Khansa Syahlaa seorang siswi kelas XII SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam misi pendakian Seven Summit di Gunung Aconcagua, Argentina. Pendakian tersebut akan dilaksanakan pada 20 Januari – 13 Februari 2024 mendatang.
Gunung Aconcagua akan menambah daftar gunung tertinggi dunia yang berhasil ditaklukkan remaja 17 tahun itu. Sebelumnya, ia pernah mendaki tiga dari tujuh gunung tertinggi lainnya di tujuh benua yang dikenal dengan sebutan Seven Summit.
Ia berhasil mencapai puncak Cartenz Pyramide atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl) pada 2017 saat ia berusia 10 tahun, Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl) pada 2019, dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022.
"Selanjutnya gunung keempat dalam program ini, yaitu Gunung Aconcagua di Argentina dengan ketinggian 6.962 mdpl (meter di atas permukaan laut). Gunung ini adalah termasuk gunung yang masuk level sulit. (Persiapan) pastinya latihan fisik, latihan mental, persiapan perlengkapan juga sudah dilakukan dari lama," kata Khansa dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno", Rabu (3/1/2024).
Kondisi Ekstrem Gunung Aconcagua
Tantangan Gunung Aconcagua tidak hanya faktor ketinggiaannya yang mencapai 6.962 mdpl. Gunung yang terletak di jajaran Pegunungan Andes itu terkenal ganas di kalangan pendaki dengan kondisi angin yang cepat berubah.
El viento blanco, merupakan kondisi cuaca dingin yang ekstrim ditambah badai angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Kondisi tersebut biasanya dibarengi dengan kabut dan ditambah hujan salju yang menjadi momok bagi para pendaki.
Untuk itu, Khansa melakukan latihan penyesuaian diri dengan iklim dan kondisi yang disebut aklimatisasi. Ia juga turut mengasah kekuatan fisiknya dengan mendaki gunung di Indonesia.
"Aku prinsipnya naik gunung latihnya dengan naik gunung juga, naik gunung lain, misalnya mau ke Aconcagua, latihannya tektok-an ke Gunung Gede, tektok-an ke Gunung Argopuro,” ujar Khansa, dikutip dari Liputan6.com.
Khansa, Si Pendaki Cilik Seven Summit
Khansa memang bukan satu-satunya perempuan yang berhasil menaklukkan Seven Summit. Akan tetapi, 2017 silam saat berhasil mencapai Cartenz Pyramide di usia 10 tahun, ia dinobatkan sebagai pendaki cilik perempuan yang menjadi Summiter of Indonesia.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu pun mengungkapkan, Khansa berpotensi menjadi duta merek pendaki gunung perempuan muda Indonesia yang sangat luar biasa.
"Kehadiran Khansa di dunia pendakian gunung ini kami harap bisa menjadi brand ambassador yang membawa nama Indonesia bahwa Indonesia juga memiliki komunitas pendaki gunung yang luar biasa," ujarnya.
Sebagai informasi, pendakian di Gunung Aconcagua sebelumnya pernah dilakukan oleh tiga perempuan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada 30 Januari 2016. Ketiga mahasiswi tersebut ialah Fransiska Dmitri Inkiriwang, Mathilda Dwi Lestari, dan Dian Indah Carolina.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News