unik ramuan penghilang bau sampah justru terbuat dari campuran limbah sampah - News | Good News From Indonesia 2025

Unik, Ramuan Penghilang Bau Sampah Justru Terbuat dari Campuran Limbah Sampah

Unik, Ramuan Penghilang Bau Sampah Justru Terbuat dari Campuran Limbah Sampah
images info

Unik, Ramuan Penghilang Bau Sampah Justru Terbuat dari Campuran Limbah Sampah


Bukan hanya air got, rupanya air lindi juga menyebabkan pencemaran udara. Sebab, air lindi menimbulkan bau yang menyengat. Tidak hanya itu, bahkan, air lindi sebenarnya juga sangat berbahaya, baik bagi lingkungan maupun manusia.

Sebenarnya, apa itu air lindi?

Air lindi merupakan istilah yang merujuk pada limbah air yang muncul dari timbunan sampah. Limbah air tersebut biasanya berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tumpukan sampah.

Dalam bahasa Inggris, air lindi kenal sebagai leachate.

baca juga

Air lindi jelas sangat berbahaya karena dapat melarutkan berbagai zat berbahaya yang ada di tumpukan sampah, termasuk logam berat, senyawa organik, dan bahan kimia lainnya. Air lindi dapat terserap oleh tanah dan turut mencemari air tanah bahkan hingga ke sumur warga.

Akibatnya, masyarakat rentan mengalami penyakit, terutama berkaitan dengan pencernaan.

Disamping dampak jangka panjang, air lindi sebenarnya sangat mengganggu sebab bau yang dihasilkan sangat menyengat. Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang mampu mengatasi permasalan air lindi terkait bau, meskipun produk yang dihasilkan berupa solusi jangka pendek.

baca juga

Ramuan Penghilang Bau Air Lindi

Melihat permasalahan air lindi yang kerap menghasilkan bau tak sedap, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mencoba membuat inovasi ramuan penetralisir bau. Memang inovasi ini tidak menyelesaikan akar persoalan air lini. Akan tetapi, penemuan ini setidaknya dapat membantu masyarakat terbebas dari bau tak sedap.

Rania Naura Anindhita adalah inovator pembuatan cairan penghilang bau. Menariknya, cairan penghilang bau air lindi ini justru dibuat menggunakan cairan air lindi itu sendiri. Ia menyebutnya sebagai Eco Lindi.

“Eco lindi ini dibuat dari air lindi dicampur dengan sisa air tebu (molase), asam sulfat, dan katalis organik dan hasilnya terbukti bisamenghilangkan bau tak sedap sampah,” jelasnya, dikutip dari UGM.

baca juga

Bahan-bahan tersebut hanya perlu dicampur ke dalam satu wadah.

Cara pakainya pun mudah. Cukup semprotkan cairan eco lindi ke timbunan sampah dan cling! bau sampah akan ternetralisasi dalam waktu maksimal 10 menit.

Selain timbunan sampah, eco lindi rupanya dapat dimanfaatkan juga untuk jenis limbah lainnya. Rania telah menguji eco lindi ke kawasan peternakan yang juga menghasilkan bau. Hasilnya, eco lindi dapat digunakan untuk bidang peternakan dan aman untuk hewam ternak.

“Formula ini dapat diaplikasikan di semua limbah yang memproduksi bau,” imbuhnya.

baca juga

Penemuan Berasal dari Tantangan

Ada cerita menarik di balik penemuan cairan eco lindi ini. Pembuatan eco lindi oleh Rania Naura Anindhita, rupanya berawal dari tantangan yang diberikan ayahnya.

Ayah Rania yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo menantang putrinya yang menempuh pendidikan di jurusan Biologi untuk turut menemukan solusi atas permasalahan sampah, utamanya berkaitan dengan bau.

Raina yang merasa tertantang lantas bergegas mencari literatur untuk membuktikan kemampuannya. Setelah kurang lebih 2 bulan mencari bahan dan melakukan percobaan, Raina akhirnya mampu menciptakan eco lindi ini.

“Proses penetralan bau dan komposting yang biasa dilakukan memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu. Saya ditantang ayah untuk mempersingkat waktu menghilangkan bau dan setelah melalui diskusi dan berbagai kajian akhirnya ketemulah formulasi eco lindi ini,” jelas Raina. 

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.