Mengakhiri rangkaian penutupan dari Roadshow GESID 2025, Klaten menjadi kota terakhir yang dikunjungi. Tidak hanya dihadiri oleh tim Danone Indonesia, acara ini mendapatkan kehormatan dengan kehadiran Ibu Puspo Enggar Hastuti, S.E., selaku Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB). Kehadiran Bu Puspo memberikan makna lebih karena secara langsung melihat bagaimana Duta GESID Siswa (DGS) bergerak dan berdampak nyata di luar aktivitas akademik di sekolah.
Dua sekolah yang dikunjungi kali ini adalah SMPN 1 Prambanan dan SMAN 3 Klaten. Sejak awal, suasana roadshow terasa hangat dan penuh energi positif.
DGS tidak hanya menyampaikan ide kreatif, melainkan menunjukkan konsistensi mereka dalam implementasi program di sekolah dan teman sebaya. Sesi diskusi berjalan interaktif, mulai dari membahas strategi, tantangan, hingga solusi supaya gerakan hidup sehat dan bebas anemia terus berlanjut secara mandiri di sekolah.
Kunjungan pertama dilakukan di SMPN 1 Prambanan; DGS aktif dan terbuka dalam sesi diskusi. Aktivitas berlangsung dengan interaktif, yang penuh dengan tanya jawab, refleksi bersama, hingga diskusi mengenai kebiasaan hidup sehat di lingkungan sekolah. Semangat dari DGS SMPN 1 Prambanan menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perubahan positif di sekolah.

“Yang membuat kami bangga dari Duta di Klaten adalah keberanian mereka untuk mencoba dan berbicara apa adanya. Setiap ide lahir dari pengalaman mereka sendiri dan itu yang membuat gerakan ini relevan dan bermakna. Kami, sebagai fasilitator ingin jaga, supaya mereka merasa punya ruang aman untuk berkembang dan bergerak bersama,” ujar Rich Simeon sebagai Regional CoordinatorKlaten GESID 2025.
Berlanjut ke SMAN 3 Klaten, DGS berdiskusi membahas mengenai tantangan seperti manajemen waktu dan koordinasi antaranggota sehingga strategi program tetap berjalan optimal. Melalui pendampingan langsung, tim GESID memberikan panduan dan solusi supaya implementasi program tetap berjalan optimal dan berkelanjutan.
Sesi ini menegaskan bahwa program GESID tidak hanya berfokus pada edukasi kesehatan, tetapi juga pada pengembangan kapasitas pelajar dalam mengambil tanggung jawab dan menjadi contoh positif bagi lingkungan sekitarnya.

Kehadiran Bu Puspo menegaskan pentingnya sinergi antara program GESID dengan dukungan pemerintah daerah. Ia mengapresiasi semangat DGS yang bertindak sebagai agent of change bagi teman sebaya. Momen ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas pihak dapat memperkuat dampak yang dihasilkan dari sebuah program.
Semua sesi berjalan dengan lancar dan sangat menyenangkan. Para Duta menyampaikan berbagai gagasan mengenai cara menyebarkan pesan kesehatan, mulai dari kampanye sederhana di kelas hingga aktivitas kreatif yang melibatkan teman-teman satu angkatan. Interaksi yang terbangun menunjukkan bahwa remaja dapat menjadi penggerak perubahan ketika diberikan ruang untuk berbicara dan berkolaborasi.
Seperti pepatah mengatakan, “Walaupun ini yang terakhir, bukan berarti segalanya berakhir.” Penutupan rangkaian roadshow bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih besar, terutama Duta GESID. DGS akan terus bergerak, berdampak, menjadi agent of change yang membawa ide kreatif dan semangat kepemimpinan kepada teman sebaya.

Danone Indonesia memastikan bahwa semangat ini tidak akan berhenti setelah roadshow berakhir. Setelah roadshow, GESID akan menggelar National Gathering tahun 2025 dengan tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, yang merupakan pertemuan akbar Duta GESID seluruh Indonesia untuk saling berbagi aspirasi, pengalaman dan inspirasi.
Penulis: Priskila Pakpahan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News