Fenomena Virus COVID-19
Penyakit virus COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Penyakit ini dapat menular ke tubuh manusia melalui percikan air liur ketika bersin ataupun batuk, menyentuh tangan dan wajah orang yang teridentifikasi, hingga menyentuh permukaan barang yang terkeba virus.
Terdapat banyak dampak buruk jika seseorang terpapar virus COVID-19, diantaranya yaitu menimbulkan batuk kering, sesak napas, nyeri dada, demam dan kedinginan, hingga kehilangan indera penciuman dan perasa.
Virus COVID-19 ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada November 2019 lalu. Informasi terkait penyebaran virus ini langsung tersebar ke seluruh dunia, salah satunya yaitu Indonesia.
Pada saat itu, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), yang bernama Arya Ananda merasa tertarik dengan kasus penyebaran virus COVID-19 yang baru pertama kali didengarnya.
Arya Ananda pun memikirkan dan meneliti potensi terjadinya pandemi di seluruh dunia. Arya memandang bahwa virus tersebut memiliki dampak yang berbahaya bagi seluruh manusia.
Rasa khawatir pun muncul di dalam benak Arya, walaupun penyebaran virus ke seluruh dunia belum tentu terjadi.
Hingga pada tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan adanya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
Langkah Arya Ananda Ciptakan Aplikasi EndCorona
Siapa sangka, ternyata hipotesis Arya Ananda terbukti benar. Arya pun melanjutkan risetnya terkait penyebaran virus tersebut.
Memiliki ketertarikan pada virus COVID-19, minat terhaadap bidang teknologi, dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang kedokteran, menjadikan Arya berinisiatif untuk menciptakan suatu inovasi untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Pergerakan yang dilakukan Arya dalam mencegah penyebaran virus tentu lebih mudah jika melakukan kolaborasi dengan banyak orang.
Oleh karena itu, Arya mengajak teman-temannya yang merupakan mahasiswa lintas jurusan, untuk membuat sebuah inovasi baru di bidang teknologi, yaitu aplikasi EndCorona.
Aplikasi EndCorona hadir di tengah-tengah sulitnya masa pandemi, sebagai aplikasi edukasi pendeteksi dini kerentanan risiko terkena Covid-19.
Fitur yang digunakan pada aplikasi End Corona ini menggunakan fitur asesmen pendeteksi gejalan dan risiko terkena virus COVID-19, dan telah melewati proses pengkajian oleh supervisor ahli berdasarkan jurnal Ilmu Kedokteran di Indonesia dan internasional.
Sistem kerja aplikasi tersebut yaitu diawali dengan mengisi berbagai pertanyaan selama kurang lebih tiga menit untuk mendeteksi kondisi tubuh pengguna.
Setelah itu, pengguna akan langsung menerima hasil risiko rentan atau sangat rentan terkena virus COVID-19.
Jika pengguna terdeteksi sangat rentan, maka akan langsung diarahkan untuk menggunakan fitur WhatsApp helpline yang dihubungkan langsung dengan tim dokter FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Fitur tersebut sangat berguna bagi pengguna yang memiliki kondisi sangat rentan, sehingga bisa langsung berkonsultasi untuk pencegahan dan pengobatan lebih lanjut.
Selain itu, terdapat berbagai fitur yang sangat memudahkan masyarakat Indonesia, yaitu dapat mengakses informasi dan edukasi tentang Covid-19, mulai dari akses peta rumah sakit rujukan Indonesia, informasi statistik dari kasus Covid-19 terkini, hingga mencegah berita hoaks terkait virus COVID-19.
Tidak hanya itu, masyarakat yang membutuhkan pengobatan dan perawatan ke rumah sakit, dapat menggunakan fitur akses peta rumah sakit rujukan.
Inovasi yang diciptakan Arya Ananda mendapat respon dan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya yaitu dosen dan dekan FKUI.
Respon positif pun terus berdatangan, hingga aplikasi yang dibuat secara sukarela ini sukses mendapat peringkat 6 pada kategori aplikasi kesehatan di IOS App Store.
Hebatnya lagi, PT Astra Internasional Tbk juga memberikan Apresiasi Satu Indonesia Award pada tahun 2020, dikarenakan dedikasi yang dilakukan Arya di bidang kesehatan. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
