Di era digital saat ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang tua dan pendidik adalah menurunnya kemampuan fokus anak. Beragam penelitian menunjukkan bahwa paparan gawai yang berlebihan—terutama video pendek, gim, dan konten visual yang cepat berubah—membuat anak lebih mudah terdistraksi, sulit mempertahankan perhatian, dan kurang sabar dalam menghadapi tugas yang membutuhkan konsentrasi.
Dalam situasi seperti ini, latihan sempoa kembali menjadi perhatian karena tidak hanya membantu anak dalam kemampuan berhitung, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan fokus, daya tahan perhatian, dan disiplin mental.
Latihan sempoa bekerja dengan mengaktifkan beberapa fungsi kognitif sekaligus. Saat anak memindahkan manik-manik, otak mereka mengolah informasi visual, kinestetik, dan numerik secara bersamaan. Aktivitas ini merupakan bentuk focused learning yang menetapkan satu tugas konkret dan membutuhkan perhatian penuh.
Ketika anak belajar sempoa secara rutin, mereka terbiasa dengan pola kerja otak yang terarah: melihat soal, memindahkan manik, menghitung, dan mengecek kembali jawaban. Proses ini membuat latihan sempoa menjadi sarana efektif untuk membangun habit fokus.
Selain itu, metode sempoa—baik manual maupun mental arithmetic—melatih anak untuk tetap berkonsentrasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam latihan mental arithmetic, anak membayangkan sempoa di dalam pikiran dan memindahkan manik-manik imajiner.
Aktivitas ini menuntut konsentrasi tinggi pada memori visual dan memori kerja. Anak yang sering berlatih mental arithmetic terbiasa memblokir gangguan dari lingkungan, termasuk suara, gerakan orang lain, atau pikiran yang berkelana.
Ini adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan di era gadget, ketika anak dengan mudah kehilangan fokus pada tugas yang memerlukan perhatian penuh.
Keunggulan lain dari latihan sempoa adalah sifatnya yang repetitif tetapi terstruktur. Anak mengerjakan soal secara bertahap—dari mudah ke sulit—dan pola pengerjaan yang berulang ini membantu membangun sustained attention atau daya tahan fokus.
Dalam psikologi anak, aktivitas yang terstruktur dan berulang dapat memperkuat jalur neural yang berkaitan dengan kontrol perhatian.
Akibatnya, anak yang terbiasa dengan latihan sempoa biasanya lebih mampu bertahan mengerjakan tugas akademik lain tanpa cepat merasa bosan atau terdistraksi.
Di sisi lain, latihan sempoa juga memberikan kepuasan instan yang bersifat positif. Ketika anak berhasil memindahkan manik dan mendapatkan hasil yang benar, mereka memperoleh reward internal berupa rasa berhasil.
Rasa berhasil ini mendorong mereka untuk mencoba lagi dan fokus lebih lama. Mekanisme self-reward seperti ini jauh lebih sehat dibandingkan dopamine hit dari gadget, yang biasanya berasal dari konten cepat dan tidak menuntut usaha.
Dalam jangka panjang, latihan sempoa membantu menyeimbangkan pola kesenangan anak dengan cara yang lebih produktif.
Tentu saja, implementasi sempoa tidak hanya tentang alatnya, tetapi juga tentang pendekatan pembelajaran. Guru atau instruktur sempoa biasanya mengajarkan teknik konsentrasi, seperti duduk dengan benar, melihat soal dengan teliti, serta teknik mengatur ritme berhitung.
Semua ini membentuk lingkungan belajar yang kondusif bagi peningkatan fokus. Bahkan, beberapa kelas sempoa menggabungkan latihan pernapasan singkat untuk membantu anak menenangkan diri sebelum sesi dimulai. Pendekatan ini membuat latihan sempoa tidak hanya menjadi aktivitas berhitung, tetapi juga latihan kontrol diri.
Beberapa penelitian dan laporan pengalaman orang tua menunjukkan bahwa anak yang mengikuti latihan sempoa secara konsisten mengalami peningkatan fokus saat mengerjakan tugas sekolah, membaca, atau belajar mata pelajaran lain.
Mereka lebih sabar dalam menghadapi soal sulit, tidak cepat menyerah, dan cenderung bisa belajar dengan lebih mandiri. Di tengah gempuran distraksi digital, kemampuan-kemampuan ini sangat berharga.
Dengan demikian, latihan sempoa bukan hanya alat untuk meningkatkan kemampuan berhitung, melainkan juga solusi praktis untuk mengatasi masalah berkurangnya fokus anak di era gadget.
Aktivitas manual, struktur pembelajaran, konsentrasi visual, dan stimulasi otak yang terintegrasi menjadikan sempoa sebagai sarana ideal untuk membangun ketahanan perhatian anak.
Dalam jangka panjang, sempoa membantu anak tidak hanya lebih cerdas dalam angka, tetapi juga lebih kuat dalam fokus, disiplin, dan kontrol diri—keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia modern yang penuh distraksi.
Latihan sempoa membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi anak di tengah distraksi gadget pada era digital.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
