Indonesia dikenal sebagai negeri dengan hasil bumi yang melimpah. Letak geografis dan astronomisnya yang strategis membuat setiap wilayah memiliki keunikan alam dan beragam mata pencaharian. Dari kekayaan itu, masyarakat tak hanya mampu memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga meraih penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Menjelajahi Nusantara dari Sabang hingga Merauke, kita akan menemukan berbagai komoditas unggulan yang menjadi kebanggaan bangsa. Dan ketika langkah berhenti di Indonesia bagian timur, tepatnya di Pulau Flores, kita disambut pesona alam yang menyimpan berkah melimpah. Di Bajawa, sebuah kota di Kabupaten Ngada, para petani kopi setia merawat pohon-pohon kopi di tanah berbukit nan sejuk. Hasil panen mereka, yang dikenal akan cita rasa khasnya, kini menembus pasar mancanegara.
Rumah Kopi Bajawa Flores: Dari Pemberdayaan Petani Hingga Pusat Budaya dan Komoditi Ekspor Flores
Potret proses finishing biji Kopi Flores | Website resmi Rumah Kopi Bajawa Flores
Petani Bajawa yang menanam dan merawat biji kopi dengan penuh cinta dan kasih sayang hingga biji kopi itu dewasa dan panen, begitu siap jual mereka tidak memiliki fasilitas dan akses yang mewadahi untuk memasarkannya. Mereka menjual biji kopi kepada pasar seadanya. Melihat rendahnya tingkat kesejahteraan para petani kopi Bajawa ini, terbentuklah komunitas para petani Bajawa kemudian ia tampung dalam Rumah Kopi Bajawa Flores.
Rumah Kopi Bajawa Flores adalah rumah untuk memberdayakan para petani Flores agar mendapatkan kesejahteraan. Hingga kini, Rumah Kopi Bajawa Flores tak hanya berfungsi sebagai tempat memberdayakan para petani kopi, tetapi juga sebagai pusat komoditi ekspor dan galeri untuk memperkenalkan budaya.
Dari Tangan Petani Flores, Tercipta Secangkir Kopi Penuh Makna
Potret proses pengupasan biji Kopi Arabika Flores | Website resmi Rumah Kopi Bajawa Flores
Dari balik aroma secangkir kopi Flores yang diseduh para penikmat, terdapat keringat para petani Flores. Dari tangan-tangan para petani Bajawa, Manggarai hingga Ende, Rumah Kopi Bajawa menampung biji kopi dari setiap kampung sesuai kapasitas produksinya masing-masing. Petani Bajawa dan Manggarai misalnya mampu menggulung panen hingga sepuluh ton setiap klien, sementara petani Ende lebih kecil sekitar dua hingga tiga ton. Semua berjalan fleksibel menyesuaikan kebutuhan mitra tanpa adanya tuntutan target yang memberatkan para petani.
Perjalanan Kopi Flores dari Bajawa ke Pasar Nasional dan Internasional
Potret pelepasan 15 ton biji kopi siap ekspor ke Thailand | Instagram Satu Indonesia Astra
Biji kopi Flores yang terkumpul di Rumah Kopi Bajawa Flores itu kemudian dikirim ke pasar di seluruh Indonesia. Terpantau hingga kini, biji kopi Flores mendarat di pasar kota-kota besar di pulau Jawa di antaranya Jakarta, Bandung, Tangerang dan Surabaya. Tak hanya di kota-kota besar di Pulau Jawa, Kopi Flores ini juga mendarat di Maluku.
Untuk pertama kalinya, pada tahun 2018, kopi Flores mendarat di pasar Internasional: Jerman. Ekspor ke pasar Internasional sempat terhenti karena pandemi Covid 19, setelahnya kegiatan ekspor kopi Flores kembali dilakukan. Terpantau kopi Flores saat ini telah dinikmati masyarakat Italia, Australia, Singapura, Thailand, Taiwan, dan negara-negara Timur Tengah.
Rumah Kopi Bajawa Flores semakin mendapatkan panggung di kancah Nusantara hingga mancanegara semenjak bekerja sama dengan Universitas IPB, Kementerian Pariwisata, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Yayasan Duta Kopi Indonesia hingga mendapatkan binaan dan dukungan dari PT Astra Internasional Tbk dalam program Desa Sejahtera Astra (DSA).
Binaan dan dukungan itu, menjadikan Rumah Kopi Bajawa Flores bertumbuh dan berkembang pesat, Rumah Kopi Bajawa Flores meraih penghargaan sebagai juara pertama CSR PT Astra Internasional Tbk. Tak hanya itu, pada 13 Oktober lalu, Bajawa kembali melepas 15 ton kopi ke Thailand.
Inovasi Produk: Dari Biji Kopi ke Kopi Siap Saji
Potret produk kopi sangrai dan bubuk Rumah Kopi Bajawa Flores | Website resmi Rumah Kopi Bajawa Flores
Bertepatan ketika ekspor kopi mereka ke Thailand, Jepang dan Taiwan, Rumah Kopi Bajawa Flores memiliki unit bisnis baru. Selain menjual biji kopi hijau, mereka juga menjual produk olahan seperti kopi sangrai dan bubuk. Dampaknya lumayan besar, harga biji kopi bisa naik sampai 70%! Produk bubuk kopi kemasan hijau telah dijual sejak April 2025, dan di bulan Oktober 2025 mereka launching dua varian sangrai baru warna hitam-biru.
Peluncuran itu mendapatkan binaan dan dukungan dari berbagai pihak di antaranya PT Astra Internasional Tbk, Universitas IPB, Pemerintah NTT, Pemkab Ngada, Bea Cukai hingga media nasional.
Kopi yang tumbuh dari pulau, dikelilingi gunung-gunung, salah satunya Gunung Inerie yang terkenal, terawat di bawah angin semilir dataran tinggi dengan proses tanam organik, menghasilkan buah panen biji kopi yang beraroma khas seperti bunga. Ketika melewati tahap roasting dan digiling menghasilkan bubuk kopi, akan dinikmati dengan cita rasanya yang manis, sensasi lembut di mulut, asamnya yang tak terlalu kuat dan kekentalan yang pas. Siap memanjakan para penikmat kopi.
Melalui pemberdayaan para petani lokal yang bersinergi bersama berbagai pihak, harapannya, kesejahteraan masyarakat dan komoditi ekspor kopi Flores meningkat.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
