World Water Forum telah diselenggarakan kembali. Kali ini, acara tersebut sudah menginjak perayaanya yang ke-10 pada tanggal 18—25 Mei 2024. Adapun tema yang diangkat adalah "Water for Shared Prosperity" yang berarti air untuk kesejahteraan bersama. World Water Forum pada tahun 2024 sudah ada penjadwalannya dan dihadiri banyak delegasi dari 193 negara yang ada di dunia.
Pada perhelatan bergengsi World Water Forum, telah banyak persiapan yang dilakukan Pemerintah Indonesia. Salah satunya, Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang menyiapkan objek wisata agar delegasi World Water Forum ke-10 dapat berkunjung.
Dinas Pariwisata Bali Menyiapkan Objek Wisata
Terdapat tiga lokasi melukat yang sudah Dinas Pariwisata Bali pastikan untuk siap digunakan, yakni Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Pengklutan Mumbul di Abiansemal, dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan.
Ia mengatakan pada saat delegasi berangkat dari lokasi Nusa Dua ke lokasi Jatiluwih, ada dua rombongan yang berbeda. Satu rombongan ke Taman Mumbul Sangeh di Abiansemal, satu lagi ke Jatiluwih.
Pada persiapan lainnya, Dinas Pariwisata Bali adalah menyiapkan Museum Subak pada daerah Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, yang mana dua daerah ini aksesnya dekat dengan lokasi Kota Denpasar. Letak museum ini juga tidak jauh dari Pantai Campuhan di mana air tawar dan juga air laut berhubungan, sesuai dengan agenda yang dimiliki World Water Forum.
Tjok Pemayun mengatakan sudah ada usulan seperti first come first serve, yang berarti mendaftar terlebih dahulu, supaya kapasitasnya tidak berlebihan. Selain itu, akan disampaikan apa yang boleh dan tidak boleh, hingga apa saja yang perlu dibawa. Sebab, tidak semua mau ikut.
Ia mengatakan itu karena dari kelima lokasi yang disiapkan, dihitung-hitung hanya dapat menampung 100 orang dengan total 20 unit bus. Adapun koordinasi dilakukan pemerintah provinsi dengan pengelola-pengelola objek agar efektivitas para delegasi dapat dipastikan. Walaupun belum diketahui waktu kunjung karyawisata delegasi World Water Forum ke-10. Namun, akan dipastikan kunjungan akan ada di tengah pertemuan padat 193 negara peserta.
Selain itu, Tjok Pemayun juga menegaskan sejumlah delegasi utama akan terbebas dari pungutan wisatawan mancanegara. Delegasi yang mengajukan beberapa nama akan diverifikasi terlebih dahulu, karena adanya pengecualian terhadap beberapa delegasi.
Dalam Peraturan Daerah sendiri, sudah ada peraturan kewajiban membayar pungutan wisatawan asing sebesar Rp150.000 untuk siapa saja yang berkunjung ke Bali, termasuk di dalamnya delegasi World Water Forum ke-10. Peraturan tersebut adalah Peraturan Daerah Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali sejak tanggal 14 Februari 2024 peraturan tersebut dikeluarkan. Selain itu, ada juga VVIP untuk pengecualian, selain itu akan dikenakan pembayaran.
Persiapan lainnya yang dilakukan Pemprov Bali dan jajaran lainnya adalah dengan melakukan gotong royong mempersiapkan fasilitas karyawisata dan juga titik pertemuan. Lalu, adapun bentuk penyambutan yang dilakukan seperti pembagian tugas pemasangan penjor di jalur yang akan dilalui banyaknya delegasi.
Ia mengatakan ada kolaborasi seperti penjor. Pada jalur bandara adalah tugas otoritas bandara, Pemda Badung, Pemkot Denpasar, Jasa Marga Tol, ITDC, The Meru, dan terakhir Pulau Serangan.
Sumber:
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20240427132656-4-533973/top-bali-siapkan-5-objek-wisata-bagi-delegasi-world-water-forum?_gl=1*12we0ao*_ga*TV9OV2J4N2pXa0xqb3BySGdycW9raWgtV0FWbmRucnVtVVhCbjhTLVp2RWl1eHdkaFdpSWlWNkNGcm5ncXRuMw..*_ga_PMGGC5X61E*MTcxNjUyMjc5MC4zLjAuMTcxNjUyMjc5MC42MC4wLjA.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News