Saat ini, kemasan bukan hanya sekedar wadah untuk membungkus produk saja, melainkan sebagai salah satu strategi bisnis yang digunakan untuk meningkatkan citra produk di mata konsumen, menyampaikan pesan brand sekaligus mencerminkan kualitas dari isi produk.
Bukan tanpa sebab mengapa kemasan menjadi begitu penting dimana fungsinya bukan sebatas pelindung produk. Ini dikarenakan generasi saat ini lebih sensitif akan visual dan umumnya menjustifikasi kualitas isi produk berdasarkan kemasan yang digunakan.
Tidak heran jika kemasan berperan besar dalam keputusan pembelian sehingga banyak brand baru, pelaku bisnis UMKM maupun perusahaan besar memanfaatkan power kemasan untuk memenangkan pasar.

Sumber: freepik
Faktor-Faktor Pendorong Profitabilitas Tinggi pada Bisnis Percetakan
Bisnis percetakan, baik digital printing maupun offset printing dianggap sebagai salah satu dari sektor bisnis yang memiliki profit atau keuntungan yang stabil bahkan cenderung meningkat. Ini disebabkan karena kebutuhan manusia akan produk cetak terus berkembang karena fungsi dan dampaknya yang tidak selalu bisa didapatkan melalui media digital.
1. Permintaan Pasar yang Terus Tumbuh dan Semakin Beragam
Tidak bisa dipungkiri, sejak bisnis mulai recovery dari pandemi covid-19, banyak brand sadar akan pentingnya kemasan yang mampu merepresentasikan citra brand itu sendiri, elemen tambahan seperti kartu ucapan, stiker brand, banner promosi, dan produk cetak lain guna membuat pelanggan merasa istimewa.
2. Kepercayaan Pasar Terhadap Variasi Teknologi
Untuk mencetak kemasan, setidaknya terdapat dua teknik cetak yang membuat pemilik usaha percetakan bisa menyasar dua pasar sekaligus, yakni melalui teknologi teknik cetak offset printing dan digital printing. Digital Printing memberikan kemudahan untuk produksi cepat tidak memerlukan plat, dan bisa mencetak dalam jumlah sedikit untuk bisnis baru. Sementara itu offset printing digunakan untuk kebutuhan produksi cetak kemasaan dalam jumlah besar.
3. Dukungan Media Sosial
Seperti yang sudah disebutkan, saat ini pendekatan paling memikat adalah melalui visual. Brand yang ingin produknya dikenal membutuhkan tampilan visual yang kuat, salah satunya kemasan yang eye-catching sehingga saat dipromosikan di media sosial, produk terlihat meyakinkan.
Menganalisis Resiko Rugi dalam Bisnis Percetakan
Meskipun kelihatannya bisnis percetakan kemasan memiliki profit atau keuntungan, tentu ada risiko rugi dalam bisnis yang harus diwaspadai.
1. Modal Awal yang Cukup Tinggi
Mesin cetak seperti mesin digital printing bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sedangkan mesin offset printing investasinya bisa jauh lebih besar karena mesin offset printing memiliki struktur mesin yang cukup kompleks.
2. Persaingan yang Sangat Ketat
Saat ini, banyak usaha percetakan kemasan yang pasti ada di setiap kota. Persaingan tentu tidak dapat dihindari, terlebih perang harga. Salah strategi perhitungan harga bisa membuat bisnis tutup dini. Selain itu, mematok harga yang terlalu rendah hanya untuk mendapatkan pelanggan tentu tidak selalu menjadi strategi terbaik yang malah mengorbankan biaya operasional.
3. Biaya Operasional yang Tidak Stabil
Perlu dipahami jika harga tinta, bahan baku kertas, dan film laminasi sangat bergantung pada nilai tukar dan kebijakan impor. Ketika harga bahan bakunya naik, pelaku usaha harus menaikkan harga jual produk dengan kata lain harus siap menerima profit lebih kecil.
4. Kesalahan Produksi dan Produk Reject
Secanggih-canggihnya teknologi, bisnis percetakan kemasan pasti melibatkan unsur manusia di dalamnya yang berpotensi salah warna, salah ukuran, salah desain, hingga kerusakan mesin di tengah produksi. Produk reject bisa menjadi salah satu bentuk risiko kerugian langsung yang ditanggung pemilik bisnis percetakan.
Sewajarnya suatu bisnis, bisnis percetakan tidak hanya menawarkan profit atau keuntungan yang menggiurkan, tapi juga risiko kerugian yang perlu dipikirkan. Dengan mengetahui faktor pendorong profit dan faktor risiko kerugian dalam bisnis percetakan, individu yang berminat berkecimpung pada bisnis ini bisa meminimalkan risiko kerugian sehingga lebih mudah mencapai profitabilitas tinggi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News