TEDxBandung 2025 resmi digelar di The House Convention Hall, Bandung, 29 November 2025, dengan mengangkat tema “LIGHT”.
Lebih dari 10 pembicara dan penampil tampil dalam dua sesi utama, SUNLIGHT dan MOONLIGHT, membawakan beragam gagasan seputar cahaya sebagai simbol pengetahuan, proses, serta perjalanan dari gelap menuju terang.
Tahun ini, kurator program utama dilakukan oleh M. F. Rosiy sebagai Curator, Salwa A. Zarifa sebagai Co-Curator, serta David Irianto, Guest Curator yang juga bagian dari tim kurator TEDxJakarta. Mereka, yang disebut sebagai THE CURATORS bertugas menyeleksi ide dan mendampingi para pembicara melalui proses kurasi, pendalaman gagasan, hingga latihan sebelum tampil.
Acara dibuka dengan penampilan Reak dari kelompok seni Sunda Puspa Karima, yang menyoroti peran perempuan sebagai penggerak tradisi.

Sementara itu, sesi penutup menghadirkan Hesti Wulandari, astronom dan Kepala Observatorium Bosscha, yang mengajak peserta memahami semesta melalui “membaca cahaya”, serta memperkenalkan gagasan kegelapan sebagai “antidepresan kosmik alami”.
Deretan penulis turut memeriahkan panggung, di antaranya Minanto, duo Eva Sri Rezeki–Eva Sri Rahayu, dan Zaky Yamani. Mereka membawakan tema “Menuliskan Cahaya” dalam kolaborasi yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan melalui inisiatif MTN Seni Budaya di konferensi TEDxBandung 2025.
Program tersebut membuka ruang bagi talenta untuk memperoleh eksposur dan mengembangkan karier di bidang seni budaya.
Selain sesi utama, TEDxBandung menghadirkan Discovery Sessions, rangkaian aktivitas interaktif berupa pameran, lokakarya, fireside chat, dan kelas kolaborasi dengan berbagai mitra.
Penyelenggara juga menekankan komitmen keberlanjutan dengan menghadirkan mitra pengelolaan sampah serta membuka program Donasi Pohon untuk kompensasi karbon melalui penanaman mangrove di pesisir Jawa Barat.
Fasilitas juru bahasa isyarat turut disediakan untuk memastikan inklusivitas bagi peserta tuli. Peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan para pembicara melalui sesi Speaker Meetups.
Di tahun yang sama, Hendri Aditya, tokoh kuliner Bandung, kembali mengkurasi The Food Program yang menampilkan makanan dan minuman lokal ramah lingkungan. Pengunjung dapat menggunakan koin kayu dari tradisi Nyawang Bulan, sebuah pesta rakyat di Kasepuhan Bunisari, untuk menikmati sajian tersebut.
Penyelenggara berharap TEDxBandung 2025: LIGHT menjadi ruang pembuktian bahwa sebuah ide dapat menjadi cahaya yang mencerahkan dan membawa perubahan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News