#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung
Kasus bullying sedang marak menjadi topik perbincangan di masyarakat. Contoh kasus bullying yang sedang ramai dibicarakan salah satunya adalah kasus bullying pelajar SMP di Cilacap. Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan baik secara verbal dan nonverbal yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok terhadap orang lain. Bullying bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara berkelanjutan.
Penyebab bullying bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
- Lingkungan pertemanan yang toxic
- Pola asuh orang tua yang buruk
- Pernah melihat pembullyan
- Pernah menjadi korban.
- Terjadi ketidakseimbangan antara pelaku dan korban bullying.
- Kurangnya sosialisasi anatar teman yang menciptakan kerenggangan dalam pertemanan.
Bullying telah terjadi sejak dahulu. Namun, karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan di lingkungan masyarakat hal itu dianggap wajar. Padahal bullying memiliki dampak yang besar. Khususnya, bagi para remaja.
Salah satu faktor yang bisa diamati adalah kurangnya sosialisasi antar teman yang disebabkan oleh permainan online. Di masa teknologi yang serba maju, gawai sudah menjadi benda yang penting. Tidak hanya bagi kalangan remaja, seluruh lapisan masyarakat sangat membutuhkan gawai sebagai alat untuk mempermudah kehidupan dan sebagai sarana hiburan.
Saat ini permainan game online sangat digemari oleh para remaja. Dibuktikan dengan mulai lunturnya pengetahuan para remaja tentang permainan tradisional yang ada di Indonesia. Padahal permainan online ini bisa berdampak buruk karena bisa menimbulkan sikap individualis. Berbanding terbalik dengan permainan tradisional yang mengajak kita untuk bersosialisasi, bekerja sama serta membangun kerukunan lewat nilai nilai yang terkandung dalampermainan tradisional secara berkelompok.
Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak anak pada zaman dahulu. Permainan biasanya dimainkan secara berkelompok. Dari permainan tradisional, kawan GNFI dapat mengambil nilai nilai positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Nilai nilai tersebut adalah kerjasama, kepemimpinan, kekreatifan dan kerukunan. Banyak sekali jenis jenis permainan tradisional, khususnya permain tradisional yang dimainkan secara berkelompok antara lain.
1. Gobag sodor
Gobag sodor/galasin adalah salah satu dari permainan tradisional yang dikenal juga dengan nama galasin berasal dari provinsi Jawa Tengah. Permainan yang dimainkan oleh 2 kelompok, dengan kelompok pertama menjaga kelompok lain supaya tidak lolos ke garis belakang.
2. Engklek
Engklek adalah permainan yang dimainkan dengan cara melempar trengkal ke arah kotak dan melompat ke area kotak tanpa menyentuh garis yang tidak ditempati oleh trengkal.
3. Bentengan
Bentengan adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan cara berlari untuk menjaga benteng dan menangkap lawan. Tujuan dari permainan bentengan adalah untuk menguasai benteng lawan.
4. Ular naga panjang
Ular naga panjang merupakan permainan yang membutuhkan lebih dari lima orang pemain. Cara memainkannya dengan pemain membentuk ular dengan memegang pundak antar pemain hingga memanjang seperti ular. Selain itu, ada pemain yang menjadi terowongan untuk dilewati dan menangkap salah satu dari pemain ular tadi.
5. Petak Umpet
Petak umpet adalah sebuah permainan yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan cara satu orang sebagai pencari dan yang lain bersembunyi dari pengamatan penjaga.
6. Bakiak
Bakiak adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan menggunakan sepasang terompah atau bakiak panjang yang terbuat dari kayu. Permainan ini bisa dimainkan 3-5 orang. Dibutuhkan kekompakan dan kerjasama untuk menyamakan langkah kaki saat memainkan permainan bakiak.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengenalkan kembali budaya permainan tradisional ini bisa dimulai dari memasukkan materi permainan tradisional di lingkup sekolah dasar. Harapannya sedari kecil anak-anak Indonesia bisa lebih mengenal budaya dan permainan Indonesia. Tak menutup kemungkinan juga bahwa permainan ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dengan manfaat meningkatkan kerukunan antar teman dan kesehatan melalui aktivitas fisik permainan tradisional.
Nilai - nilai moral tersebut dapat kita jadikan pedoman hidup di dalam lingkup masyarakat khususnya pergaulan remaja. Dewasa ini banyak sekali terjadi fenomena bullying di lingkup pergaulan remaja. Salah satu faktor yang memengaruhi bullying adalah kurangnya sosialisasi antar teman sebaya. Ketidakakraban antar teman ini bisa diselesaikan dengan pelestarian permainan tradisional yang bisa menumbuhkan nilai nilai kerukunan di antara pergaulan remaja dan dapat menjadi solusi dari fenomena bullying yang sedang marak terjadi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News