sejarah green school bali sekolah alam berkonsep regeneratif yang mendunia - News | Good News From Indonesia 2025

Sejarah Green School Bali: Sekolah Alam Berkonsep Regeneratif yang Mendunia

Sejarah Green School Bali: Sekolah Alam Berkonsep Regeneratif yang Mendunia
images info

Sejarah Green School Bali: Sekolah Alam Berkonsep Regeneratif yang Mendunia


Bangunan-bangunan bambu berdiri melingkar di tepian Sungai Ayung, Desa Sibang Kaja, Bali. Sekilas tampak seperti sebuah instalasi seni. Akan tetapi, ini bukan galeri seni, melainkan bangunan sekolah Green School Bali. 

Green School Bali merupakan sekolah alam yang berada di Bali. Green School Bali hadir di Indonesia sejak 2008. 

Green School Bali lahir dari gagasan John Hardy dan Cynthia Hardy, pasangan suami istri yang lama tinggal di Bali. Mereka gelisah melihat sistem pendidikan yang terlalu menekankan teori dan jauh dari realitas lingkungan. Anak-anak, menurut mereka, seharusnya belajar dari dunia nyata, bukan hanya di dalam kelas.

baca juga

Dari kegelisahan itu, mereka menggagas sekolah yang berfokus pada lingkungan. Sekolah itu membuat anak-anak dekat dengan alam, bertumbuh dalam komunitas, dan belajar dengan tujuan menjaga masa depan bumi.

Ide tersebut kemudian diwujudkan menjadi Green School Bali. Sebagai Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), sekolah ini menggabungkan kurikulum internasional dengan kurikulum Indonesia untuk siswa WNI.

baca juga

Bangunan dari Bambu

Sejak awal, Green School memilih bambu sebagai struktur bangunan. Bambu dipilih bukan hanya karena estetika semata, tetapi juga manfaatnya. 

Bambu dapat tumbuh dengan cepat, menyerap karbon lebih tinggi, dan bisa dibentuk menjadi struktur yang kompleks. Dalam banyak budaya Asia, bambu juga dianggap material hidup yang mengajarkan fleksibilitas.

Oleh karena itu, hampir semua bangunan di Green School dibangun dari bambu. Hal ini lah yang kemudian menjadi ciri khas yang membuat Green School dikenal dunia.

baca juga

Pendidikan Regeneratif di Green School Bali

Green School tidak hanya mengajarkan konsep sustainability. Mereka juga mengadopsi konsep regenerative education, yakni pendidikan yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memulihkan dan menghidupkan kembali ekosistem.

Kepala Sekolah Green School Bali, Sal Gordon, menjelaskan bahwa pendidikan seharusnya menjadi mekanisme perubahan untuk masa depan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, murid tidak hanya belajar sains di kelas.

Mereka belajar melalui kebun organik, sistem akuaponik, peternakan kecil, instalasi energi terbarukan, sungai yang mengalir di sebelah sekolah, dan interaksi dengan komunitas sekitar.

baca juga

Metode Belajar Berbasis Komunitas

Salah satu pembeda Green School adalah keterlibatan komunitas. Guru, murid, warga desa, organisasi lokal, dan tamu yang datang semuanya terlibat dalam proses belajar. Lingkungan sekolah terasa hidup dan menyenangkan karena banyak aktivitas yang dilakukan di luar kelas.

Pelajaran inti seperti matematika, bahasa, sains, dan literasi tetap diajarkan. Namun, Green School menambahkan tema-tema besar lingkungan seperti energi terbarukan, sungai dan laut, pangan, produksi dan konsumsi, serta ekosistem lokal.

baca juga

Tema-tema ini mengikuti fokus global PBB dan diajarkan berbeda tiap jenjang. Misalnya:

  • kelas rendah (SD): memelihara ayam, memahami siklus hidup, belajar ekonomi dasar lewat menjual telur;
  • kelas menengah (SMP): membangun sistem akuaponik;
  • kelas atas (SMA): merancang proyek lingkungan berskala besar.

Sementara bagi siswa WNI, pembelajaran tetap memuat Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Agama sesuai aturan SPK.

baca juga

Biaya Sekolah Green School Bali

Biaya yang diperlukan saat belajar di Green School Bali dapat berubah tiap tahun. Akan tetapi, berdasarkan publikasi Green School Bali, kisaran umum biaya yang dibutuhkan adalah:

1. Application Fee: ± USD 300–400 (sekali bayar, non-refundable)
2. Enrollment Fee: ± USD 2.000–3.000 (sekali bayar saat masuk)
3. Tuition Fee / Biaya SPP Tahunan yang tergantung jenjang:

  • Kindergarten: sekitar USD 15.000–17.000 per tahun
  • Primary School (SD): USD 20.000–23.000 per tahun
  • Middle School (SMP): USD 23.000–25.000 per tahun
  • High School (SMA): USD 25.000–27.000 per tahun

4. Additional Fees

  • biaya kegiatan tertentu,
  • kegiatan luar sekolah,
  • transportasi Bio Bus,
  • dan program khusus lain.

Nominal bisa berbeda tergantung kebijakan terbaru dan paket keanggotaan keluarga.

baca juga

Sekolah yang Tumbuh Bersama Gerakan Global

Selain Bali, Green School juga mengembangkan dan memperluas jaringannya ke berbagai negara di bawah payung Green School Network. Kendati demikian, Bali tetap menjadi pusat yang paling dikenal, karena arsitektur bambu dan hubungan eratnya dengan komunitas lokal.

Selama lebih dari satu dekade, Green School Bali menjadi rujukan sekolah-sekolah lain yang ingin menerapkan pendidikan hijau. Banyak pendidik dari berbagai negara datang untuk belajar bagaimana sekolah ini menggabungkan ekologi, komunitas, kreativitas, dan pembelajaran tematik.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.