sumatra you are not alone - News | Good News From Indonesia 2025

Sumatra, You Are Not Alone

Sumatra, You Are Not Alone
images info

Sumatra, You Are Not Alone


Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sepertinya all-out untuk membantu korban bencana banjir bandang di ketiga provinsi di Sumatra, yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Presiden sendiri turun sendiri melihat kondisi bencana banjir dan bertatap muka dengan para korban.

Dana yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi di ketiga wilayah itu tentu besar. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, melaporkan perkiraan total anggaran untuk pemulihan segala kerusakan akibat banjir Sumatra mencapai Rp 51,82 triliun. Angka ini dilaporkan Suharyanto kepada Presiden Prabowo saat rapat terbatas penanganan dan pemulihan bencana di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Ahad malam (7/12/2025).

Tapi, tidak hanya pemerintah yang mengulurkan tangan untuk membantu korban dan wilayah yang hancur itu, berbagai elemen masyarakat di seluruh nusantara ini bahu-membahu membantu saudara-saudara sebangsa di Sumatra. Sikap saling membantu itu memang sudah menjadi DNA bangsa Indonesia sejak dahulu. Itu merupakan nilai-nilai luhur yang turun-temurun — passing down from generation to generation.

Saya melihat tayangan TV sambil terharu ketika ada warung di Jember yang menyediakan makan gratis kepada para mahasiswa perantauan dari Pulau Sumatra. Pemilik warung mengatakan kepada awak media bahwa memang sulit membantu langsung para korban di Sumatra mengingat jaraknya jauh, karena itu yang dia bisa lakukan adalah membantu meringankan beban adik-adik mahasiswa asal Sumatra yang sedang menempuh kuliah di Jember.

Ada lagi sebuah warung makan khas Aceh, Warung Keumala, di Senggotan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Warung ini menggratiskan makan dan minum bagi setiap pemilik KTP Aceh sebagai bentuk bantuan. Program makan gratis ini ditujukan untuk membantu warga perantauan Aceh di Yogyakarta, terutama yang keluarganya sedang terdampak bencana alam di Serambi Mekkah.

Berbagai media mewartakan kisah haru datang dari seorang bocah asal Papua bernama Pison, yang belakangan viral melalui akun media sosial @pisonkogoya. Awalnya, Pison tekun menabung di celengan bergambar Doraemon agar bisa mewujudkan impian berlibur Natal ke Jayapura. Ia ingin bermain di Pantai Amai, menikmati air kelapa, hingga berjalan-jalan di Danau Sentani. Namun, impian sederhana itu seketika berubah setelah ia melihat pemberitaan mengenai banjir besar yang melanda wilayah Sumatera. Tergerak oleh empati, Pison memutuskan membongkar celengannya. Setelah dihitung, total tabungannya mencapai Rp 1,653 juta, seluruhnya hasil jerih payahnya, seperti mencabut uban dan membantu pekerjaan rumah.

Saya telepon junior saya yang dulu aktif di organisasi Purna Caraka Muda Jawa Timur (organisasi yang membawahi alumni program pertukaran pemuda luar negeri dan Paskibraka, di mana pada tahun 1980-an saya menjadi ketuanya) – dr. Agus Harianto, direktur Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga, membicarakan soal perlunya bantuan medis ke Sumatra. Ia mengkonfirmasi memang ancaman berbagai penyakit pascabencana mulai mengintai wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh dan Sumatra. Merespons kondisi mendesak tersebut, Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga (RSKKA) milik Ikatan Alumni Universitas Airlangga tengah mempersiapkan keberangkatan menuju zona bencana.

"Dik Agus sekarang di mana?", saya bertanya; dan dia menjawab bahwa dia dan beberapa tenaga kesehatan dari FK UNAIR yang berada di Rumah Sakit Terapung saat ini masih menyelesaikan program layanan kesehatan rujukan proaktif di Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Lokasi operasi yang jauh dari Sumatera menjadi tantangan tersendiri dalam mobilisasi kapal. Oleh karena itu, akan menempuh beberapa hari bagi Rumah Sakit Kapal Ksatria Airlangga itu bisa sampai di Pulau Sumatra. Dr. Agus meyakinkan saya bahwa dia sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di Sumatra Barat dan akan men-deploy dokter-dokter spesialis, psikiater, dan perawat ke Sumatra.

Selain Unair, media melaporkan bahwa tim dokter dari UGM, Unpad, UI, Undip, dan lain-lain – tidak bisa saya sebut satu per satu – juga mengirim mahasiswa dan tim dokter ke wilayah terdampak banjir bandang di Sumatra.

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, juga turun gunung. PBNU, misalnya, meluncurkan Program Satu Juta Keluarga NU Peduli Bencana, sebuah inisiatif nasional yang mengajak keluarga-keluarga NU berpartisipasi dalam penggalangan dana membantu korban banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sementara itu, Muhammadiyah, melalui lembaga amil zakat resminya, Lazismu, secara aktif menggalang dana, infak, dan sedekah untuk berbagai program kemanusiaan dan pembangunan, termasuk pembangunan masjid di Sumatra.

Baru-baru ini (per Desember 2025), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menginstruksikan agar infak salat Jumat di seluruh masjid Muhammadiyah dialihkan sementara untuk membantu korban bencana alam di Sumatra (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan daerah terdampak lainnya).

Di atas itu hanyalah beberapa contoh kepedulian elemen bangsa Indonesia ini membantu Sumatra, dari warung, anak kecil Papua, sampai ke elemen Perguruan Tinggi dan organisasi Islam. Saya tentu tidak bisa menyebutkan individu atau lembaga lainnya yang membantu Sumatra karena sebenarnya masih banyak elemen anak bangsa di berbagai daerah di Nusantara ini yang menunjukkan kepeduliannya kepada saudara-saudara sebangsa di tiga wilayah di Pulau Sumatra yang sedang terkena bencana ini.

Semuanya itu mengumandangkan berita kepada warga Sumatra bahwa "You Are Not Alone".

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AC
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.