tumpas stunting dengan kipas upaya mahasiswa ugm untuk menurunkan angka stunting di desa labuhan pandan - News | Good News From Indonesia 2024

Tumpas Stunting dengan KIPAS: Upaya Mahasiswa UGM untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Labuhan Pandan

Tumpas Stunting dengan KIPAS: Upaya Mahasiswa UGM untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Labuhan Pandan
images info

Tumpas Stunting dengan KIPAS: Upaya Mahasiswa UGM untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Labuhan Pandan


Kecamatan Sambelia terletak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kecamatan ini dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona, meliputi pesisir pantai yang indah, pegunungan, dan hutan yang masih asri.

Sambelia juga merupakan pintu gerbang menuju Gili Kondo, salah satu destinasi wisata favorit di Lombok Timur yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Selain itu, Sambelia memiliki masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan pengrajin.

Sebagai wilayah yang masih berkembang, Sambelia menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan pelayanan kesehatan, termasuk masalah stunting yang cukup tinggi di beberapa desa.

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan tingkat akses kesehatan yang terbatas. Mahasiswa KKN-PPM UGM Melukis Sambelia 2024 Kode Unit NB-002 dari kluster Medika, berinisiatif untuk menghadirkan solusi melalui program kerja bertajuk "Tumpas Stunting dengan KIPAS" di Kecamatan Sambelia, khususnya Desa Labuhan Pandan.

baca juga

Program ini lahir dari keprihatinan akan tingginya angka stunting di daerah tersebut, yang tidak hanya disebabkan oleh malnutrisi, tetapi juga oleh kondisi tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu yang kurang optimal.

Program Tumpas Stunting dengan KIPAS diawali dengan survei pada minggu pertama periode KKN-PPM UGM 2024 di Kecamatan Sambelia. Survei ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Desa Labuhan Pandan dan Puskesmas Kecamatan Sambelia untuk mendapatkan data terkait kejadian stunting.

Selain itu, tim mahasiswa juga melakukan survei di posyandu keluarga, termasuk dalam pengambilan data tinggi dan berat badan anak secara rutin, serta wawancara singkat mengenai pola makan keluarga dan bahan makanan lokal yang potensial untuk dijadikan bahan utama dalam demonstrasi.

Setelah survei, tim KKN menyusun materi terkait stunting, optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pedoman makan sesuai dengan prinsip "Isi Piringku", serta proses pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berbasis komoditas pangan lokal.

Materi ini kemudian disosialisasikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan di Desa Labuhan Pandan. Selama sosialisasi, dilakukan pula demonstrasi pembuatan MPASI dengan bahan lokal.

Kegiatan ini dirancang secara interaktif dengan melibatkan para peserta agar mereka bisa lebih memahami dan menerapkan informasi yang diberikan di rumah.

Hasil dari kegiatan Tumpas Stunting dengan KIPAS menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesadaran para ibu mengenai pentingnya mencegah stunting. Program ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mendorong para ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah makanan dengan bahan-bahan lokal sehingga dapat diterapkan di rumah masing-masing.

baca juga

Sekretaris Desa Labuhan Pandan, Pak Mustiadi, menilai bahwa kegiatan ini merupakan inovasi yang sangat baik untuk diterapkan di lingkungan mereka. Menurutnya, meskipun sudah banyak program yang dilakukan untuk mengurangi angka stunting, namun hasilnya belum maksimal.

Dengan adanya program yang dibawakan oleh Tim KKN UGM, diharapkan angka stunting di wilayah Labuhan Pandan bisa menurun dan desa dapat memenuhi pilar SDGs.

Kader Posyandu, Ibu Levi, juga menyampaikan bahwa stunting di Desa Labuhan Pandan masih disebabkan oleh kurangnya kebersihan dan pemenuhan zat gizi yang belum optimal. Dengan adanya kegiatan ini, ibu-ibu yang hadir diharapkan lebih sadar tentang pentingnya asupan gizi dan kebersihan, sehingga kejadian stunting dapat berkurang.

Program Tumpas Stunting dengan KIPAS yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN-PPM UGM merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Desa Labuhan Pandan.

Melalui pendekatan yang interaktif dan berbasis pada potensi lokal, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah lain sehingga dapat terwujud generasi yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.