Sebagai bagian dari rangkaian program kerja KKN Universitas Negeri Padang 2025, kelompok mahasiswa yang ditempatkan di Nagari Solok Ambah melaksanakan pembuatan serta pemasangan plang jorong dan plang penyuluhan sampah.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperjelas informasi wilayah, tetapi juga mendorong kesadaran lingkungan masyarakat nagari.
Selama lebih dari 3 minggu tinggal di Nagari Solok Ambah, mahasiswa melihat kebutuhan nyata di masyarakat terkait kurangnya papan informasi wilayah dan minimnya media edukasi tentang pengelolaan sampah.
Kondisi ini dapat menimbulkan kebingungan bagi pendatang, menghambat akses administrasi, dan mengurangi efektivitas penyuluhan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, tim KKN berinisiatif membuat plang yang dapat memperkuat identitas jorong sekaligus mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan Nagari.
Kepekaan mahasiswa terhadap kebutuhan ini menunjukkan bagaimana pengamatan langsung di lapangan mampu menghasilkan solusi yang relevan dan tepat sasaran.
Proses pembuatan plang dimulai dari survei lokasi yang paling strategis dan mudah terlihat masyarakat. Selanjutnya, tim membuat desain plang yang sederhana tetapi jelas, lengkap dengan warna yang kontras agar mudah dibaca dari kejauhan.
Plang jorong dipasang di beberapa titik, di antaranya: Jorong Koto Ranah, Jorong Koto Mudik, Jorong Rimbo Ambacang, Jorong Takung, dan Jorong Bukit Tujuh.
Kehadiran plang-plang ini membantu memperkuat identitas setiap jorong serta memudahkan tamu maupun pendatang mengenali wilayah.
Sementara itu, plang penyuluhan sampah dipasang di kawasan yang sering menjadi pusat aktivitas warga, seperti area kantor wali nagari, dekat pusat kegiatan pemuda, serta titik yang dipandang rawan menjadi lokasi pembuangan sampah sembarangan.
Pesan yang dimuat pada plang sampah dibuat sesederhana mungkin, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.
Bentuk edukasi visual ini diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan menjaga kebersihan sejak dini.
Kegiatan pemasangan tersebut melibatkan banyak pihak. Mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah nagari, pemuda setempat, serta warga yang dengan antusias ikut membantu proses penanaman tiang, pengecatan, hingga penguatan pondasi plang.
Kebersamaan tersebut mencerminkan kuatnya budaya gotong royong yang masih terjaga di tengah masyarakat Solok Ambah. Kolaborasi itu menunjukkan bahwa program KKN tidak hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga membangun hubungan yang saling mendukung.
Selain memberi manfaat secara langsung, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran penting bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya merasakan bagaimana merancang program yang sesuai kebutuhan masyarakat, tetapi juga belajar memahami dinamika sosial di nagari.
Interaksi yang terbangun selama pemasangan plang menjadi pengalaman berharga yang memperkaya proses pengabdian mereka.
Dengan adanya plang jorong, identitas wilayah di Nagari Solok Ambah kini lebih jelas dan mudah dikenali. Kehadiran plang sampah pun menjadi pengingat bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus mendukung upaya nagari dalam menciptakan kawasan yang lebih sehat dan tertata.
Kegiatan ini mungkin tampak sederhana, tetapi berdampak jangka panjang bagi masyarakat. Program ini menjadi bukti bahwa kontribusi kecil dapat menghadirkan manfaat besar, terutama jika dilakukan dengan kesadaran bersama dan semangat pengabdian.
Mahasiswa KKN UNP 2025 berharap upaya itu dapat terus dijaga oleh masyarakat, dan menjadi langkah awal menuju Nagari Solok Ambah yang semakin bersih, tertib, dan berdaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News