2.000 pengunjung memadati Pesta Rasa 2025 yang digelar di jantung Kota Brisbane Australia pada Jumat, 22 Agustus 2025. Agenda ini sekaligus untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Pesta Rasa diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) dan didukung oleh Kementerian Kebudayaan RI. Rangkaian kegiatan menarik dan menyenangkan diikuti oleh diaspora Indonesia di Brisbane dan masyarakat lokal di sana.
Dibuka dengan upacara bendera, Sang Saka Merah Putih membentang tinggi di King George Square, Brisbane. Prosesi yang khidmat ini diikuti oleh diaspora Indonesia, pelajar, Lembaga Perwakilan Negara Indonesia di Australia, hingga masyarakat setempat.
Merayakan Indonesia di Brisbane
Semarak kemerdekaan tak hanya terdengar di tanah air saja. Di Brisbane, perayaan kemerdekaan pun tak kalah meriah.
Pertunjukan khas Indonesia banyak ditampilkan untuk memperkenalkan budaya Nusantara kepada masyarakat Australia. Tak hanya itu, Pesta Rasa juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antarkomunitas Indonesia di Queensland.
Ikut meramaikan acara, hadir juga Pertunjukan Muhibah Angklung. Mereka adalah ansambel musik angklung asal Indonesia yang ikut tampil membawakan lagu-lagu Indonesia dan internasional dengan sentuhan tradisional khas tanah air.
Berbagai komunitas Indonesia juga tampak hadir menampilkan berbagai persembahan seni dan budaya yang beragam. Tari-tarian tradisional, musik, hingga kreasi kreatif masyarakat unjuk gigi di pagelaran festival Indonesia terbesar di Queensland tersebut.
Puncak acara diisi oleh musisi kenamaan Indonesia, Project Pop, yang menghibur pengunjung dengan lagu-lagu populer penuh semangat dan nostalgia.
Pada helatan Pesta Rasa ini, tersedia lebih dari 20 booth makanan khas Indonesia yang jadi favorit pengunjung. Berbagai kudapan lezat, mulai dari batagor, martabak manis, dan nasi ayam geprek sambal matah sukses membius lidah pecinta kuliner yang hadir.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Bapak Pendekar Muda Leonard Sondakh, menjelaskan bahwa budaya dapat menjadi jembatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia.
“Budaya merupakan konektor yang penting dalam hubungan kedua negara, khususnya dalam kedua aspek tersebut,” terangnya dalam rilis yang diterima GNFI.
Tak hanya itu, Lord Mayor Brisbane, Adrian Schrinner, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya agenda meriah yang dilakukan oleh komunitas Indonesia di Brisbane. Ia menyampaikan rasa bangganya terkait perayaan HUT ke-80 RI yang berlangsung tepat di jantung Kota Brisbane, di depan City Hall.
“Saya sangat bangga dengan komunitas multikultural kami, khususnya komunitas Indonesia. Kehadiran mahasiswa Indonesia membuat kota ini semakin hidup dan berwarna. Merayakan budaya serta Hari Kemerdekaan Indonesia di Brisbane adalah sebuah kehormatan,” jelasnya.
Kehadiran mahasiswa internasional salah satu kampus di Brisbane ikut menambah semarak perayaan itu. Suasana yang meriah sukses membuat pengunjung berdecak kagum.
“Suasananya sangat meriah, pembawa acaranya interaktif, dan penampilan musiknya benar-benar berkualitas,” jelas Johann, salah satu pengunjung yang ikut menikmati agenda kebudayaan Indonesia tersebut.
Sementara itu, Viktor, Ketua Kerukunan Keluarga Maesaan Queensland, rela mengambil cuti tahunan pada tanggal 22 Agustus demi merasakan nostalgia kemerdekaan Indonesia.
“Saya sudah tidak sabar untuk datang ke sini,” tukas Viktor.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
