Desa Tompobulu merupakan nama dari salah satu kampung yang ada di daerah Sulawesi Selatan. Lebih tepatnya lagi, Desa Tompobulu berada di bawah wilayah administratif Kecamatan Rumbia, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Tahukah Kawan, dari Desa Tompobulu ini muncul seorang tokoh inspiratif lewat bakti dan kontribusinya untuk kampung halaman. Tokoh inspiratif tersebut bernama Ridwan Nojeng.
Dirinya hadir memberikan sebuah inovasi untuk masyarakat Desa Tompobulu. Berawal dari gerakan yang dia mulai, Ridwan Nojeng berhasil membuat nama Desa Tompobulu dikenal luas oleh banyak orang.
Bagaimana kisah dibalik kontribusi yang diberikan Ridwan Nojeng untuk masyarakat yang ada di Desa Tompobulu tersebut?
Pupuk Organik dari Kotoran Sapi
Disitat dari E-Booklet SATU Indonesia Awards 2023, kisah bakti Ridwan Nojeng untuk kampung halamannya dimulai pada 2010 silam. Pada saat itu, Ridwan memulai produksi pupuk organik dari kotoran sapi di daerah Desa Tompobulu.
Perlu Kawan ketahui, pupuk organik merupakan salah satu hal yang dibutuhkan oleh para petani dalam mengolah lahan yang mereka miliki. Seperti namanya, pupuk organik dibuat dengan bahan-bahan alami tanpa menggunakan kimia di dalamnya.
Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan pupuk organik tersebut. Dikutip dari laman Bulelengkab.go.id, salah satu keunggulan dari pupuk organik adalah bisa memperbaiki struktur tanah.
Penggunaan pupuk organik juga bisa menjadi sumber makanan yang baik bagi tanaman. Belum lagi harga pupuk organik yang terbilang cukup murah di beberapa tempat, sehingga bisa menekan biaya produksi dari para petani.
Umumnya pupuk organik dibuat dari bahan pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, hingga manusia. Kotoran sapi menjadi salah satu bahan yang biasanya digunakan untuk membuat pupuk organik tersebut.
Ridwan sadar bahwa potensi pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi bisa digali lebih dalam di daerah asalnya. Akhirnya dia fokus dalam memproduksi pupuk organik untuk warga sekitar bersama warga yang ada di sana.
Penggerak Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia
Kontribusi Ridwan tidak hanya berhenti di situ saja. Setelah memanfaatkan potensi yang ada di sana, Ridwan juga merasa perlu untuk melakukan penghijauan di kampung halamannya tersebut.
"Karena pohon sudah berkurang, debit air sudah berkurang, jadi kita harus mengambil inisiatif untuk penyelamatan kembali," tutur Ridwan dikutip dari YouTube SATU Indonesia.
Berbekal hasil penjualan produksi pupuk organiknya tersebut, Ridwan kemudian berinisiatif untuk melakukan penanaman pohon di daerah Desa Tompobulu. Inisiatif dari Ridwan ini disambut baik oleh masyarakat yang juga ikut serta dalam penghijauan tersebut.
Dirinya pun memiliki target khusus untuk melakukan penghijauan di daerahnya tersebut. Ridwan bertekad agar bisa menanam ratusan ribu pohon supaya kelak bisa mengembalikan keasrian lingkungan yang ada di sana.
Akhirnya Desa Tompobulu yang awalnya gersang mulai kembali asri lagi. Bahkan Desa Tompobulu kemudian menjelma menjadi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia yang secara resmi diluncurkan pada 2012 silam.
"(Anggapan orang) Ternyata ada sisi lain di Jeneponto. Ada daerah sejuk (Desa Tompobulu). Makanya sering dijuluki sebagai surga di tanah gersang," jelasnya.
Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2016
Kini kontribusi yang diberikan oleh Ridwan Nojeng sudah membuahkan hasil. Masyarakat Desa Tompobulu sudah mulai peduli dalam penggunaan pupuk organik untuk lahan pertanian mereka.
Selain itu, Desa Tompobulu juga bisa memaksimalkan potensi lainnya yang dimiliki, khususnya di bidang pariwisata. Atas dasar inilah, Ridwan Nojeng akhirnya terpilih menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2016 silam.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News