Melihat postingan status teman yang selalu mengeluhkan jalanan menuju kantor selalu berkabut asap, dalam hati ia selalu berkata, "Nah itu polusi karena limbah!"
Tak hanya itu, lebih jauh ia memandang dengan adanya digitalisasi saat ini, para pelaku usaha yang menggunakan kemasan plastik semakin marak. Harga murah dan mudah karena sekali pakai itu sepertinya cukup menjadi alasan mereka terus menggunakan kemasan plastik.
Dari situlah, kiprah Rengkuh Banyu Mahandaru dimulai.
Kisah Plepah: Kemasan Ramah Lingkungan dari Pelepah Pinang

Potret desain visual produk Plepah | Instagram Plepah
Lahir di Garut, dari seorang perempuan sebagai pegawai sipil di kementerian lingkungan hidup, sejak kecil Sang Ibu sering mengajaknya jalan-jalan ke hutan, melakukan reboisasi di hutan gundul dan melihat tanah longsor, diam-diam ia ingin seperti Sang Ibu yang menjaga kelestarian lingkungan.
Alumnus sarjana desain ITB ini setelah berhasil menamatkan pendidikan magisternya di kampus yang sama dengan jurusan manajemen bisnis, ia diterima menjadi staf ahli Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk bidang penguatan kreativitas. Ia ditempatkan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Ketika itu ia sedang mengemban pekerjaan untuk pengembangan daerah wisata selam di Wakatobi. Ia melihat sampah plastik berserakan di laut Wakatobi. Melihat laut Wakatobi, sungguh miris, laut itu jadi tak indah di pandang karena limbah plastik yang berserakan. Ia pun mengajak masyarakat menemukan solusi permasalahan ini dan menghimbau kepada mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama di kawasan laut Wakatobi itu.
Matanya peka terhadap isu lingkungan, dari sampah plastik yang berserakan di laut itu ia merenungkan solusi yang tepat untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik.
Ia memutuskan melakukan riset di berbagai negara seperti India. Di sana ia menjumpai kemasan ramah lingkungan berasal dari pelepah yang dijahit.
Dari proses belajar dan mengamati dari para pengusaha asing yang telah bergerak di bidang usaha produk kemasan ramah lingkungan, ia tergerak untuk menciptakan kemasan dari pelepah pinang.
Kemudian ia melakukan pemetaan daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pinang, ia mendapati Pulau Sumatra. Ia pun mengunjungi satu persatu desa di Sumatra untuk mengetahui sentral pohon pinang. Berjumpalah ia dengan perkampungan Jambi, di mana ternyata di Jambi banyak tumbuh pohon pinang. Mulai dari situ ia tahu bahwa kata Jambi berasal dari Jambe yang berarti pinang.

Potret pengumpulan pelepah pinang | Instagram Plepah
Sehingga pada tahun 2018, ia membangun perusahaan pembuatan wadah makanan dari limbah pelepah pinang di Jambi dan Sumatra Selatan melalui pemberdayaan masyarakat setempat.
Di perusahaan itulah setiap hari mereka menyulap limbah pinang menjadi kemasan ramah lingkungan yang bernama Plepah.
Rintangan Datang Menghadang: Berhenti atau Lanjutkan?

Potret produk Plepah terbaru untuk kemasan sepatu Brodo | Instagram Plepah
Pada tahun-tahun isolasi ketika pandemi Covid 19 merabak, disitulah saat-saat perekonomian lumpuh termasuk usaha Rengkuh. Ketika modal telah melayang untuk pembelian bahan baku produksi karena melayani permintaan pasar, tetapi produksi tiba-tiba harus berhenti.
"Mas Rengkuh itu, bantu mesin untuk kita produksi di sini. Itu sempat pada waktu Covid sempat mengalami kegagalan. Karena orderan sudah banyak modal kita sudah banyak keluar, tiba-tiba stop itu 'kan. Itu rasanya saya hampir stres karena sudah banyak duwit, modal sudah keluar, tapi ndak bisa produksi lagi. Akhirnya barang-barang kita banyak yang hancur. Itu rasanya miris. Kita berpikir mau dilanjutkan atau ndak bisnis kita ini. Alhamdulillah atas perjalanan atas perjalanan waktu pelan-pelan sambil kita belajar terus untuk pemasarannya dalam bekerja sama itu sampai saat ini tetap berjalan," ucap Supriyanto, ketua koperasi Mendis Maju Bersama di Desa Mendis bergabung dalam tim Plepah Sumatera Selatan.
Komitmen yang kuat menjalankan usaha, mau terus belajar, adanya kerja sama antar tim, jejaring kolaborasi dan pemasaran produk adalah kunci Plepah tetap bertahan hingga kini.
Plepah Menembus Pasar Dunia: Kegigihan Pemasaran yang Tak Berkesudahan

Potret desain produk Plepah | Instagram Plepah
Pemasaran menjadi gerbang datangnya pembeli. Hingga kini, pemasaran Plepah telah menginjakkan kaki di pasar internasional. Terdata sebanyak 80% pesanan yang ia terima dari luar negeri. Namun dari banyaknya pemesan dari luar negeri setelah mengikuti pameran di Jerman pada tahun 2023 waktu itu, ia hanya bisa menuruti permintaan pasar Australia sebab produknya masih belum memenuhi standarisasi kualitas produk ramah lingkungan global.
Melihat keseriusan dedikasi dan kontribusi Plepah sebagai kemasan ramah lingkungan yang dapat mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, Plepah mendapatkan bantuan dana pengembangan bisnis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pendanaan ini ia gunakan untuk mendirikan perusahaan Plepah di Cibinong sebagai tempat pengembangan riset dan produksi.

Potret produk Plepah yang digunakan sebagai kemasan donat | Instagram Plepah
Jumlah produksi Plepah pun meningkat. Di mana yang awalnya mereka menerima pesanan 1000 pieces perbulan menjadi 120 ribu pieces perbulan. Dengan persentase sekitar 80% permintaan pesanan dari luar negeri dan sisanya permintaan pesanan dalam negeri
Kiprah Rengkuh dalam menjaga lingkungan tetapi lestari, tak berhenti dari inisiatifnya menciptakan produk kemasan ramah lingkungan, tetapi ia terus mengembangkan diri untuk menciptakan inisiatif-inisiatif lain dari limbah agrikultur yang berdampak mengurangi isu lingkungan.
Nama Rengkuh Banyu Mahandaru semakin harum setelah ia menerima apresiasi Satu Indonesia Award 2023 di bidang lingkungan.
Derap langkah yang sebelumnya dianggap bisu, kini terdengar nyaring di telinga seluruh kalangan masyarakat yang concern akan isu lingkungan dan bisnis. Sehingga ia kerap menerima undangan sebagai narasumber.
Dari Rengkuh, kita belajar cara mengelola limbah untuk tak sekadar menjadi gerakan lingkungan yang mampu menyelamatkan bumi dan gerakan sosial yang memberdayakan masyarakat, tetapi juga mengandung nilai ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan negara.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News