Ada data menarik dari dunia olahraga lari. Ternyata, lari adalah olahraga yang paling digemari Gen Z. Meski demikian, golongan yang paling rajin lari justru bukan Gen Z.
Generasi Z (Gen Z) Indonesia menggemari aktivitas fisik yang mudah diakses dan minim perlengkapan. Hal ini terungkap dari hasil Survei DataIndonesia yang menempatkan lari dan jalan santai sebagai pilihan olahraga favorit utama bagi kelompok usia tersebut.
Hasil survei ini dirilis untuk memberikan gambaran mengenai preferensi gaya hidup sehat Gen Z di tengah perkembangan komunitas olahraga dan ajang kompetisi yang kian marak di Tanah Air. Hasilnya, diketahui bahwa lari menjadi olahraga yang paling diminati Gen Z dengan dipilih oleh 55,33% responden.
Sementara itu, jalan santai menyusul di urutan kedua, diminati oleh 52,33% Gen Z. Kedua jenis olahraga ini banyak disukai salah satunya karena tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan di mana saja.
Di urutan berikutnya, bulu tangkis berhasil menarik perhatian 21,67% responden Gen Z. Selisih tipis dengan bulu tangkis, bersepeda menempati posisi keempat dengan persentase 21,33%. Kemudian, senam berada di posisi kelima, digemari oleh 14% responden. Sementara itu, olahraga renang yang dikenal memiliki manfaat besar bagi tubuh berada di urutan keenam dengan perolehan 10,33%.
Jika Kawan memperhatikan suasana berbagai kota di Indonesia saat akhir pekan tiba, akan ada banyak pelari di ruang-ruang publik seperti jalan raya, lapangan, dan taman. Sekilas, sebagian besar dari mereka pun anak muda. Namun ternyata Gen Z yang sejatinya merupakan orang-orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012sebetulnya bukanla golongan yang paling rajin berlari.
Bukan Gen Z, Boomer adalah yang Paling Rajin Lari
Soal lari, Gen Z kalah dari generasi boomer. Ya, boomer adalah golongan yang paling rajin lari di Indonesia.
Ini diketahui setelah platform olahraga global, Strava, baru-baru ini merilis laporan menarik yang mengupas tuntas kebiasaan para pelari Indonesia. Laporan tersebut menunjukkan rata-rata masyarakat Indonesia berlari sejauh 16 kilometer per minggu selama periode survei. Hasil ini diperoleh berdasarkan data aktivitas yang tercatat pada aplikasi Strava sepanjang Juli hingga September 2025.
Laporan tersebut juga memberikan temuan menarik ketika data performa dipecah berdasarkan kelompok usia. Siapa sangka, justru kelompok Boomer yang mencatatkan jarak lari paling jauh, yakni sekitar 20 kilometer per minggu. Hal ini, menurut Strava, disinyalir karena para boomer punya waktu lebih luang untuk menjaga rutinitas.
Sementara itu Gen Z mencatat rata-rata lari di kisaran 14 kilometer per minggu. Mengapa mereka bisa kalah dari boomer? Diperkiraman ini karena padatnya aktivitas mereka yang masih harus membagi waktu antara kerja, kuliah, dan aktivitas lainnya.
Gen Z boleh kalah soal jarak. Namun soal semangat kebersamaan saat berlari, merekalah pemenangnya.
Gen Z adalah golongan paling aktif banyak berlari bersama-sama. Strava mencatat adanya peningkatan dramatis pada jumlah klub pelari di Indonesia yang naik enam kali lipat dibanding tahun lalu. Kini, sekitar sepertiga pelari lebih memilih untuk berlari bersama orang lain daripada sendirian.
Bisa dibilang, fakta bahwa Gen Z menjadi yang paling aktif dalam aktivitas kelompok membuktikan bahwa olahraga lari kini juga berfungsi sebagai sarana untuk bersosialisasi alih-alih cuma sekadar olahraga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News