dibalik cerita kebudayaan daerahku planet bekasi - News | Good News From Indonesia 2023

Dibalik Cerita Kebudayaan Daerahku : Planet Bekasi

Dibalik Cerita Kebudayaan Daerahku : Planet Bekasi
images info

Dibalik Cerita Kebudayaan Daerahku : Planet Bekasi


Kota Bekasi berdiri sekitar tahun 1950an. Bekasi seringkali disebut sebagai "Planet Bekasi", bukan tanpa alasan orang-orang menyebutnya seperti demikian, asal muasal sebutan tersebut terjadi dikarenakan Bekasi memiliki kemacetan yang setara dengan Jakarta. Pada masa itu, aktivitas para penduduk Bekasi didominasi oleh suku Sunda. Namun, seiring perkembangan jaman dan saat ini Bekasi sudah mengalami proses migrasi, sehingga pada akhirnya lebih condong kepada suku Betawi.

Bekasi merupakan daerah yang langsung berbatasan atau berdekatan dengan Ibukota Jakarta, maka tidak heran jika Bekasi salah satu kota yang sangat sibuk arus perubahan sosial maupun kebudayaannya. Bekasi memiliki kebudayaan bahasa campuran yaitu Sunda dan Betawi, akan tetapi logat bahasa lebih condong ke arah Betawi dengan ciri khas tersendiri. Sebab, Bekasi masih masuk ke dalam wilayah Sunda yaitu bagian dari Provinsi Jawa Barat. Bekasi juga merupakan tempat dimana banyak masyarakat urban yang datang dari daerah mana saja dikarenakan alasan tertentu seperti, untuk mencari pekerjaan maupun mengejar pendidikan.

Tahukah kalian bahwa Bekasi merupakan kota metropolitan dimana letaknya di pinggiran kota dan banyak sekali industri ? Dapat dikatakan demikian ternyata Bekasi ialah Kota Industri terbesar se-Indonesia sebab mengalami asimilasi serta akulturasi dari berbagai daerah. Kota Bekasi memiliki kebudayaan dan tradisi juga seperti daerah lainnya dari para leluhur yang perlu dilestarikan dan dilindungi oleh semua masyarakat terutama masyarakat Bekasi.

baca juga

Namun, kenyataannya memang tidak mudah karena diantaranya masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa nilai budaya merupakan jati diri sebuah bangsa. Terdapat beberapa tradisi yang memang sudah terdengar asing bagi masyarakat Bekasi dikarenakan para leluhur sudah banyak yang meninggal sehingga belum ada yang mampu untuk meneruskan atau mewarisi tradisi bahkan rendahnya kepedulian kaum gen Z .

Oleh karena itu, mari mengenal kebudayaan Kota Planet Bekasi:

1. Batik Bekasi

Batik Bekasi mulanya merupakan batik yang dibuat oleh keturunan Tionghoa yaitu dari keluarga Tan Tjeng Kwat, batik tersebut dinamai dengan Batik Tarum. Motifnya dibuat berdasarkan hubungannya dengan kegiatan para masyarakat Bekasi yaitu Tanjidor, Ikan Gabus, serta Bambu Runcing. Pembagian gaya motif batik bisa disesuaikan mengikuti perkembangan dari Pesisir maupun Betawi, lalu kainnya beragam yaitu longgar, lurus maupun agak bebas yang dapat menggambarkan keluwesan dari masyarakat Bekasi. Untuk warna batik biasanya merah tanah. Warna merah tanah ini memiliki filosofi yaitu keadaan khas dari wilayah Bekasi.

2. Kesenian Tari Topeng

Kesenian ini masih banyak dan merajalela di abad ini terutama anak muda yang masih menyukai kesenian tari sehingga masih dapat dilestarikan. Tari topeng ini biasanya ada disaat acara perkawinan, sunatan, maupun khaulan dengan maksud memeriahkan suasana. Tidak hanya itu, tari topeng ini dapat dijadikan sebagai hiburan, kampanye, pentas seni maupun menyambut tamu penting.

3. kesenian Ujungan

Kesenian ini terdengar asing oleh gen Z, akan tetapi bagi kelahiran 1950-1980 an pasti tidak asing sebab era tersebut kesenian ini sedang trend. Kesenian dengan memukul betis dan tulang kering dan meloncat-loncat memakai gaya lucu. Kesenian ini merupakan beladiri ketangkasan dengan menggunakan tongkat rotan dan ukurannya pun bervariasi sekitar 40-125 cm, namun umumnya berukuran 70cm.

Kesenian ini pun diiringi dengan musik "samyong" sejenis gambang dari bahan kayu namun sekarang telah digantikan menggunakan gamelan. Kesenian ini identik dengan pertarungan jawara dari perguruan pencak silat yang berbeda dari setiap daerah agar menghindari permusuhan maupun balas dendam yang dipimpin dengan wasit bernama "Boboto". Akan tetapi, kesenian ini sudah jarang sekali bahkan terbilang sudah asing walaupun di daerah Babelan yang notabennya merupakan tempat asal dari banyaknya kesenian.

baca juga

4.Tanjidor Bekasi

Kesenian ini pun terbilang sudah mulai menghilang seiring perkembangan jaman dan sebagian dari masyarakat Bekasi pun banyak yang tidak mengetahui dari mana kesenian ini berasal. Alat musik tanjidor ini terdiri dari piston, tenor, klarinet yang dilengkapi juga dengan alat pukul yaitu genderang.

5. Tradisi berebut dandang

Tradisi ini biasanya memperlihatkan kelihaian dalam bersilat yang dipadukan dengan berbalas pantun serta cocok digunakan saat acara pernikahan adat Betawi Bekasi.

6. Tradisi sedekah bumi

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pesisir dikarenakan sebelah utara Bekasi adalah daerah Muara gembong.

7.Wayang kulit Bekasi

Wayang Kulit Bekasi sama seperti wayang kulit pada umumnya, yang membedakan hanya faktor sosiologis dan pengaruh budayanya seperti wayang yang dimainkan dari pengaruh wayang golek sunda, akan tetapi untuk bahasa yang dipakai menggunakan bahasa Betawi.

8. Seni barongan memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari seni lainnya, seperti cara berpakaian dan gerakan yang diiringi oleh musik. Kata Barongan berasal dari kata "Barong" dan akhiran "an" yang memiliki arti bentuk rupa. Seni barong ini merupakan warisan nenek moyang dalam bentuk tradisi. Di dalamnya banyak tersimpan nilai estetika, kebudayaan, budi pekerti, pendidikan dan religi. Selain itu, seni ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi antarpersonal untuk kebutuhan sosial maupun budaya.

9. Selain itu, terdapat tradisi juga bernama "Babaritan" yang terletak di Kampung Krangan. Kampung Krangan ini terletak di antara perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Walaupun hidup di tengah perkotaan yang berkembang sangat pesat, namun kampung ini tetap merawat dan melestarikan budaya yang ada. Babaritan merupakan tradisi upacara penghormatan syukuran terhadap sang pencipta yang dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada tanggal 15 pertengahan Zulhijah.

baca juga

Referensi:

  • Nahak, Ildigadis. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Vol 5 no (1). Jurnal Sosiologi Nusantara
  • https://disparbud.bekasikota.go.id/yuk-kenal-7-kebudayaan-di-bekasi/
  • https://kompasiana.com/amp/inimanusia5776/624b667632c4c64ea03fb764/tradisi-budaya-dan-kearifan-lokal-di-tanah-kelahiranku-kota-bekasi
  • Kayam,U. (1981).Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta:BalaiPustaka

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.