pemanfaatan baterai lithium bekas inovasi hijau untuk umkm warung di paguyuban lele sore taman jajan ice bsd - News | Good News From Indonesia 2025

Pemanfaatan Baterai Lithium Bekas: Inovasi Hijau untuk UMKM Warung di Paguyuban Lele SORE Taman Jajan ICE BSD

Pemanfaatan Baterai Lithium Bekas: Inovasi Hijau untuk UMKM Warung di Paguyuban Lele SORE Taman Jajan ICE BSD
images info

Pemanfaatan Baterai Lithium Bekas: Inovasi Hijau untuk UMKM Warung di Paguyuban Lele SORE Taman Jajan ICE BSD


Di tengah meningkatnya kebutuhan energi dan harga bahan bakar yang terus melonjak, banyak pelaku UMKM di Indonesia mencari alternatif hemat dan ramah lingkungan untuk menopang kegiatan usaha mereka. Di kawasan kuliner Taman Jajan ICE BSD, Banten, suasana sore tak hanya diramaikan oleh aroma makanan lezat dari warung-warung Paguyuban Lele SOREr, tetapi juga oleh semangat baru menuju masa depan yang lebih hijau.

Adalah Maximillian Gala Permana, seorang inovator muda yang melihat peluang besar dari barang yang kerap dianggap tak lagi berguna: baterai lithium bekas. Di tangannya, baterai tersebut disulap menjadi penyimpanan energi listrik pengganti genset konvensional, sebuah solusi nyata yang mengubah cara UMKM beroperasi di era transisi energi saat ini.

baca juga

Mengubah Limbah Menjadi Sumber Daya

Sebagian besar baterai lithium bekas berasal dari perangkat elektronik dan kendaraan listrik yang masa pakainya telah habis. Biasanya, baterai ini berakhir di tempat pembuangan tanpa dimanfaatkan kembali. Namun, Maximillian melihat potensi besar di balik limbah tersebut. Dengan melakukan rekondisi dan perakitan ulang, baterai lithium bekas bisa diubah menjadi sistem penyimpanan energi (battery storage) berdaya guna tinggi.

Teknologi ini tidak hanya menghemat biaya operasional bagi para pelaku UMKM, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap genset berbahan bakar fosil yang menimbulkan polusi udara dan suara. “Kami ingin menciptakan solusi yang efisien, bersih, dan mudah diterapkan di tingkat usaha kecil,” ujar Maximillian dalam sebuah diskusi komunitas teknologi lokal.

Solusi Energi untuk UMKM di Paguyuban Lele SORE

Paguyuban Lele SOREr di Taman Jajan ICE BSD merupakan contoh nyata penerapan inovasi ini. Banyak pedagang di sana sebelumnya menggunakan genset kecil untuk mendukung kegiatan jualan malam hari, terutama saat pasokan listrik dari PLN terganggu. Kini, dengan baterai lithium bekas yang dimodifikasi, mereka bisa menyimpan daya dari panel surya di siang hari untuk digunakan saat malam.

Hasilnya?

  • Suara lebih senyap, tanpa dengungan genset.
  • Hemat biaya listrik hingga 60%.
  • Ramah lingkungan, tanpa emisi karbon berlebih.
  • Pencahayaan dan alat elektronik lebih stabil berkat sistem manajemen daya otomatis.

Inovasi ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM lokal. Pelanggan kini bisa menikmati suasana kuliner yang lebih nyaman, sementara para pedagang bisa beroperasi dengan efisiensi energi yang lebih baik.

baca juga

Langkah Maximillian dan timnya bukan sekadar eksperimen teknologi, melainkan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menggerakkan transisi energi di level akar rumput. Dengan pendekatan berbasis komunitas, proyek ini mengajarkan bagaimana inovasi sederhana bisa membawa perubahan besar ketika diterapkan secara kolektif.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas teknologi hijau dan pemerintah daerah, semakin memperkuat keberlanjutan inisiatif ini. Harapannya, model pemanfaatan baterai lithium bekas ini dapat direplikasi di berbagai daerah, terutama di sentra UMKM dan kawasan wisata kuliner lainnya di Indonesia.

Energi Baru, Harapan Baru

Di tengah krisis energi global dan tuntutan akan keberlanjutan, kisah di Taman Jajan ICE BSD menjadi bukti bahwa inovasi lokal dapat menjadi solusi nyata. Maximillian Gala Permana dan Paguyuban Lele SOREr membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya konsep, melainkan tindakan yang bisa dimulai dari langkah kecil: memanfaatkan kembali apa yang sudah ada.

Ketika langit senja di BSD menyala lembut dan aroma ikan lele goreng menguar di udara, cahaya lampu-lampu warung yang kini bersumber dari baterai bekas menjadi simbol perubaham, bahwa masa depan energi Indonesia bisa lebih cerah, bersih, dan mandiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.