bali menjadi tuan rumah pertemuan konservasi kebun raya se asean - News | Good News From Indonesia 2015

Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Konservasi Kebun Raya se-ASEAN

Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Konservasi Kebun Raya se-ASEAN
images info

Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Konservasi Kebun Raya se-ASEAN


Kesadaran untuk menjaga kelestarian kebun raya di berbagai wilayah di dunia mendorong Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menggelar Pertemuan Kebun Raya se-Asia Tenggara di Bali. LIPI melalui Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya menyelenggarakan 5th Southeast Asia Botanic Gardens (SEABG) Network Meeting. LIPI perlu menggagas pertemuan tersebut demi memperkuat perannya dalam melestarikan keanekaragaman hayati untuk skala nasional maupun global. Pertemuan regional kelima ini berlangsung di Kebun Raya “Eka Karya” Bali, yang berlangsung pada 2 November hingga 5 November 2015. Perhelatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara LIPI dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI). hutan hujan Pertemuan ini menjadi penting sebab keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara menghadapi ancaman kepunahan yang begitu masif dari waktu ke waktu. Hal tersebut terjadi karena kawasan hijau di Asia Tenggara menjadi salah satu hotspots atau incaran eksplorasi di dunia. Dalam melakukan penyelamatan secara masif, tentu Indonesia tidak bisa melakukannya sendirian. “Kekuatan jejaring kebun raya regional sangat perlu dikembangkan lebih aktif lagi dalam memperjuangkan dan menyuarakan konservasi tumbuhan di tingkat dunia,” ungkap Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, dalam siaran pers, Sabtu (31/10). Iskandar memandang bahwa kawasan Asia Tenggara memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dibandingkan kawasan lain. Sehingga, pertemuan kelima SEABG kali ini harus didukung dengan wujud nyata upaya penyelamatan keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara. “Tak hanya itu, upaya konservasi setiap negara harus dilakukan secara serius seperti Indonesia yang saat ini fokus menyikapi pendataan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayatinya,” ujar Iskandar. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, menyambut baik antusiasme berbagai negara Asia Tenggara yang bersedia hadir dalam Pertemuan Kebun Raya se-Asia Tenggara di Bali. Dia memberikan apresiasi kepada para delegasi negara di luar kawasan Asia Tenggara yang akan turut berpartisipasi. “Semuanya ada 17 negara yang berkenan hadir, tidak hanya dari kawasan Asia Tenggara, tetapi juga dari Jepang, Tiongkok, Taiwan, Australia, Amerika Serikat dan Seychelles, juga tim BGCI dari Inggris,” jelas Enny. Para peserta SEABG yang hadir tidak hanya berasal dari perwakilan dan para pemimpin kebun raya di negara masing-masing, tetapi ada pula dari berbagai institusi terkait konservasi, seperti taman nasional, kementerian lingkungan hidup, kementerian kehutanan, komunitas masyarakat serta universitas. “Ini tentu menggembirakan karena menggambarkan kekuatan jaringan kebun raya di Asia Tenggara. Dan yang terpenting lagi, kebun raya Indonesia masih menjadi destinasi sekaligus referensi kebun raya lain dari luar negeri,” kata Enny. Hingga kini, SEABG Network telah melaksanakan lima kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua berlangsung di Singapore Botanic Garden (30-31 Januari 2004; 7-9 Februari 2007), pertemuan ketiga di Dr. Cecilia Koo Botanic Conservation Center & Taiwan Forestry Research Institute’s Fushan Botanical Garden (17-20 November 2009), keempat di Xishuangbanna Tropical Botanical Garden, Chinese Academy of Sciences (14-19 November 2011), dan kali kelima ini di Kebun Raya “Eka Karya” Bali LIPI, pada 2-5 November 2015. lipi.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.