komunitas primali berdaya - News | Good News From Indonesia 2022

Belajar Tentang Satwa Liar dan Lingkungan Bersama Komunitas Primali Berdaya

Belajar Tentang Satwa Liar dan Lingkungan Bersama Komunitas Primali Berdaya
images info

Belajar Tentang Satwa Liar dan Lingkungan Bersama Komunitas Primali Berdaya


#FutureSkillsGNFI

Komunitas Primali Berdaya adalah organisasi yang bergerak sebagai advokasi anak muda untuk kesejahteraan satwa dan lingkungan di Indonesia. Seperti mengajak kaum pemuda untuk ikut peran melestarikan habitat lingkungan, dan organisasi ini terinspirasi dari organisasi IAR INDONESIA

Pelestarian habitat lingkungan ini memang sangat diperlukan, melihat dari beberapa hewan dan tumbuhan yang terancam punah akibat beberapa factor.

Menurut beberapa data dari IUCN, 2013, jumlah mamalia endemic Indonesia ada sekitar 259 jenis, burung sekitar 384 jenis dan ampibi sekitar 173 jenis.

Hewan-hewan tersebut merupakan hewan khas Indonesia sehingga jika terjadi kepunahan akan sangat disayangkan. Beberapa hewan yang terancam punah menurut IUCN 2011 yaitu sekitar 184 jenis mamalia, 119 jenis burung, 32 jenis reptile, 32 jenis ampibi dan 140 jenis.

Dan dalam beberapa kategori kritis (critically endangered) ada 69 spesies, kategori endangered 197 spesies dan kategori rentan (vulnerable) ada 539 jenis. Menurut IUCN 2013. Beberapa penyebab factor kepunahan satwa liar salah satunya adalah rusaknya habitan dan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seperti perdagangan ilegal.

Rusaknya habitat seperti terjadinya deforestasi, degradasi habitat menjadikan perkebunan sawit, pertambangan yang dapat menjadi ancaman serius bagi satwa liar. Selain itu hewan terancam punah akibat adanya perdagangan secara illegal, Menurut KLHK selama 3 tahun terakhir KLHK menanggani 187 kasus terkait dengan perdagangan dan perburuan illegal satwa, dengan hasil sitaan sebanyak 12.966 satwa, dan 10233 bagian satwa sebagai barang bukti.

Dari penyebab diatas yang menimbulkan hewan terancam punah, maka terbentuklah komunitas tersebut dengan bertujuan dapat melestarikan hewan dan tumbuhan, melalui cara memberikan edukasi tentang lingkungan dan habitat.

AWAL MULA TERBENTUK KOMUNITAS PRIMALY BERDAYA

Sahda Nabila Agustina selaku president primaly berdaya, yang berawal memiliki minat sebagai aktivis lingkungan, ia menyadari bahwa pentingnya kesadaran akan satwa liar yang terancam punah karna factor ulah manusia dan akibat habitat yang kurang, ia bertekad untuk menumbuhkan dengan mengajak beberapa rekan-rekannya membentuk komunitas ini.

“kami membentuk komunitas ini dengan cara mengamati lingkungan sekitar, yang menjadi sebuah prioritas justru di kesampingan, oleh karena itu kami mengajak mereka yang mau ikut berpartisipasi dalam memprioritaskan masalah habitat dan hewan yang terancam punah. Seperti orang hutan yang populasinya yang semakin mempriatinkan. Dengan edukasi menyebarkan pamflet melalui media social instagram, dengan begitu informasi. Untuk saat ini itu yang kami lakukan, komunitas ini merupakan dari individu, tentu saja berkolaburasi dengan IAR INDONESIA dan beberapa lainnya, dan itu sangat membantu dalam menyampaikan tujuan komunitas ini”-ujar sahda

Memprioritaskan yang semestinya, agar mereka (hewan yang terancam punah) dapat mendapatkan habitat dan perlindungan semestinya, agar tidak terjadi terancam punah apalagi tingkat populasi yang semakin tahun semakin menurun. Bahkan perburuan liar semakin tahun meningkat.

Selain itu memelihara satwa liar juga menjadi hal yang biasa dan melegalkan dengan asumsi melestarikan hewan yang terancam punah, justru hal tersebut seharusnya tidak di perbolehkan karena dapat menganggu simboisis hewan atau rantai makanan akan terputus.

bukan hanya satwa liar saja, tetapi juga mengedukasi tentang kesehatan lingkungan seperti cara mengelola limbah sampah dan cara mengatasi sampah-sampah yang ada lingkungan sekitar. seperti beberapa minggu lalu komunitas ini berkolaburasi dengan komunitas lain dengan tema pengelola limbah sampah berkelanjutan harapan bagi satwa liar. Tentu saja sampah juga mempengaruhi habitat satwa liar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.