yuk terapkan 5 tips mengolah sampah makanan agar lebih ramah lingkungan - News | Good News From Indonesia 2024

Yuk, Terapkan 5 Tips Mengolah Sampah Makanan agar Lebih Ramah Lingkungan

Yuk, Terapkan 5 Tips Mengolah Sampah Makanan agar Lebih Ramah Lingkungan
images info

Yuk, Terapkan 5 Tips Mengolah Sampah Makanan agar Lebih Ramah Lingkungan


Sampah makanan merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampah makanan di Indonesia mencapai 21,3 juta ton per tahun, setara dengan emisi gas rumah kaca 3,63 juta ton Karbon dioksida.

Makanan yang terbuang akan berakhir di tempat pembuangan akhir, menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang kuat.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola sampah makanan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Kawan bisa menerapkan tips-tips berikut di rumah.

Kompos

Kompos merupakan salah satu cara efektif dan alami untuk mengolah sampah makanan. Proses ini melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi terkontrol untuk menghasilkan humus yang kaya akan nutrisi. 

Kawan bisa membuat pupuk kompos dari sisa makanan dan bahan organik lainnya. Campur bahan hijau (seperti sisa makanan segar, rumput hijau, dan dedaunan) dengan bahan coklat (seperti daun kering dan potongan kayu). Aduk secara teratur untuk mempercepat proses pengomposan. Kompos yang dihasilkan kaya nutrisi dan dapat digunakan untuk tanaman.

Biogas

Sampah makanan seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan dapat diolah menjadi biogas. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, penerangan, atau kendaraan.

Proses pembentukannya disebut anaerobik, di mana mikroorganisme menguraikan bahan-bahan ini tanpa adanya oksigen. Hasilnya adalah campuran gas, terutama metana (CH₄) dan karbon dioksida (CO₂), yang dapat digunakan sebagai sumber energi.

Kaldu dari Sisa Sayuran

Cara ini bisa dibilang cukup kreatif untuk mengurangi sampah makanan. Kawan bisa memanfaatkan sisa sayuran untuk membuat kaldu. Kulit, batang, dan bagian lain dari sayuran yang biasanya dibuang bisa direbus untuk menghasilkan kaldu yang lezat dan kaya nutrisi. 

Kumpulkan sisa sayuran dan simpan dalam wadah di freezer. Kemudian masukkan sisa sayuran ke dalam panci besar, tambahkan air, dan rebus selama beberapa jam. Setelah direbus, saring kaldu untuk memisahkan cairan dari sisa sayuran. Simpan kaldu dalam wadah kedap udara di kulkas atau freezer untuk digunakan nanti.

Donasi Makanan

Jika Kawan memiliki stok makanan berlebih yang masih layak konsumsi, donasikanlah kepada mereka yang membutuhkan. Banyak organisasi dan bank makanan yang menerima donasi makanan untuk didistribusikan kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Pastikan makanan masih dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Kemudian cari organisasi atau bank makanan di daerah kawan yang menerima donasi makanan. Donasikan makanan tersebut untuk membantu mengurangi limbah dan sekaligus membantu sesama.

Pupuk Organik Cair (POC)

Pupuk organik cair (POC) merupakan alternatif dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Pupuk ini dibuat dari sampah makanan, seperti sisa sayur, buah, dan kulit telur, yang diolah menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik cair dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pot.

Kumpulkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk. Siapkan wadah dengan lubang untuk drainase dan ventilasi. Isi wadah dengan tanah dan campurkan dengan sampah organik.

Tutup wadah dan biarkan selama sekitar satu bulan. Cairan pupuk organik akan mengalir keluar dari lubang drainase, dan pupuk padat akan terbentuk di bagian bawah wadah.

Mengelola sampah makanan dengan cara yang ramah lingkungan tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga bisa menghemat uang dan sumber daya. Jika Kawan menerapkan tips-tips di atas, artinya kamu sudah berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.