Tidak sekedar tempat bernaung, rumah pun kerap menjadi tempat kita berkembang menjadi sosok yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sekiranya begitulah harapan Rumah Belajar Papua Hei, mereka berharap bisa menjadi tempat bernaung dan berkembang bagi anak-anak Papua, menjadi nyala lentera yang terang dan menularkan cahaya agar para anak itu juga bisa bersinar di masa depan.
Berikut kisah selengkapnya, simak sampai habis ya, Kawan!
Kisah Rumah Belajar Papua Hei
Seperti namanya, Rumah Belajar Papua Hei berasal dari seruan “hei”. Sebuah bentuk ajakan pada anak-anak Papua untuk belajar dan berkembang.
Melalui Instagram resminya, Yosefa selaku salah satu relawan di rumah belajar ini menjelaskan bahwa Papua Hei adalah sebuah komunitas yang berfokus di bidang pendidikan non-formal dengan tujuan untuk membangun generasi muda Papua menjadi pribadi yang utuh, unik, dan berkarakter.
“Membaca untuk membangun Papua” menjadi slogan komunitas ini. Bicara tentang Papua Hei, rumah tempat belajar anak-anak kini sudah jauh lebih berkembang. Dulu mereka bahkan tidak punya atap untuk berteduh dari sinar matahari, tetapi sekarang mereka bahkan sudah punya beberapa rumah belajar mulai dari di daerah Kampung Gersen, sekitar pantai Sarawandori, Kampung Aromarea, Serui Laut, hingga Serui Kota.
Ratna Catur Hastuti menjadi sosok yang menginisiasi komunitas Papua Hei. Dikutip dari laman Rurohma.com, Perempuan kelahiran Yogyakarta sekaligus alumni Universitas Gadjah Mada ini mulanya merasa prihatin dengan kondisi pendidikan Jayapura, Papua.
Kala itu pendidikan tampak menjadi opsi ke dua—atau malah lebih. Ratna yang kala itu menemani sang suami bertugas di bumi Cenderawasih mengamati bagaimana kebanyakan anak-anak terutama yang di usia sekolah justru ikut orang tuanya bekerja. Di samping itu menurutnya pun sistem pendidikan di sana memang kurang.
Perasaan serta kondisi lapangan yang memprihatinkan ini kemudian memotivasinya untuk mulai menciptakan lingkungan belajar positif untuk anak dengan mengadakan les gratis untuk anak-anak usia SMA. Anak-anak ini belajar di pagi hari, kemudian di sore hari dibimbing untuk bisa mengajari anak-anak lain yang usianya lebih kecil.
Dengan langkah ini diharapkan mereka bersama-sama bisa turut serta mengulurkan tangan membangun pendidikan di Papua. Gerakan dari Ratna dan para pelajar SMA ini yang kemudian menjadi latar belakang hadirnya Rumah Belajar Papua Hei.
Rumah belajar ini biasanya beroperasi sekali seminggu tepatnya pada hari Sabtu Sore mulai pukul 14.00 WIT. Dalam salah satu unggahannya, para relawan bercerita bahwa perjalanan menuju rumah belajar biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.
Selepas itu kegiatan belajar dimulai dengan berdoa dan membacakan firman Tuhan, kemudian kelas dibagi misalnya dikelompokkan menjadi siswa kelas 1-2 dan 3-4, barulah setelah ini pembelajaran yang sebenarnya dimulai. Tidak hanya belajar, begitu kelas selesai, para siswa ini pun diajak untuk melakukan upacara bendera serta pembagian susu lalu dilanjutkan berdoa kembali sebagai penutup hari.
Rumah Belajar Papua Hei pun sebenarnya dilengkapi fasilitas perpustakaan kecil yang dibangun di atas laut Papua yang cantik. Namun sayangnya pada tahun 2021 lalu dikabarkan mengalami kerusakan berupa pelapukan sehingga bisa membahayakan siswa dan butuh untuk diperbaiki.
Komunitas Papua Hei dan Penghargaan SATU Indonesia Awards
Sepanjang perjalanannya mulai Maret 2016 hingga hari ini, komunitas Papua Hei banyak mendulang prestasi, terutama karena kepedulian mereka yang tinggi pada pendidikan.
Salah satunya apresiasi SATU Indonesia Awards oleh ASTRA. Penghargaan ini sendiri diberikan kepada para insan muda berprestasi dan berdampak untuk kemajuan Nusantara dengan bidang dan metode uniknya masing-masing.
Papua Hei sudah dua kali mendapatkan apresiasi oleh ASTRA, yakni pada tahun 2023 atas nama Ratna selaku pencetusnya, serta pada 2024 lalu diwakili oleh salah satu relawan bernama Laura Marisa Siagian.
Apresiasi ini jelas layak didapatkan oleh kelompok Papua Hei atas dedikasinya yang begitu tulus untuk memajukan pendidikan di Papua serta membuat anak-anak di tanah tersebut bisa mengakses edukasi yang selayaknya didapatkan anak-anak sebagai manusia.
Lebih jauh, komunitas ini selalu menerima dengan tangan terbuka jika barangkali ada orang-orang yang ingin bergabung menjadi relawan di Rumah Belajar Papua Hei.
Jadi, apabila Kawan tertarik untuk memberi dukungan pada kemajuan pendidikan Papua serta berharap dapat turut menyumbang #kabarbaiksatuindonesia, komunitas Papua Hei mungkin saja bisa menjadi rumah ke dua untuk Kawan sekalian!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News