cantiknya bunga kurulu xerochrysum bracteatum bunga abadi dari papua - News | Good News From Indonesia 2025

Cantiknya Bunga Kurulu (Xerochrysum bracteatum), Bunga Abadi dari Papua

Cantiknya Bunga Kurulu (Xerochrysum bracteatum), Bunga Abadi dari Papua
images info

Cantiknya Bunga Kurulu (Xerochrysum bracteatum), Bunga Abadi dari Papua


Bunga Kurulu (Xerochrysumbracteatum) merupakan salah satu flora endemik yang menjadi ikon keindahan alam Papua. Dalam taksonomi tumbuhan, bunga ini termasuk dalam keluarga Asteraceae, yang merupakan famili besar yang mencakupi bunga matahari dan aster. 

Sebelumnya, bunga ini sering disebut dengan nama sinonim Helichrysum bracteatum dalam berbagai literatur lama. Nama "Kurulu" sendiri berasal dari bahasa lokal masyarakat Papua, khususnya di sekitar Lembah Baliem, yang telah lama mengenal dan menghargai keindahan bunga ini. 

Di pasar internasional dan hortikultura, bunga ini lebih populer dengan sebutan "Everlasting Daisy" atau "Strawflower," merujuk pada sifat bractea (daun pelindung) bunganya yang tidak mudah layu dan tetap mempertahankan warna cerahnya bahkan setelah dikeringkan.

Bunga warna-warni yang tahan lama

Bunga Kurulu menampilkan karakteristik fisik yang unik. Yang sering dianggap sebagai "kelopak" bunga sebenarnya adalah bractea, yaitu daun pelindung yang mengelilingi bunga majemuk yang sebenarnya di tengahnya. Bractea ini memiliki tekstur seperti kertas (papyraceous) dan bersifat keras, sehingga memberikan kesan awet dan tahan lama. 

Warna bractea sangat bervariasi dan mencolok, mencakup spektrum kuning keemasan, oranye, merah muda, putih, hingga merah dan ungu. Bunga majemuk yang sesungguhnya, disebut floret, berukuran kecil dan terletak di tengah, biasanya berwarna kuning atau coklat.

Keindahan utama Bunga Kurulu terletak pada kombinasi warna-warni bractea yang cerah dan daya tahannya yang luar biasa. Bunga ini tidak menghasilkan aroma yang kuat, tetapi mengandalkan daya tarik visualnya. 

Batangnya tumbuh tegak, berkayu di bagian bawah, dan dapat bercabang. Daunnya berbentuk lanset (lancip) memanjang, berwarna hijau, dengan permukaan yang agak kasar. Secara keseluruhan, penampilan bunga ini memberikan kesan cerah dan tahan lama—yang menjadi alasan utama daya tariknya baik sebagai tanaman hias hidup maupun bunga kering.

Tumbuh di dataran tinggi Papua

Bunga Kurulu secara alami tumbuh di daerah dataran tinggi Papua. Habitat utamanya adalah padang rumput dan lereng-lereng terbuka di kawasan Pegunungan Tengah Papua, termasuk di sekitar Lembah Baliem dan Puncak Jaya. 

Ia tumbuh baik pada ketinggian antara 1.400 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), di lingkungan dengan intensitas cahaya matahari penuh dan sirkulasi udara yang baik. Tanah di habitat aslinya umumnya berdrainase baik, subur, dan mengandung bahan organik.

Sebagai tanaman abadi (perennial), Bunga Kurulu dapat tumbuh dan berbunga dalam jangka waktu yang lama. Periode pembungaannya cukup panjang dan sering kali dipicu oleh ketersediaan cahaya. Di habitat aslinya, puncak mekar dapat terjadi pada musim tertentu, tetapi secara umum, tanaman ini dapat menghasilkan bunga sepanjang tahun dalam kondisi lingkungan yang ideal. 

Proses dari tunas hingga mekar sempurna membutuhkan waktu beberapa minggu. Ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang relatif dingin di dataran tinggi menjadikannya tanaman yang adaptif.

baca juga

Bunga kurulu di pasaran

Bunga Kurulu memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama dalam industri florikultura dan kerajinan. Sifatnya yang "everlasting" atau awet membuatnya sangat dicari sebagai bahan utama bunga kering (dried flower). 

Dalam keadaan kering, bunga ini dapat mempertahankan warna dan bentuknya selama berbulan-bulan hingga tahunan, sehingga banyak digunakan untuk karangan bunga abadi, dekorasi interior, campuran potpourri, dan kerajinan tangan seperti penghias bingkai atau kartu ucapan.

Di pasaran, harga Bunga Kurulu bervariasi tergantung bentuk (segar vs. kering), kualitas, warna, dan panjang tangkai. Sebagai ilustrasi, satu tangkai bunga kurulu kering berkualitas tinggi dapat dihargai mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000 di tingkat pengecer domestik. 

Sementara itu, dalam bentuk karangan atau rangkaian dekorasi, harganya dapat mencapai ratusan ribu rupiah. Pasar ekspor, terutama ke negara-negara dengan industri florikultura maju seperti Jepang, Belanda, dan Australia, juga menjadi tujuan komoditas ini, yang kemudian menaikkan nilainya.

Selain sebagai komoditas komersial, Bunga Kurulu juga mulai dikembangkan sebagai tanaman hias pekarangan di daerah dengan iklim sejuk di Indonesia. Upaya budidaya di luar habitat aslinya, seperti di beberapa daerah di Jawa (Lembang, Dieng), telah dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. 

Dalam konteks Papua, bunga ini juga memiliki potensi sebagai objek wisata botani yang dapat mendukung ekonomi lokal, dengan mengedepankan prinsip konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan.

baca juga

Referensi

  • Everingham, S. E., et al. (2020). "The Taxonomy and Horticultural Potential of Australian Everlasting Daisies (Xerochrysum)." Australian Journal of Botany, 68(6), 1-15. (Artikel ini membahas taksonomi dan potensi hortikultura genus Xerochrysum, termasuk X. bracteatum).
  • Floriculture Today. (2023). Market Analysis of Dried Flowers in Southeast Asia. Laporan industri yang menyebutkan posisi bunga everlasting seperti Kurulu di pasar.
  • Indonesian Ministry of Environment and Forestry. (2019). Biodiversity of Papua: A Quick Reference Guide. Publikasi resmi yang mencantumkan flora khas Papua, termasuk bunga abadi.
  • Royal Botanic Gardens, Kew. (2021). Plants of the World Online: Xerochrysum bracteatum (Vent.) Tzvelev. Basis data taksonomi tanaman terpercaya. Diakses melalui: powo.science.kew.org
  • Wihermanto, & Rugayah. (2012). "Jenis-Jenis Asteraceae dari Taman Nasional Lorentz, Papua." Berita Biologi, 11(2), 235-245. (Jurnal ilmiah Indonesia yang mendokumentasikan Asteraceae dari Papua, termasuk kelompok Helichrysum/Xerochrysum).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.