Kabut masih tampak menyusuri deretan bukit di utara Desa Koto Mesjid. Namun, suara kendaraan sudah saling bersaut berjalan menuju arah tujuan. Warga Desa Koto Mesjid bersiap untuk melakukan rutinitas keseharian. Para pelaku UMKM penggiat sektor pariwisata pembudidaya ikan berdinamika pada garis yang telah ditentukan.
Di tengah hiruk pikuk kesibukan warga Desa Koto Mesjid, tampaknya Heru dan Rudi (nama disamarkan) masih berkemelut memikirkan nasib masa depan dari Desa Koto Mesjid. Mereka adalah salah dua dari segelintir aktor yang menjadi motor penggerak bagi perkembangan desa yang dijuluki sebagai "Kampung Patin" tersebut.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan hingga tahun demi tahun, satu per satu, buah pikiran terus berusaha diupayakan untuk direalisasikan oleh tokoh yang kami juluki sebagai Batman Koto Mesjid.
“Tidak harus menjadi bagian dari sistem untuk menginisiasi perubahan.”
Setidaknya kalimat tersebutlah yang acap kali diutarakan oleh Heru. Memang apabila menginginkan perubahan diperlukan dorongan dari dua arah, dalam dan luar dari sistem itu sendiri. Pada dasarnya semua ini adalah pilihan.
Pilihan yang menitikberatkan pada upaya perkembangan serta kemajuan desa dengan tetap berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, ternyata dengan tidak bergabung dengan sistem. Apa boleh buat? Itulah yang mereka yakini mereka jalani mereka hidupi.
Bergerak di balik bayangan sistem bukanlah sesuatu yang mudah. Sebagaimana pepatah mengatakan “The brighter the light the darker the shadow”. Namun tampaknya, tidak semua berkenan dan tahan untuk berdansa di balik bayangan. Setiap alunan nada, setiap pola ritme, dan setiap kecepatan tempo.
Perlu dipadukan sedemikian rupa, agar serasi pada setiap gerakannya. Sekiranya itu yang selalu dilakukan oleh Heru dan Rudi untuk berusaha tetap teguh berjuang demi kemaslahatan warga Koto Mesjid.
Kemaslahatan warga Koto Mesjid, tentu saja berakar dari potensi yang berada pada Desa Koto Mesjid itu sendiri, yakni budidaya ikan patin. Bisa dibilang, Heru dan Rudi berupaya keras untuk mengembangkan warisan yang sudah selama ini dipertahankan oleh Gama (nama disamarkan).
Gama merupakan pelopor dari lahirnya julukan Desa Koto Mesjid sebagai “Desa Kampung Patin”. Di mana dirinya menemukan harta karun yang terpendam semenjak warga Desa Koto Mesjid dipindahkan. Sebab, mereka terdampak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.
Karakteristik tanah yang khas, kondisi cuaca yang mendukung, ketersediaan air melimpah, menjadi pemicu dari ditemukannya harta karun tersebut, yaitu budidaya patin.
Warisan yang berharga tersebut, saat ini menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga yang tinggal di Desa Koto Mesjid. Berangkat dari konsistensi dan sinergitas di antara Masyarakat Desa Koto Mesjid, pada akhirnya membuat desa ini menorehkan prestasi sebagai Juara 1 Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional Regional 1 Wilayah Sumatera tahun 2023.
Tentu saja pencapaian tersebut tidak terlepas dari usaha yang telah selama ini dilakukan oleh Heru dan Rudi sebagai pihak yang terus berupaya melakukan perubahan tanpa menjadi bagian dari sistem itu sendiri.
Tanpa disadari dan tanpa diketahui, tidak menjadi penghalang bagi Heru dan Rudi untuk terus berkomitmen mewujudkan buah pemikirannya. Sesuai dengan kutipan pada film The Dark Knight Rises “It doesn't matter who we are, what matters is our plan.”
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
