Ikhsan Lani begitu sangar ketika berlaga di oktagon. Namun, ia juga punya sifat penuh kasih sebagaimana yang ditunjukkannya di tempat pengungsian korban banjir Sumatra.
Sosoknya tak asing bagi penggemar olahraga beladiri di Indonesia. Ikhsan Lani adalah petarung bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA) asal Papua yang namanya melambung di ajang One Pride MMA.
Biasanya, publik melihat Ikhsan saat bertarung di oktagon. Saat itulah, ia tampak begitu sangar tatkala menghajar lawannya. Nah, kali ini masyarakat kembali menyaksikannya beraksi, bukan di oktagon melainkan tempat pengungsian.
Melalui video yang diunggah oleh Masjid Nurul Ashri Yogyakarta di media sosial, Ikhsan diketahui menyambangi pengungsian korban banjir Sumatra untuk menyalurkan bantuan. Tampak ia disibukkan dengan aktivitas berbelanja kebutuhan pengungsi hingga membagikannya kepada orang-orang yang di pengungsian.
Ikhsan juga tampak turut membantu warga membersihkan sisa-sisa banjir. Di tengah lumpur tebal berwarna cokelat, ia dengan lincah menggunakan berbagai peralatan untuk menyingkirkan lumpur tersebut dari bangunan.
Bagi yang mengikuti kiprah Ikhsan, sebetulnya tidak mengejutkan apabila ia melakukan hal seperti demikian. Ia memang dikenal sebagai atlet yang punya kepedulian tinggi terhadap sesama, khususnya orang-orang yang membutuhkan.
Kemanusiaan Ikhsan Lani: Dari Palestina ke Sumatra
Ikhsan Lani merupakan putra Papua, tepatnya ia lahir di Isualima, Kampung Assoyelipele, Distrik Walesi, Kabupaten Wamena, pada 2002. Demi berkarier sebagai petarung MMA, ia merantau jauh meninggalkan kampung halamannya.
Dari daerah paling timur di Indonesia, Ikhsan hijrah hingga mendekati ujung barat, yakni Kepulauan Riau. Di sana, ia berlatih di Camp Ranger Fighteam Batam.
Usaha Ikhsan hingga rela jauh dari kampung halaman tidak sia-sia. Dari memenangi rentetan pertarungan amatir, ia kemudian berkesempatan tampil secara profesional di One Pride MMA yang merupakan ajang bergengsi di negeri ini.
Di One Pride MMA, Ikhsan mencatatkan tiga kemenangan dan satu kali kalah. Tiga kemenangannya diraih saat menghadapi Francisco Pontolawongkang, Alex Hendro Batubara, dan Andy Setia Negara. Sementara itu, satu kekalahannya didapat dari duel melawan Trydyfa Kristoforus Tarigan.
Meski aksinya saat bertarung di oktagon tetap selalu jadi sorotan utama dari dirinya, bukan kali ini saja sisi humanis Ikhsan yang penuh kasih terlihat. Sebelumnya, ia juga pernah menyampaikan simpatinya untuk rakyat Palestina yang hidup di dalam penjajahan.
Pada Desember 2023 misalnya, Ikhsan mengenakan syal Palestina setelah mengalahkan Alex dalam laga perbaikan peringkat kelas bantam One Pride MMA 75 di Tennis Indoor Senayan kawasan GBK Jakarta. Baru satu ronde, Ikhsan memaksa Alex menyerah tanpa bisa melanjutkan duel ke ronde kedua. Setelahnya, Ikhsan mengenakan syal Palestina di atas oktagon sambil berfoto bersama dua angel.
Pernah pula beredar video viral di media sosial yang menampilkan Ikhsan menangis saat ditanya mengenai nasib rakyat Palestina yang menderita.
"Saya setiap buka itu pasti muncul video-video anak-anak itu. Nggak tahan. Saya menangis setiap melihat video anak-anak di Palestina," katanya dalam video.
Ikhsan pun mendoakan agar rakyat Palestina terus berjuang penuh semangat.
"Kami di sini hanya bisa bantu dengan doa dari jauh. Pokoknya saudara-saudara saya di Palestina tetap semangat, tetap berjuang. Jangan menyerah," tuturnya.


