Halo Kawan GNFI, kali ini kita akan membagikan kisah inspiratif dari sosok petani buncis di Dusun Tlodas. Pak Iskhak atau akrab kita panggil dengan sebutan "Engkong" ternyata memiliki mimpi tinggi yang didampingi semangat besar.
Dengan keuletan dan semangat yang tinggi, Pak Iskhak telah mengubah lahan yang terletak di ketinggian menjadi ladang subur yang memberikan penghidupan bagi keluarganya. Cerita ini tidak hanya tentang hasil pertanian yang melimpah, tetapi juga tentang tekad, kerja keras, dan impian untuk masa depan yang lebih baik.
Engkong Iskhak di Ladang Buncis © Noor Faa'izah
Pak Iskhak, seorang pria paruh baya dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, memulai hari-harinya sebelum matahari terbit. Dengan perlengkapan sederhana seperti cangkul, sabit, dan keranjang anyaman, ia berjalan menuju ladangnya yang terletak di lereng bukit.
Jalan yang ditempuhnya terjal dan penuh tantangan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Setiap langkah yang diambilnya di jalan setapak itu adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik untuk keluarganya.
Ladang Pak Iskhak tidak seperti ladang-ladang di dataran rendah yang mudah diakses. Ladangnya terdiri dari terasering yang dibuat dengan telaten agar air hujan tidak langsung mengikis tanah.
Di lahan ini, Pak Iskhak menanam berbagai jenis tanaman, seperti cabai, tembakau, kobis, dan sayuran lainnya. Pengetahuan tentang tanaman dan teknik bertani diperolehnya dari pengalaman dan berbagi cerita dengan petani lain yang juga menghadapi tantangan serupa. Ia memanfaatkan setiap jengkal tanah yang ada dengan bijak, memastikan bahwa setiap tanaman mendapatkan perawatan yang optimal.
Pak Iskhak tidak hanya bertani untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sebagian hasil panennya dijual di pasar terdekat. Hasil dari penjualan ini membantu membiayai pendidikan anak-anaknya.
Hal ini karena Ia yakin bahwa pendidikan adalah salah satu investasi terbesar yang bisa diberikan pada anak-anaknya, sebuah langkah yang mungkin bisa mengubah nasib keluarga mereka di masa depan. Dengan pendidikan yang baik, ia berharap anak-anaknya tidak perlu mengalami kesulitan yang sama seperti yang ia hadapi.
Namun, perjalanan Pak Iskhak tidak selalu mulus. Cuaca yang tidak menentu seringkali menjadi tantangan terbesar. Hujan deras yang tiba-tiba bisa merusak tanaman, sementara musim kemarau yang panjang bisa membuat tanaman kekeringan.
Meski demikian, Pak Iskhak tidak pernah menyerah. Ketika musim hujan tiba, Pak Iskhak harus memastikan bahwa sistem irigasinya berjalan dengan baik, dan saat kemarau, ia harus menghemat air dan mencari cara agar tanamannya tetap mendapatkan asupan air yang cukup. Ia juga belajar membuat pupuk kompos dari sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak untuk menjaga kesuburan tanah.
Selain itu, akses yang sulit membuat Pak Iskhak harus bekerja lebih keras. Ia harus mengangkut hasil panen dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang curam. Setiap perjalanan pulang dari ladang dengan hasil panen di pundaknya, Pak Iskhak merasakan kepuasan dan kebanggaan yang tidak tergantikan. Ia tahu bahwa setiap butir keringat yang jatuh adalah bukti kerja kerasnya untuk masa depan yang lebih baik.
Pak Iskhak juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan desa. Ia sering menghadiri pertemuan-pertemuan kelompok tani di desanya untuk berbagi pengalaman dan belajar dari petani lain.
Dalam pertemuan tersebut, mereka berdiskusi tentang berbagai teknik pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen, cara mengatasi hama, serta strategi untuk mengatasi perubahan cuaca. Kerjasama dan kebersamaan antar petani di dusun tersebut menjadi salah satu kekuatan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pak Iskhak sering mengajak anak-anaknya ke ladang, bukan hanya untuk membantu, tetapi juga untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai kerja keras, ketekunan, dan kecintaan terhadap alam.
Ia berharap bahwa meskipun anak-anaknya nanti mendapatkan pendidikan yang baik dan mungkin bekerja di tempat lain, mereka tetap memiliki rasa hormat dan cinta terhadap tanah kelahiran mereka.
Melalui cerita Pak Iskhak, kita bisa belajar bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari seberapa besar hasil yang kita dapatkan, tetapi dari seberapa besar usaha dan tekad yang kita tanamkan. Dusun Tlodas mungkin kecil dan terpencil, tetapi di sanalah terukir kisah-kisah inspiratif tentang perjuangan dan harapan.
Pak Iskhak adalah salah satu dari banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan tulus berjuang demi keluarganya dan masa depan yang lebih baik. Ceritanya mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada harapan dan peluang untuk meraih mimpi-mimpi besar
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News