Ada sebuah cerita rakyat dari Maluku yang menceritakan tentang Air Putri. Konon Air Putri merupakan sosok penjaga gua serta mata air bersih yang ada di daerah tersebut.
Berikut kisah dari cerita rakyat Maluku tentang Air Putri tersebut.
Cerita Rakyat Maluku tentang Air Putri
Disitat dari artikel Parida, "Air Putri Sang Penjaga" yang terbit di buku Antologi Cerita Rakyat Buru, pada zaman dahulu di Maluku terdapat sebuah kampung yang bernama Jikubesar. Di kampung tersebut terdapat sebuah gua yang berada di pinggir pantai.
Pada masa penjajahan Belanda, pihak kolonial konon sering membombardir daerah tersebut. Hal ini membuat masyarakat Kampung Jikubesar menjadi ketakutan dan meninggalkan rumah mereka masing-masing untuk menyelamatkan diri.
Semua masyarakat Kampung Jikubesar kemudian berlarian menuju gua yang ada di pinggir pantai daerah tersebut. Di sana mereka berdiam diri untuk menyelamatkan diri dari pihak penjajah.
Hari demi hari berlalu. Tidak ada satupun masyarakat Kampung Jikubesar yang berani meninggalkan gua tersebut.
Hal ini membuat warga mulai kelaparan. Sebab mereka tidak membawa perbekalan yang cukup untuk berlindung di sana.
Salah seorang warga yang bernama Umar kemudian berinisiatif memasuki gua lebih dalam. Setelah melakukan pencarian cukup lama, Umar berhasil menemukan dua buah kolam mata air yang ada di sisi gua tersebut.
Kedua kolam ini berada di lokasi yang berdekatan. Air yang ada di dalam kolam tersebut sangat jernih.
Ketika menemukan kolam itu, Umar langsung meminum air yang ada di sana dengan sepuasnya. Semua rasa lapar dan haus yang dia rasakan langsung hilang begitu saja.
Dirinya kemudian memberi tahu lokasi mata air tersebut kepada semua masyarakat. Mereka merasa bahagia karena berhasil menemukan solusi atas rasa haus dan lapar yang mereka rasakan.
Adanya kolam ini membuat masyarakat bisa hidup tenang di dalam gua tersebut. Namun sayang, ada sebagian masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan mengotori mata air tersebut.
Pada suatu malam, seorang lelaki tua bernama Bapa Goa Buton mengalami sebuah mimpi dalam tidurnya. Dirinya bermimpi menemui seorang putri yang cantik jelita.
Wanita cantik yang dia temui tersebut ternyata merupakan sosok Air Putri. Dirinya merupakan penjaga gua sekaligus kedua mata air yang ada di dalamnya.
Air Putri sangat marah dalam mimpinya tersebut. Dia tidak suka dengan masyarakat yang sudah merusak kebersihan yang ada di mata air yang dijaganya.
Bapa Goa Buton hanya bisa terpana melihat kemarahan Air Putri. Dirinya kemudian meminta maaf dan berjanji akan membersihkan mata air serta gua yang mereka diami.
Sesaat kemudian, Bapa Goa Buton langsung terbangun dari tidurnya. Dia pun memikirkan apa yang sudah dialami di dalam mimpi tersebut.
Bapa Goa Buton kemudian memerintahkan Umar untuk mengumpulkan semua masyarakat Kampung Jikubesar. Ketika semua masyarakat sudah berkumpul, Bapa Goa Buton menceritakan mimpi yang baru saja dia alami.
Dirinya berkata sudah mendapatkan murka dari Air Putri, sosok penjaga gua dan mata air tersebut. Oleh sebab itu, dia memerintahkan masyarakat agar menjaga kebersihan yang ada di sana.
Masyarakat yang sudah mengotori mata air tersebut kemudian mengakui kesalahan yang sudah mereka perbuat. Akhirnya seluruh masyarakat bahu membahu untuk membersihkan mata air dan gua tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya. Masyarakat kemudian keluar dari gua itu dan kembali ke rumah masing-masing.
Meskipun demikian, mata air ini tetap bermanfaat bagi masyarakat. Mereka berjanji untuk tetap menjaga kebersihan mata air yang ada di dalam gua tersebut agar tetap memberikan manfaat bagi banyak orang.
Begitulah kisah dari Air Putri, sosok penjaga gua dan mata air dalam cerita rakyat Maluku.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
