Pemerintah Indonesia terus bergerak memajukan ekosistem kendaraan listrik nasional melalui kolaborasi investasi global yang mampu menciptakan nilai tambah domestik. Langkah ini sangat relevan dengan upaya transformasi menuju ekonomi hijau sekaligus peningkatan daya saing industri manufaktur dalam negeri. Momentum strategis tersebut salah satunya diwujudkan melalui peresmian fasilitas produksi PT VinFast Automobile Indonesia.
Peresmian ini berlangsung dalam acara Grand Opening VinFast Manufacturing Plant di Subang, Jawa Barat, pada Senin (15/12). VinFast, sebagai produsen kendaraan listrik terkemuka asal Vietnam, memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik ini.
Investasi tersebut memperkuat hubungan ekonomi kedua negara yang merupakan kekuatan ekonomi utama ASEAN dengan total PDB hampir mencapai USD 2 triliun pada 2024.
“Investasi Vietnam di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan VinFast menjadi salah satu proyek unggulan yang berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja serta penguatan basis industri kendaraan listrik di dalam negeri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Nilai investasi VinFast di Indonesia melalui fasilitas produksi ini tercatat mencapai Rp3,8 triliun dalam sistem OSS, dengan kemampuan memproduksi 50.000 unit per tahun dan menyerap hingga 1.700 orang tenaga kerja lokal. Skala produksi ini menjadikannya salah satu basis kendaraan listrik penting di ASEAN. Pemerintah pun menyambut baik rencana investasi tahap kedua sebesar USD 1 miliar (sekitar Rp17 triliun) dari VinFast, yang akan meningkatkan kapasitas menjadi 350.000 kendaraan per tahun, termasuk pengembangan pabrik e-scooter.
“Ke depan, Pemerintah berharap VinFast dapat terus meningkatkan penggunaan komponen lokal melalui kemitraan dengan industri dalam negeri, serta menjadi investasi strategis yang mencerminkan kepercayaan Vietnam terhadap iklim investasi Indonesia.” pungkas Airlangga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
