kilas balik rudi putra yang lindungi badak sumatera di ekosistem leuser dapat penghargaan internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Kilas Balik Rudi Putra yang Lindungi Badak Sumatera di Ekosistem Leuser, Dapat Penghargaan Internasional!

Kilas Balik Rudi Putra yang Lindungi Badak Sumatera di Ekosistem Leuser, Dapat Penghargaan Internasional!
images info

Kilas Balik Rudi Putra yang Lindungi Badak Sumatera di Ekosistem Leuser, Dapat Penghargaan Internasional!


"Orang tidak akan mengenal Leuser sebelum menginjakkan kakinya di hutan luar biasa ini. Banyak tamu yang awalnya berkunjung hanya karena ditugaskan, tetapi sekembalinya mereka menjadi pencinta Leuser. Leuser adalah magic, bentang alamnya luas, satwanya sangat menakjubkan," katanya, dikutip dari Mongabay.

Sejak kecil, ia tumbuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hutan dan satwa liar. Ketertarikan dan rasa ingin tahu itu semakin dalam ketika ia mempelajari Biologi Konservasi sewaktu kuliah. Badak Sumatera adalah salah satu fokus bidangnya. Jenis ini adalah yang terkecil dari semua jenis badak di dunia. Badak Sumatera juga merupakan satu-satunya spesies badak yang memiliki bulu.

Badak Sumatera kini semakin langka. Badak itu hidup di hutan hujan tropis yang semakin menyempit. Melihat fakta-fakta tentang badak, ia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya pada Ekosistem Leuser, bentang alam luas di Aceh dan Sumatra Utara. Ekosistem Leuser disebut rumah terakhir bagi badak Sumatera, gajah, harimau, dan orangutan.

Ini cerita tentang Rudi Putra, sosok konservasionis yang mendapat penghargaan dunia.

baca juga

Ekosistem Leuser, Kaya Tapi Terancam

Ekosistem Leuser dikenal sebagai salah satu sistem hutan hujan terkaya di dunia. Wilayah ini memegang peran penting bagi keanekaragaman hayati Indonesia.

Hutan tropis Indonesia sendiri menjadi tempat tinggal sekitar 12% spesies mamalia dunia. Sayangnya, hanya sekitar setengah dari hutan tersebut yang tersisa saat ini. 

Setiap tahun, alih guna lahan hutan mencapai sekitar delapan ribu meter persegi yang mengakibatnya hilangnya tutupan hutan. Salah satu penyebab utamanya adalah tingginya permintaan global terhadap minyak kelapa sawit. Produk tersebut digunakan untuk berbagai produk sehari-hari seperti kue, bubur, dan keripik kentang.

Di Leuser, dampaknya jelas terasa. Perburuan liar dan deforestasi ilegal membuat badak Sumatera berada di ambang kepunahan. Di kawasan ini, tak lebih dari sekitar 50 ekor badak Sumatera yang masih bertahan.

baca juga

Rudi Putra Menjadi Pelindung Badak Sumatera 

Melihat betapa krisisnya alam di Indonesia, Rudi Putra memutuskan untuk turun langsung ke lapangan. Ia mengamalkan ilmu Biologi Konservasi-nya 

Sejak tahun 1990, Rudi mulai terlibat dalam pekerjaan anti-perburuan liar. Kerja nyata itu membuahkan hasil. Pada tahun 2000, wilayah jelajah badak meningkat hingga sekitar 50% dari area sebelumnya.

Wilayah jelajah adalah area yang dibutuhkan satwa untuk mencari makan, berkembang biak, dan bertahan hidup. Ketika wilayah ini menyempit, peluang satwa untuk bertahan ikut menurun. Oleh karena itu, menjaga luas hutan menjadi kunci.

baca juga

Melihat keberhasila itu, Rudi pun berkomitmen sekaligus memastikan patroli anti-perburuan liar tidak pernah berhenti. Ia juga memimpin tim perlindungan badak dalam ekspedisi pencarian pemburu gelap di Ekosistem Leuser.

Tak hanya itu, Rudi rupanya juga pernah membongkar perkebunan kelapa sawit ilegal di dalam kawasan hutan. Perkebunan ini disebut ilegal karena berdiri di wilayah yang seharusnya dilindungi.

Rudi menjadi orang pertama yang membentuk koalisi lintas pihak, mulai dari LSM, kepala desa setempat, anggota parlemen daerah, hingga pejabat pemerintah.

baca juga

Dengan dukungan masyarakat setempat, Rudi mulai menghubungi kepolisian untuk menegakkan undang-undang perlindungan lahan. Ia membahas tentang dampak nyata kerusakan hutan, termasuk ratusan ribu keluarga yang kehilangan rumah dan anggota keluarga mereka saat banjir Aceh pada 2006, serta sulitnya akses air bersih.

Rudi juga mendekati pemilik perkebunan kelapa sawit. Ia mengingatkan bahwa lahan yang mereka garap berada di kawasan konservasi dan melanggar hukum. Setelah batas kawasan ditunjukkan secara jelas, beberapa pemilik memilih menutup perkebunan secara sukarela. Tanah tersebut kemudian dikembalikan kepada pemerintah untuk direstorasi.

Pendekatan Rudi tidak tunggal. Ia mengombinasikan persuasi dengan tekanan hukum ketika diperlukan. Strategi ini menghasilkan pembongkaran lebih dari 1.200 hektar perkebunan kelapa sawit ilegal di Ekosistem Leuser.

baca juga

Penghargaan yang Diterima Rudi Putra

Rudi Putra menerima penghargaan di bidang lingkungan hidup di San Francisco, Amerika Serikat. Penghargaan itu diberikan atas perjuangannya melindungi Ekosistem Leuser dari ancaman perkebunan kelapa sawit ilegal yang merambah kawasan hutan di Aceh hingga Sumatera Utara.

Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang disampaikan pada Selasa, 6 Mei 2014, Rudi dianugerahi penghargaan tersebut pada Senin, 28 April, di San Francisco’s War Memorial Opera House. Ajang ini dikenal luas karena memilih individu-individu yang berani mengambil risiko besar demi menjaga dan memulihkan kualitas lingkungan alam. Penghargaan yang kerap dijuluki sebagai Green Nobel itu diberikan setiap tahun kepada enam pahlawan lingkungan dari berbagai belahan dunia, salah satunya Rudi Putra.

Menurutnya, menjaga Ekosistem Leuser adalah sebuah kewajiban.

"Menjaga Leuser adalah sebuah keharusan dan bentuk perbuatan amal baik kami," tegasnya.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.