Tekstur MPASI atau makanan pendamping ASI disesuaikan berdasarkan usia anak. Semakin bertambah usia anak, maka tekstur makanan yang diberi akan mendekati orang dewasa. Tekstur ini tentu sangat penting diketahui bagi Kawan yang akan memulai MPASI untuk sang buah hati tercinta.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau dikenal dengan IDAI, selain usia 6 bulan pemberian MPASI juga dilihat berdasarkan hal berikut:
- Anak sudah bisa duduk dengan leher tegak dan mengangkat kepalanya sendiri
- Anak mulai tertarik dengan makanan yang orang didekatnya makan
- Merasa tetap lapar dan rewel saat setelah diberikan ASI
Berikut beberapa tahapan tekstur mpasi yang harus Kawan perhatikan, di antaranya:
Tahapan tekstur mpasi usia 6 bulan

Tekstur MPASI | freepik
Pada usia 6 bulan atau pemberian MPASI pertama, berikan makanan dengan tekstur yang dihaluskan menjadi bubur kental atau dikenal dengan puree. Pemberian bisa dimulai 2 kali sehari dengan takaran 2 hingga 3 sendok makan.
Makanan bisa diblender lalu disaring hingga halus berbentuk bubur. Karena ini merupakan tahapan anak baru bisa makan, maka jangan memaksa mereka untuk menghabiskan makanan. Yang terpenting adalah konsisten dan sabar.
Tahapan tekstur mpasi usia 7 hingga 8 bulan

Tekstur MPASI | freepik
Selanjutnya adalah usia 7 hingga 8 bulan, Kawan bisa memberikan tekstur MPASI yang sedikit kasar atau dilumatkan hingga halus. Pemberian makan pada usia ini bisa 2 hingga 3 kali sehari, yang diselingi dengan buah atau makanan ringan khusus bayi.
Untuk pembuatan MPASI ini, bisa menggunakan blender atau disaring langsung. Kawan bisa menambahkan sedikit ASI sebagai tambahan pada makanan anak. Biasanya beberapa anak akan menolak saat mencoba kenaikan tekstur MPASI, untuk itu berikanlah secara bertahap.
Tahapan tekstur mpasi usia 9 hingga 10 bulan

Tekstur MPASI | freepik
Semakin bertambahnya usia anak, maka tekstur MPASI sebaiknya semakin kasar. Untuk menghaluskan makanannya, Kawan tidak perlu lagi menggunakan blender. Cobalah untuk memberikan makanan yang dicincang kasar atau makanan yang dapat dipegang anak. Misalnya, kukusan kentang yang potong dadu dan lainnya.
Frekuensi pemberian makan pun juga meningkat, yaitu 3 hingga 4 kali yang ditambahkan dengan selingan seperti buah dan ASI. Jumlah pemberian, bisa berikan 250 ml atau setengah mangkuk bayi.
Tahapan tekstur mpasi usia 11 bulan

Tekstur MPASI | freepik
Tekstur MPASI pada usia ini adalah makan lembek seperti nasi tim. Pada usia ini juga Kawan bisa mengenalkan makanan komplit pada anak, seperti nasi, lauk pauk dan sayuran. Porsi yang diberikan mencapai 250 ml sebanyak 3 sampai 4 kali sehari. Jangan lupa untuk camilan di antara waktu makanannya dan selingi dengan ASI.
Pada usia ini tidak ada salahnya untuk memberikan mereka kebebasan mengenal makanannya dengan cara makan sendiri. Ini juga akan melatih pergerakan anak atau perkembangan motoriknya.
Tahapan tekstur mpasi usia 12 bulan

Tekstur MPASI | pexels/vanessaloring
Pada usia ini, anak sudah boleh mengonsumsi makanan orang dewasa dengan menu rumahan tanpa menggunakan bumbu-bumbu penyedap, seperti lada dan cabai. Jika ingin mencoba, maka bisa diberikan ketika anak menginjak 2 tahun.
Untuk pemberiannya juga diberikan 3 hingga 4 kali makan sebanyak 250 ml setiap makan serta tambahan camilan atau makanan ringan anak. Tetaplah berikan secara bertahap, jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya.
Nah, itu tadi tahapan tekstur MPASI anak yang perlu Kawan ketahui sebelum memberikan makanan pendamping. Selain itu, yang perlu diingat dalam pemberian MPASI adalah:
- Pemberian MPASI tepat waktu
- Adekuat atau makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien anak
- Aman dan higienis
- Diberikan secara konsisten atau respon anak saat lapar dan kenyang.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.