kasur pasir sebagai kebiasaan unik masyarakat madura bagaimana rasanya - News | Good News From Indonesia 2025

Kasur Pasir sebagai Kebiasaan Unik Masyarakat Madura, Bagaimana Rasanya?

Kasur Pasir sebagai Kebiasaan Unik Masyarakat Madura, Bagaimana Rasanya?
images info

Kasur Pasir sebagai Kebiasaan Unik Masyarakat Madura, Bagaimana Rasanya?


Pulau Madura adalah pulau yang terletak di bagian utara provinsi Jawa Timur yang terdiri atas 4 Kabupaten, yaitu Sumenep, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Masyarakat di Pulau Madura memiliki banyak kebudayaan dan tradisi yang beragam dan unik yang terus dipertahankan hingga saat ini.

Di Kabupaten Sumenep, tepatnya di Kampung Pesisir Desa Legung Timur, Legung Barat, dan Dapenda, Kec. Batang-Batang, terdapat sebuah kebiasaan unik yang tidak dapat kita temui di manapun. Kebiasaan tersebut dikenal dengan kasur pasir.

Kasur pasir adalah sebutan pada sebuah persegi berukuran 2x2 meter yang berisikan pasir yang berada di dalam kamar tidur ataupun di halaman rumah mereka.

baca juga

Di desa-desa ini, hampir di setiap rumah masyarakatnya menggunakan alas pasir tersebut sebagai tempat tidur mereka sehari-hari.

Kasur pasir digunakan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas, mulai dari beristirahat, berbincang, relaksasi, proses kelahiran, bahkan aktivitas hubungan suami istri.

Meskipun mereka tetap memiliki kasur biasa, tetapi jarang sekali digunakan dan hanya berfungsi sebagai dekorasi rumah saja.

Tidak ada data pasti mengenai sejarah kapan kasur pasir ini mulai digunakan oleh masyarakat di Desa-desa tersebut. Namun dijelaskan oleh Suyami (dalam Anisa, 2018) bahwa kebiasaan ini berawal dari persahabatan 2 orang nelayan yang terdampar di kampung tersebut.

Singkat cerita, mereka berselisih dan saling menyerang dengan santet atau guna-guna, tetapi santet tersebut tidak berhasil hingga mereka berdamai dan kembali bersahabat.

Mereka saling bercerita bahwa salah satu cara menghindari serangan santet ialah dengan selalu tidur di pasir. Bahkan serangan-serangan lain pun dianggap tidak mempan ketika mereka berada di pasir. Cerita ini terus berkembang dan pada akhirnya kebiasaan tidur di pasir dipertahankan oleh masyarakat di Kampung Pesisir tersebut.

Masyarakat yang menggunakan pasir sebagai tempat tidur mereka ini disebut sebagai “Manusia Pasir”. Mereka percaya bahwa pasir memiliki banyak manfaat khususnya bagi kesehatan tubuh seperti menghilangkan gatal, pegal linu, hingga pusing. 

baca juga

Selain itu, mereka juga percaya bahwa pasir memberi manfaat bagi lingkungan mereka. Dengan semua halaman rumah masyarakat diisi dengan pasir, hal tersebut menghindari pemukiman mereka kumuh dan menghindari akan bencana seperti banjir.

Dalam perspektif budaya, pasir merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat pesisir desa yang memiliki makna yang dalam. Bagi mereka, pasir sebagai filosofi bahwa manusia berasal dari tanah dan kemudian akan kembali ke dalam tanah. Filosofi tersebut yang dipertahankan dan dikembangkan oleh kelompok Manusia Pasir ini dari antargenerasi di sana.

Di tengah erah modernisasi ini, masyarakat desa terus berusaha melestarikan kebudayaan unik yang mereka miliki ini dengan berbagai cara. Para orang tua mengenalkan kebiasaan ini kepada anak-anaknya melalui praktik yang dilakukan di rumah yang dapat membentuk kebiasaan anak.

Pihak pemerintah desa juga sedang mempersiapkan strategi pariwisata untuk memperkenalkan desa kasur pasir ini agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Kebudayaan kasur pasir ini telah masuk menjadi bagian dari warisan budaya tak beda Indonesia sejak awal tahun 2013. Salah satu aspek penilaiannya adalah tradisi ini secara turun menurun mencerminkan aspek budaya yang tak berwujud dan dipertahankan sebagai kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat.

Pada akhirnya kebiasaan manusia pasir yang tidur beralaskan pasir ini adalah keunikan yang menjadi bagian dari keberagaman kebudayaan Indonesia. Kebudayaan yang mereka miliki menunjukan identitasnya sebagai desa dengan integritas budaya yang diakui oleh di sana dengan mempertahankan kearifan lokalnya. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.