tanon sebuah cerita tentang desa menari - News | Good News From Indonesia 2025

Tanon, Sebuah Cerita tentang Desa Menari

Tanon, Sebuah Cerita tentang Desa Menari
images info

Tanon, Sebuah Cerita tentang Desa Menari


Dalam beberapa tahun terakhir, desa wisata menjadi konsep pariwisata yang cukup berkembang. Kementerian Pariwisata bahkan membangun jaringan desa wisata (jadesta) sebagai wadah khusus. 

Hasilnya, desa-desa yang sebelumnya luput dari pengamatan mulai dikenal, bahkan mengembangkan ciri khas berdasarkan potensi lokal daerah masing-masing. Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, misalnya, terdapat Dusun Tanon, yang membangun identitas sebagai "Desa Menari".

Awalnya, dusun yang terletak di lereng Gunung Telomoyo ini memulai kiprah sebagai desa wisata tahun 2009, dengan memakai nama Desa Wisata Tanon. Meski begitu, nama Tanon ternyata juga menjadi nama sebuah kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, sehingga rawan menimbulkan kerancuan. 

Maka, untuk menghindari kerancuan, dusun yang terletak di Kecamatan Getasan ini mulai menggunakan nama Desa Menari sebagai sebutan khusus sejak tahun 2012. Sebutan ini sama sekali tidak terinspirasi dari film horor populer "KKN di Desa Penari", tapi menjadi gambaran sederhana, soal potensi unggulan yang dimiliki. 

baca juga

Selain karena mempunyai panorama alam khas lereng gunung yang indah, masyarakat di dusun yang merupakan bagian dari Desa Ngrawan ini memang mempunyai ikatan kuat dengan seni tari rakyat. Bisa dibilang, menari adalah representasi semangat dan identitas lokal. 

Dalam pengertian sempit, "Menari" merujuk pada warisan budaya lokal yang ingin terus dijaga. Seni tari dan gamelan sudah membudaya, karena diwariskan dari generasi ke generasi. Ini membuat setiap rumah seperti memiliki penari dan penabuh gamelan sendiri. 

Ada berbagai jenis tarian yang hidup di sini, termasuk Tari Geculan Bocah yang penuh keceriaan khas masa kanak-kanak, Tari Lembu Tanon yang terinspirasi dari profesi utama warga sebagai peternak, Tari Kuda Lumping, dan Tari Topeng Ireng. Keberadaan kelompok seni tari yang aktif juga menunjukkan, betapa kuatnya denyut nadi kebudayaan di dusun ini.

Dalam perkembangannya, Desa Menari Tanon menawarkan berbagai paket wisata edukasi dan budaya, mulai dari edukasi seputar permainan tradisional, outbound, hingga paket homestay dan live-in. Ini memungkinkan wisatawan tinggal membaur bersama warga, merasakan kehidupan sehari-hari, dan belajar langsung tentang seni dan kearifan lokal. 

Di sini, para wisatawan harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Sebuah bukti adanya konsep pariwisata bersifat eksklusif dan terencana, karena mengedepankan kualitas interaksi dan pengalaman. 

Menariknya, di desa ini, nama "Menari" ternyata memiliki arti cukup luas dan filosofis. Nama "Menari" adalah sebuah akronim bermakna "Menebar Harmoni, Merajut Inspirasi, Menuai Memori". Sebuah jargon yang juga menggambarkan konsep pariwisata yang berjalan di sini. 

Secara umum, konsep ini mengajak setiap pengunjung merasakan harmoni atau keselarasan dalam berbagai aspek kehidupan. Dimulai dari selaras dengan diri sendiri, lingkungan, masyarakat, hingga akhirnya selaras dengan semesta dan Tuhan. 

baca juga

Dengan konsep ini, Desa Menari dapat berperan ganda, yakni menjadi destinasi wisata, sekaligus media pembelajaran dan "healing" alami. Suasana khas pedesaan yang asri, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, menjadi latar sempurna untuk mencapai keselarasan tersebut.

Transformasi Dusun Tanon menjadi Desa Menari tak lepas dari peran seorang pemuda bernama Trisno. Lulusan sarjana ini memilih untuk kembali ke kampung halaman, karena melihat potensi besar di sini. Dusun Tanon yang mayoritas warganya adalah petani dan peternak, menyimpan potensi warisan budaya dalam bentuk seni tari. 

Dari sini, ia berhasil menggerakkan generasi muda setempat untuk aktif berlatih tari dan gamelan. Dengan didukung generasi muda yang juga melek teknologi, Dusun Tanon berkembang menjadi desa wisata yang mampu menginspirasi, bahkan mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra 

Keberadaan Desa Menari menjadi contoh positif sinergi pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berjalan harmonis. Hasilnya dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat, serta menginspirasi banyak pihak terkait seberapa unik potensi kearifan lokal suatu daerah. Ketika tarian alam yang sejuk berpadu dengan tarian budaya yang eksotis, ada satu manfaat berkelanjutan yang tercipta, dan terus berkembang. 

#kabarbaiksatuindonesia 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.