Di Indonesia, inklusivitas masih menjadi sebuah tantangan bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Belum sempurnanya budaya inklusi dan masih terbatasnya wadah organisasi pendukung menjadi dua faktor paling kelihatan.
Meski masih terbatas, ada satu organisasi pendukung yang sudah punya rekam jejak cukup panjang. Organisasi itu adalah Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia.
Organisasi yang dikenal dengan singkatan GERKATIN ini telah menjadi pilar harapan dan representasi bagi komunitas Tuli di seluruh Nusantara. Darinya, kesunyian menjadi suara nyaring yang tak lelah berjuang.
Organisasi yang didirikan pada tanggal 23 Februari 1981 ini fokus mengupayakan kesetaraan dan inklusi sosial, khususnya bagi para penyandang disabilitas tuli. Jadi, ada ruang untuk mereka dapat ikut menghadirkan dampak positif.
Organisasi ini berusaha memastikan setiap penyandang Tuli/Tunarungu di Indonesia memiliki akses setara terhadap berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, informasi, pendidikan, hingga kesempatan kerja. Ini bukan sebatas mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dasar sebagai manusia. Ini juga berkaitan dengan upaya memantik potensi luar biasa yang terpendam dalam diri setiap individu Tuli.
Di masyarakat, GERKATIN cukup cukup serius mendukung penerapan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dalam skala luas. Bekerja sama dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO), mereka gencar mempromosikan pentingnya Bisindo sebagai bahasa ibu dan kunci komunikasi yang efektif bagi komunitas Tuli.
Upaya ini merupakan satu langkah nyata yang memastikan, setiap individu Tuli dapat berinteraksi, belajar, dan berkontribusi tanpa hambatan di masyarakat. Seminar, pelatihan, dan penelitian yang terus dilakukan oleh GERKATIN maupun mitranya menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam memajukan pemahaman dan penggunaan Bisindo yang lebih baik di masyarakat luas.
Jangkauan GERKATIN pun sangat luas, menjangkau hingga ke akar rumput. Dengan jaringan 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 416 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang tersebar di seluruh Indonesia, organisasi ini berhasil menciptakan jaringan dukungan yang solid.
Kehadiran mereka di berbagai daerah memastikan bahwa isu dan kebutuhan komunitas Tuli di tingkat lokal dapat tersampaikan dan ditangani. Mereka mendorong pemerintah daerah, seperti yang terlihat dalam harapan untuk mewujudkan kafe inklusif, untuk memberikan perhatian lebih dan membuka pintu bagi kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Sebagai anggota nasional dari Federasi Tuli Dunia (World Federation of the Deaf - WFD) sejak tahun 1983, kiprah GERKATIN juga diakui secara global. Peran ini memperkuat posisi tawar mereka dalam menyuarakan isu-isu Tuli di Indonesia ke kancah internasional, dan dapat membawa juga ide-ide dari komunitas Tuli seluruh dunia ke Indonesia.
Dengan ditambah dukungan landasan hukum yang kuat, termasuk ratifikasi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas, GERKATIN punya kekuatan lebih untuk dapat terus melangkah. Sejauh ini, mereka sudah membuktikan, sebuah kekurangan fisik bukan halangan untuk dapat terus berkarya, berprestasi, dan menginspirasi.
Dengan semboyan untuk saling merangkul dan menolak diskriminasi, mereka juga terus berjuang untuk mengubah pandangan negatif sosial dan budaya, khususnya terkait isu disabilitas secara keseluruhan. Mereka aktif dan konsisten mengajak setiap elemen masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang inklusif. Sebuah lingkungan dimana perbedaan dapat diterima secara terbuka, dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bersinar.
Lewat perjalanan panjang selama puluhan tahun, GERKATIN telah mulai mampu mengubah persepsi. Dari apa yang terlihat sunyi di luar, mereka dapat "mendengar dengan rasa dan cinta," serta "berbicara" melalui aksi, karya, dan ketegasan dalam memperjuangkan inklusivitas.
Dari sini, kesetaraan hak dan kesempatan dapat menjadi sesuatu yang bisa diperjuangkan oleh mereka yang selama ini terpinggirkan karena terlihat berbeda. Semoga GERKATIN dapat terus menjadi mercusuar yang terus menerangi jalan, menuju Indonesia yang lebih inklusif di masa depan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News