Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meresmikan pemanfaatan fasilitas pengawasan kepabeanan terbaru yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas yang diresmikan meliputi pengoperasian pemindai peti kemas (Container Scanner) generasi terbaru dan implementasi teknologi kecerdasan buatan (Trade AI).
Purbaya menyatakan bahwa inovasi ini merupakan langkah penting dalam memodernisasi sistem pengawasan impor. Berikut detailnya:
Container ScannerGenerasi Baru: Alat ini memungkinkan Bea Cukai memeriksa isi peti kemas lebih cepat dan detail tanpa perlu membuka fisik kontainer. Pemindai baru ini menjanjikan waktu pemeriksaan yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Trade AI: Teknologi ini membantu petugas Bea Cukai menganalisis nilai pabean, klasifikasi barang, dan membandingkannya dengan harga pasar secara otomatis. Kehadiran Trade AI yang terintegrasi penuh dengan sistem CEISA 4.0 dirancang untuk mendeteksi praktik manipulasi harga, yang secara tradisional sulit dideteksi melalui pemeriksaan manual.
“Ini untuk mencegah under-invoicing, over-invoicing, dan trade-based money laundering. Semua ini tujuannya satu, untuk mengamankan penerimaan negara, dan sekaligus mempermudah proses impor bagi para importir yang baik," katanya.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga integritas data kepabeanan, sekaligus memfasilitasi perdagangan yang legal dengan meningkatkan efisiensi proses pemeriksaan bagi importir yang patuh.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
