tangisan senyap vaquita lumba lumba terlangka di dunia - News | Good News From Indonesia 2025

Tangisan Senyap Vaquita, Lumba-Lumba Terlangka di Dunia

Tangisan Senyap Vaquita, Lumba-Lumba Terlangka di Dunia
images info

Tangisan Senyap Vaquita, Lumba-Lumba Terlangka di Dunia


Di ujung utara Teluk California, Meksiko, terdapat kisah menyedihkan tentang perjuangan untuk bertahan hidup. Ini adalah rumah terakhir bagi vaquita (Phocoena sinus), lumba-lumba terkecil di dunia. Keberadaannya sangat langka, hampir seperti mitos.

Ia juga sering dijuluki "panda laut" karena lingkaran hitam yang khas di sekitar matanya dan bibir yang melengkung seperti bentuk tersenyum. Namun, senyuman itu hanyalah ilusi.

Di balik penampilannya yang lucu, vaquita menghadapi krisis keberadaan serius yang telah mendorongnya ke ambang kepunahan. Dengan populasinya yang kini diperkirakan kurang dari 10 individu, kisah vaquita bukan hanya sekadar catatan biologis, tetapi gambaran tragis dari dampak aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati laut.

baca juga

Vaquita adalah makhluk yang hanya hidup terbatas di wilayah bagian atas Teluk California. Ia terbilang mamalia laut yang unik dan berbeda dari lumba-lumba pada umumnya.

Ukuran tubuhnya yang kecil, sekitar 1,5 meter dan berat maksimal 55 kilogram, menjadikannya salah satu cetacea terkecil di dunia. Selain itu, sirip punggungnya yang besar membantu mengatur suhu tubuhnya di perairan teluk yang hangat—membuatnya berbeda secara evolusioner dari keturunannya.

Ilmuwan mengklasifikasikan vaquita dalam kategori Critically Endangered (Kritis) oleh IUCN. Setelah Sejak Baiji (lumba-lumba sungai Tiongkok) dianggap punah pada 2006, vaquita resmi dianggap sebagai cetacea yang paling terancam di dunia. Ironisnya, habitatnya yang terbatas membuat mamalia ini tidak punya tempat lain untuk berlindung sehingga mempercepat kepunahannya.

Penyebab utama berkurangnya jumlah vaquita secara drastis adalah jaring insang ilegal (gillnets). Lumba-lumba ini secara tidak sengaja terjebak dan tenggelam dalam jaring tersebut yang dipasang untuk menangkap ikan lain, terutama totoaba.

Totoaba sendiri merupakan ikan langka yang dilindungi. Namun, karena kantung renangnya yang disebut "kokain laut" sangat dicari di pasar gelap Asia untuk pengobatan tradisional, banyak pedagang ilegal yang menjual ikan tersebut dengan harga yang sangat tinggi.

Fenomena ini menyebabkan suatu lingkaran kematian yang mengerikan. Nilai ekonomi yang tinggi dari ikan totoaba mendorong para nelayan mencuri ikan secara besar-besaran.

Jaring insang yang digunakan oleh nelayan ilegal tersebut terbuat dari bahan nilon tipis dan tidak bisa membeda-bedakan ikan. Vaquita, memiliki kemampuan ekolokasi yang kurang efisien dibandingkan lumba-lumba lainnya, tidak bisa mendeteksi jaring tersebut dan akhirnya terjebak. Karena vaquita adalah mamalia yang harus naik ke permukaan laut untuk bernapas, terperangkap selama beberapa menit saja sudah membuat ikan tersebut mati lemas.

Setiap kematian satu individu vaquita merupakan kehilangan besar bagi kelangsungan hidup spesies ini, terlebih lagi karena vaquita memiliki tingkat reproduksi yang sangat lambat, yakni hanya satu anak yang lahir setiap 2 tahun sekali.

Pemerintah Meksiko, organisasi konservasi internasional seperti WWF dan Sea Shepherd, serta para ilmuwan telah melakukan berbagai upaya.

Pemerintah telah memberlakukan zona perlindungan dan melarang penggunaan jaring insang di dalam habitat Vaquita. Selain itu, organisasi seperti Sea Shepherd melakukan patroli secara langsung di wilayah yang terkena dampak, serta mengangkat jaring ilegal.

Bahkan, ada upaya lanskap yang pernah dilakukan untuk menangkap dan memelihara vaquita di lingkungan aman, yaitu Proyek VaQuita CPR. Namun, proyek ini dihentikan setelah satu individu betina meninggal tidak lama setelah ditangkap, menunjukkan betapa sulitnya vaquita bertahan di luar habitat alaminya.

Meskipun upaya tersebut berhasil menurunkan tingkat penurunan populasi, penegakan hukum sering kali terhambat oleh konflik dengan kartel nelayan ilegal yang kuat dan berbahaya. Hal ini membuat konservasionis serta penegak hukum menghadapi ancaman nyata. Kenyataannya, vaquita terus menghilang karena permintaan pasar gelap belum bisa dihentikan sepenuhnya.

baca juga

Kisah vaquita tidak hanya tentang angka-angka yang menunjukkan spesies yang hampir punah. Ia adalah cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya ekosistem laut kita dan sejauh mana kita sebagai manusia menjunjung nilai moral.

Kepunahan vaquita adalah kerugian besar dalam dunia evolusi karena ia adalah bagian unik dari kehidupan yang telah bertahan selama ribuan tahun. Ini juga menunjukkan betapa parahnya dampak perdagangan satwa liar secara ilegal, yang sering kali dilakukan oleh jaringan kriminal lintas negara.

Lebih dari itu, tragedi ini adalah peringatan bagi dunia. Jika kita gagal menyelamatkan vaquita yang jumlahnya sangat sedikit dan hanya terdapat di satu daerah, bagaimana kita bisa berharap menyelamatkan spesies lain yang luas tetapi juga terancam? Kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa "tangisan senyap" vaquita tidak berakhir sebagai lagu duka atau upacara pemakaman.

Untuk menyelamatkan vaquita, mengambil tindakan bersama seperti memperkuat hukum di Teluk California, memutus rantai pasok totoaba secara ilegal, serta meningkatkan kesadaran dunia tentang tragedi ini adalah langkah yang konkret demi keberlangsungan hidupnya. Hanya dengan cara ini, kita bisa berharap mengubah akhir tragis ini menjadi babak baru yang heroik dalam upaya penyelamatan.

Oleh karena itu, Kawan GNFI, marilah kita lestarikan kekayaan hayati di Indonesia maupun di dunia, baik itu di darat maupun di laut.

Referensi:

  • Jaramillo-Legorreta, A., et al. Decline toward extinction of Mexico's vaquita porpoise (Phocoena sinus). Royal Society Open Science, 6(7), 190598 (2019).
  • ​World Wildlife Fund (WWF). Laporan dan Informasi Konservasi Vaquita
  • Robinson, J. A., et al. The critically endangered vaquita is not doomed to extinction by inbreeding depression. BMC Biology (2023).
  • Cárdenas-Hinojosa, G., et al. Survey report for vaquita research 2024.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.