kkn fp ub buat program artistic agriculture tingkatkan innate capacity perempuan di desa wonokitri - Culture | Good News From Indonesia 2025

KKN FP UB Buat Program Artistic Agriculture: Tingkatkan Innate Capacity Perempuan di Desa Wonokitri

KKN FP UB Buat Program Artistic Agriculture: Tingkatkan Innate Capacity Perempuan di Desa Wonokitri
images info

KKN FP UB Buat Program Artistic Agriculture: Tingkatkan Innate Capacity Perempuan di Desa Wonokitri


Halo, Kawan GNFI! Siapa bilang bertani selalu harus berkotor-kotor? Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya (KKN FP UB) menghadirkan inovasi pertanian melalui program Artistic Agriculture. Aktivitas ini menggabungkan seni, edukasi, dan pemberdayaan perempuan dalam satu rangkaian kegiatan produktif dan berkelanjutan.

Agenda ini tidak hanya menjadi bagian dari agenda KKN, tetapi juga merupakan program pengabdian masyarakat yang terafiliasi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Fitrotul Laili, S.P., M.P., selaku dosen pembimbing lapang KKN FP UB Desa Wonokitri. Fokusnya adalah peningkatan innate capacity atau kapasitas dasar perempuan desa melalui pendekatan pertanian kreatif.

Tujuan jangka panjangnya sejalan dengan upaya menciptakan Desa Tanpa Kemiskinan melalui keterampilan yang aplikatif dan bernilai ekonomi.

Dalam pelatihan yang digelar di Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, peserta dikenalkan dengan 2 bentuk pertanian artistik, yaitu Terrarium dan Aqua Culture.

Keduanya dirancang tidak hanya sebagai kegiatan menanam, tetapi juga sebagai karya seni yang ramah lingkungan dan memiliki potensi usaha rumahan.

Terrarium adalah teknik menanam tanaman hias dalam wadah kaca transparan untuk membentuk taman mini. Peserta membuat terrarium menggunakan tanaman Fitonia yang dikenal memiliki warna daun yang unik dan menarik. Kegiatan ini dipandu oleh Inggrid Natalia Napitupulu selaku pemateri utama.

"Terrarium tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga bisa menjadi produk kreatif yang bernilai jual tinggi. Ini cocok dikembangkan ibu-ibu sebagai usaha kecil dari rumah, mengingat desa Wonokitri letaknya strategis dekat dengan wisata Bromo Tengger Semeru," jelas Inggrid.

Sementara itu, dalam sesi Aqua Culture, peserta diajarkan teknik budidaya tanaman berbasis air yang dirancang sebagai dekorasi fungsional sekaligus edukatif. Materi ini dibawakan oleh Yohana Dwi Cahyani, yang menjelaskan manfaat aquaculture sebagai pertanian bersih dan minim limbah.

"Konsep Aqua Culture ini mengajak masyarakat untuk bertani dengan cara yang praktis dan estetis. Tanaman tetap tumbuh sehat, tanpa perlu tanah atau ruang besar dan hemat air," ungkap Yohana.

Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari sesi pemaparan hingga praktik langsung. Ibu-ibu PKK Wonokitri bahkan menyatakan ingin mencoba mengembangkan hasil pelatihan ini menjadi produk rumahan.

Shanti, Ketua Kelompok PKK, mengapresiasi program ini karena membawa sudut pandang baru terhadap dunia pertanian.

"Biasanya bertani itu identik dengan kotor dan melelahkan. Tapi kegiatan ini justru menunjukkan bahwa bertani bisa cantik, bersih, dan menyenangkan. Ini bisa jadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu di sini," ujarnya.

Setelah sesi praktik pembuatan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto produk menggunakan mini studio. Peserta diajak mendokumentasikan hasil karya mereka dengan pencahayaan dan latar yang profesional. Dengan demikian, tampak lebih menarik dan siap dipromosikan secara digital.

Tujuan dari sesi ini adalah agar mereka mampu melihat potensi jual dari produk yang telah mereka buat. Selain itu juga mengasah kemampuan dokumentasi visual sebagai bagian dari pemasaran sederhana

Artistic Agriculture mudah diterapkan di rumah dan tidak membutuhkan lahan luas. Bahkan, metode ini juga memanfaatkan bahan-bahan daur ulang, seperti botol bekas dan kaca. Produk yang dihasilkan bersifat dekoratif dan memiliki nilai estetika tinggi, menjadikannya potensial sebagai usaha mikro.

Program ini juga mendorong pemberdayaan perempuan melalui pertanian rumah tangga yang bersih, kreatif, dan ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dengan cara yang menyenangkan.

Melalui agenda tersebut, mahasiswa KKN FP UB bersama Fitrotul Laili, S.P., M.P. dan dukungan dari BNSP berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai pelatihan sesaat. Namun, dapat menjadi langkah awal bagi perempuan Desa Wonokitri untuk terus mengembangkan potensi diri, membangun usaha rumahan berbasis pertanian kreatif. Pun juga berkontribusi nyata dalam menciptakan desa yang mandiri, berdaya, dan bebas dari kemiskinan.

Semoga semangat inovatif ini dapat menginspirasi lebih banyak desa lain untuk melihat pertanian sebagai ruang seni, usaha, dan pemberdayaan. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.