspirasi dari Soronga – wadah berbentuk persegi panjang dari kayu yang digunakan untuk penguburan di masa lalu dan banyak ditemukan di Situs Gua Tokandindi, Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat.
Wadah tersebut menunjukkan berbagai bentuk hias yang menggambarkan bagian penutup dan tubuhnya, yang menunjukkan status sosial orang yang dikuburkan. Inspirasi ini kemudian diimplementasikan menjadi motif dalam batik Tobungku.
Pada tahun 2022, batik Tobungku telah mendapatkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dari Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, di mana batik Tobungku berasal dari Kabupaten Morowali, yang merupakan pemilik hak paten daerah tersebut.
Dari berbagai jenis kain batik dari Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga budaya dan warisan inovasi kreatif dari motif ikoniknya.
Beragam motif batik juga menunjukkan bahwa tiap daerah di Indonesia memiliki potensi yang kaya, baik flora maupun fauna yang digambarkan dalam kain sebagai upaya memperkenalkannya.
Inspiratif sekali, ya, Kawan GNFI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News