Di pesisir Kota Bengkulu, tak jauh dari debur ombak Pantai Panjang, berdiri sebuah kampung yang dulu dikenal gersang dan kumuh. Jalan becek, tumpukan sampah, dan saluran air tersumbat sempat menjadi pemandangan sehari-hari di RW 03, Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung. Namun, suasana itu kini berubah total. Kawasan yang dulunya dihindari menjelma menjadi lingkungan yang bersih, hijau, dan penuh semangat gotong royong.
Perubahan besar ini bermula sejak November 2017, ketika Lempuing resmi menjadi bagian dari program Kampung Berseri Astra (KBA), sebuah inisiatif CSR Astra yang berfokus pada empat pilar: Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan, dan Kesehatan.
Awal Gerakan dari Kampung Gersang
Ketua KBA Lempuing, Sahroni (47), menjadi salah satu tokoh yang berperan besar dalam perubahan ini. Ia masih mengingat jelas kondisi kampung mereka di masa lalu.
“Predikat gersang dan kumuh menjadi latar belakang dinobatkannya kawasan ini menjadi Kampung Berseri Astra,” kenangnya.
Sejak itu, Sahroni bersama para tokoh masyarakat mulai menggerakkan warga untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Mereka memulai dari hal sederhana: menanam pohon di halaman rumah, memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayur dan buah, serta mempercantik dinding kampung dengan mural warna-warni.
Kini, tanaman seperti terong ungu, singkong, kangkung, mangga, nangka, dan pisang tumbuh subur di pekarangan warga, menggantikan ilalang dan debu yang dulu mendominasi. Kampung yang dulunya gersang kini terasa sejuk dan penuh warna.
Menjaga Kebersihan, Membangun Kesadaran
Sahroni menyadari bahwa penghijauan tak akan berarti tanpa kebersihan yang terjaga. Karena itu, KBA Lempuing juga fokus pada pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
“Kalau banyak tanaman tapi tidak ditata dengan baik, kotor, sampah di mana-mana, malah kelihatan kumuh,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, warga tidak hanya diimbau menjaga kebersihan, tapi juga difasilitasi. Tempat sampah kini tersedia di setiap rumah dan di berbagai titik umum seperti taman dan jalan utama. Saluran air pun diperbaiki agar tidak tersumbat.
Masalah sanitasi juga mendapat perhatian khusus. Dulu, sebagian besar limbah rumah tangga masih mengalir ke saluran terbuka. Namun, setelah dilakukan sosialisasi dan pendekatan, kini hampir seluruh rumah di Lempuing sudah memiliki septic tank.
Lingkungan Sehat, Warga Lebih Semangat
Kebersihan dan kesehatan kini menjadi bagian dari gaya hidup warga Lempuing. Bersama puskesmas setempat, warga menghidupkan kembali kegiatan posyandu dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan kesadaran, tapi juga mempererat kebersamaan antarwarga.
“Kalau lingkungan bersih dan badan sehat, kerja pun semangat,” ucap Sahroni.
Selain itu, dinding-dinding kampung yang dulunya kusam kini dipenuhi lukisan mural bertema lingkungan. Warna-warna cerah itu menjadi simbol semangat baru, bahwa Lempuing bukan lagi kampung yang kumuh, melainkan kampung yang hidup dan penuh harapan.
Pendidikan dan Ekonomi yang Tumbuh Bersama
Perubahan tak berhenti di kebersihan dan kesehatan. Lewat dukungan Astra, KBA Lempuing juga tumbuh di bidang pendidikan dan ekonomi warga. Puluhan pelajar dari jenjang SD hingga perguruan tinggi kini menerima beasiswa pendidikan. Setiap sore, anak-anak terlihat belajar bersama di teras rumah, membangun budaya literasi di tengah kampung pesisir.
Sementara itu, di sisi ekonomi, warga mulai mandiri lewat pelatihan dan pendampingan usaha kecil. Beragam produk lokal seperti emping melinjo, olahan ikan, hingga camilan khas Bengkulu kini dihasilkan oleh kelompok usaha warga. Mereka juga membentuk koperasi yang membantu menyediakan akses modal tanpa bunga, agar usaha warga bisa tumbuh berkelanjutan.
Dari Warga untuk Warga
Kini, siapa pun yang melangkah melewati gerbang KBA Lempuing akan langsung merasakan suasana berbeda: udara segar, jalan yang rapi, dan warga yang hangat menyapa. Kawasan yang dulunya terkesan suram kini berseri dengan warna, tanaman, dan semangat gotong royong.
“Kalau kita mau berubah, harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dari situ, kebersamaan tumbuh,” tutur Sahroni menutup kisahnya.
Perubahan tidak selalu dimulai dari tempat besar. Kadang, ia tumbuh dari kampung kecil di tepi pantai seperti Lempuing yang percaya bahwa kepedulian bisa menyalakan cahaya.
Bersama Astra, warga membuktikan bahwa gotong royong dan semangat positif mampu mengubah wajah lingkungan menjadi lebih hijau, sehat, dan berseri.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News