Hutan menjadi salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Udara segar, tempatnya yang rindang dan sejuk menjadi daya tariknya. Hutan juga menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Kabupaten Tegal memiliki begitu banyak hal di setiap sudutnya. Dari daerah pantai di bagian utara hingga wilayah hutan kaki Gunung Slamet di sebelah Selatan. Potensi daerah yang dapat dikembangkan pun beragam, dari wisata, perkebunan, hingga kreativitas orang-orangnya.
Di salah satu desa di bagian selatan Tegal, terdapat wilayah bernama Desa Guci. Desa ini berada di lereng Gunung Slamet yang mempunyai potensi pariwisata. Hutan menjadi salah satu potensinya sebagai daya tarik para pelancong. Melalui pembinaan, wisata ini pun berkembang menjadi wisata berkelanjutan.
Wisata Berkelanjutan Guci Tegal
Desa Guci terletak di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Desa ini terletak di lereng Gunung Slamet dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pemalang di sebelah timur dan Kabupaten Banyumas di sebelah selatan.
Terletak di area pegunungan dengan hutan yang masih lebat, Desa Guci menjadi salah satu tujuan wisata. Pemandangan alam dan pengalaman melakukan rekreasi di hutan menjadi daya tarik yang mampu mengundang para wisatawan.
Berbagai aktivitas rekreasi ditawarkan kepada para wisatawan yang berkunjung, seperti berendam di pemandian air panas, camping, hingga susur hutan. Aktivitas susur hutan dilakukan dengan menggunakan mobil Jeep yang dikelola secara kolektif oleh Kelompok Tani Hutan Rimba. Wisata ini diberi nama Wisata Susur Hutan Jeep Tatamba.
Wisata di Desa Guci ini mengusung konsep integrasi wisata berkelanjutan. Salah satunya dengan memanfaatkan platform perhitungan emisi karbon yang dilepaskan. Hal ini juga sebagai tanggung jawab dalam hal pelestarian lingkungan.
Pembinaan Bersama Astra
Melihat potensi yang luar biasa di sektor pariwisata, PT Astra International Tbk memasukkan Desa Guci sebagai desa bersamaan dengan empat desa lainnya di Tegal. Program pembinaan ini bernama Desa Sejahtera Astra (DSA) yang sudah dimulai sejak 2018. Desa Guci sendiri ikut tergabung sejak tahun 2024.
Pada program ini, Astra memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat dengan mengembangkan potensi daerah masing-masing. Program ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Di Desa Guci, Astra turut mengembangkan sektor pariwisata. Astra juga bekerja sama dengan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University dalam membina warga lokal.
Sejak dimulainya program DSA di Desa Guci, berbagai hal dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Berbagai upayanya seperti pengelolaan media sosial wisata yang lebih terarah, edukasi lingkungan, hingga peningkatan fasilitas umum seperti gazebo dan area perkemahan.
Harapan untuk ke depannya, desa binaan menjadi semakin kuat dan tangguh untuk terwujudnya desa yang mandiri dan berkelanjutan. Desa Guci ini juga diharapkan mampu menjadi percontohan untuk desa-desa lainnya.
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Desa Wisata Guci
Pengembangan selain di sektor pariwisata juga digalakkan dengan menggali potensi-potensi yang ada di Desa Guci yang dapat membantu memajukan perekonomian warga lokal. Penggalian potensi ini dilakukan untuk mengidentifikasi model pengelolaan pengembangan desa wisata berkelanjutan.
Budi daya alpukat menjadi salah satu yang dilakukan dengan kolaborasi antara Astra dan IPB University. Alpukat ini dipilih dengan alasan cepat panen, biaya perawatan rendah, panen tanpa mengenal musim, serta nilai jual tinggi di pasar lokal dan global. Varietas alpukat hass dan miki dipilih yang sesuai dengan iklim di Desa Guci.
Pengembangan di Desa Guci ini dilaksanakan untuk memajukan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat sekitar. Selain berfokus pada nilai ekonomi, kelestarian lingkungan juga penting untuk dijaga mengingat hutan sangat berarti untuk setiap makhluk hidup.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News