Libur semester ganjil telah dimulai pekan ini hingga awal Januari nanti. Salah satu pertanyaan yang merebak pada momen liburan sekolah kali ini adalah bagaimana nasib program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang berjalan. Kemudian, apakah siswa tetap mendapatkan MBG saat libur sekolah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Badan Gizi Nasional telah memberikan pernyataan resmi. Selama libur sekolah semester ganjil berlangsung MBG tetap diberikan, kecuali pada tanggal merah dan hari cuti bersama.
Kebijakan tersebut mengikuti pedoman yang tertuang dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025 tentang penyelenggaraan MBG selama liburan. Jadi, walaupun sekolah libur, dukungan gizi untuk anak tidak terhenti.
Mengapa MBG Tetap Diberikan Saat Sekolah Libur?
Ada sejumlah alasan mengapa Program MBG tetap berjalan pada masa liburan sekolah. Keputusan ini berkaitan langsung dengan kebutuhan harian siswa dan keberlanjutan layanan bagi penerima manfaat lainnya.
Berikut alasan tetap berjalannya Program MBG di momen liburan sekolah:
1. Konsistensi Gizi Anak Selama Masa Libur
Menurut BGN, liburan adalah periode yang sering membuat pola makan keluarga berubah. Tanpa rutinitas sekolah, anak dapat mengalami ketidakseimbangan asupan. Di sinilah pentingnya keberlanjutan layanan MBG. Konsistensi ini dianggap perlu agar masa libur tetap aman bagi tumbuh kembang mereka.
2. Pelayanan Tetap untuk Kelompok 3B
Selain siswa, ada kelompok penerima lain yang tidak boleh mengalami jeda layanan. Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita atau kelompok 3B tetap menerima MBG enam hari dalam sepekan. Mereka memerlukan pendampingan gizi yang berkelanjutan sehingga layanan bagi kelompok ini berjalan seperti biasa, meski sekolah sedang libur.
Cara MBG Didistribusikan ke Siswa saat Sekolah Libur
Pedoman BGN memberi ruang bagi daerah untuk menyesuaikan mekanisme, selama prinsip layanan tetap terjaga. Sekolah dan SPPG bekerja sama memastikan siswa tetap mendapatkan paket makanan bergizi. Berikut mekanisme pendistribusian MBG saat sekolah libur:
1. Pengambilan di Sekolah Berdasarkan Pendataan
Selama liburan sekolah, SPPG melakukan pendataan siswa yang bersedia mengambil paket MBG di sekolah. Orang tua dapat mewakili pengambilan, karena paket sudah disiapkan dalam tas agar mudah dibawa pulang. Mekanisme ini menjadi pilihan banyak sekolah karena lebih praktis.
Mekanisme pengambilannya bervariasi, ada yang setiap hari, ada juga yang dua hingga empat hari sekali. Biasanya paket diambil sekaligus untuk beberapa hari, sehingga orang tua tidak perlu bolak-balik ke sekolah.
2. Paket Siap Santap dan Paket Kering
Pada empat hari pertama liburan, siswa mendapatkan menu siap santap seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng. Setelah periode itu selesai, BGN beralih menyediakan paket kering yang lebih mudah disimpan di rumah. Isi paket bisa berupa susu, buah, roti, dan telur asin. Semua dipilih karena aman disimpan, mudah dibawa, dan tetap memenuhi kebutuhan gizi siswa.
3. Opsi Pengiriman ke Rumah
BGN juga mempertimbangkan opsi pengiriman langsung ke rumah siswa. Mekanisme delivery ini sedang dikaji karena kemampuan logistik tiap daerah berbeda. SPPG di berbagai wilayah sedang memeriksa kemungkinan penerapan layanan ini, yang nantinya akan dipastikan melalui surat edaran resmi.
Program MBG saat libur sekolah tetap berlangsung dan hanya berhenti pada hari libur nasional serta cuti bersama. Dengan berbagai mekanisme seperti paket siap santap, paket kering, pengambilan secara rapel di sekolah, hingga opsi pengiriman ke rumah, BGN ingin memastikan bahwa kebutuhan gizi anak tetap terpenuhi meski kegiatan belajar sedang berhenti.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


