Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya banjir rob atau banjir pesisir di sejumlah wilayah di Indonesia. Fenomena ini diperkirakan berlangsung cukup lama, mulai dari 17 November hingga 3 Desember 2025, dan berpotensi berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat di pesisir.
Wilayah Mana Saja yang Terancam Banjir Rob?
Peringatan dini BMKG menyebutkan bahwa ancaman banjir rob ini disebabkan oleh adanya fase bulan purnama (full moon), yang memicu peningkatan ketinggian permukaan air laut secara maksimal. Beberapa wilayah pesisir yang diimbau waspada meliputi:
Pesisir Utara DKI Jakarta.
Pesisir Banten (terutama di sekitar Teluk Banten dan Pandeglang).
Pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pesisir Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Beberapa wilayah pesisir di Sulawesi dan Maluku.
Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memantau informasi cuaca maritim terbaru.
Ancaman Banjir Rob di Jakarta Utara
Ibu kota, khususnya wilayah Jakarta Utara, menjadi salah satu fokus utama peringatan ini. Secara geografis, kondisi di pesisir Jakarta Utara memang sangat mengkhawatirkan karena beberapa area daratan sudah berada pada posisi yang lebih rendah atau setara dengan permukaan air laut (land subsidence).
Fenomena air laut yang tampak lebih tinggi dari daratan di Jakarta Utara, yang sempat viral, menunjukkan risiko rob yang semakin nyata. Banjir rob di Jakarta seringkali menggenangi kawasan permukiman, fasilitas umum, dan infrastruktur penting di dekat pantai, mengganggu aktivitas pelabuhan dan transportasi. Pemerintah daerah dan warga diharapkan segera mengambil langkah mitigasi, termasuk memperkuat tanggul laut sementara dan mempersiapkan jalur evakuasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News