Budaya mancing kini telah mengalami perkembangan yang signifikan, beralih dari sekadar tradisi atau hobi menjadi sebuah kegiatan yang memiliki dampak ekonomi yang luas dan signifikan. Dahulu, memancing mungkin hanya dianggap sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari atau bentuk rekreasi yang sederhana.
Akan tetapi, saat ini memancing telah menjadi salah satu aktivitas mata pencaharian yang penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai. Aktivitas memancing tidak hanya berfungsi sebagai sumber penghidupan, tetapi juga telah bertransformasi menjadi sumber ekonomi yang vital.
Hal tersebut juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan memberikan berbagai peluang ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Salah satu teknik mancing yang bisa Kawan GNFI jumpai di kalangan nelayan di Kepulauan Seribu, khususnya di Pulau Harapan adalah teknik ngotrek. Teknik memancing ini merupakan kearifan lokal dengan memanfaatkan pemahaman lebih lanjut terkait perilaku ikan.
Ngotrek merupakan teknik sederhana yang telah terbukti sangat efektif dalam menangkap ikan. Keefektifan teknik ini dapat dilihat dari kemampuannya untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Hal tersebut mungkin disebabkan karena teknik mancing ngotrek sangat efisien dalam menjangkau keberadaan ikan.
Sekitas tentang Teknik Ngotrek
Teknik memancing yang dilakukan oleh para Nelayan di Pulau Harapan disebut dengan "ngotrek". Di mana istilah ini berasal dari nama alat pancing yang digunakan, yaitu "kotrekan". Teknik ngotrek ini sangat unik dimana para nelayan tidak menggunakan joran dan umpan dalam prosesnya.
Untuk memancing di siang hari, biasanya nelayan menggunakan benang bulu berwarna putih dan hijau. Sedangkan untuk memancing dimalam hari, para nelayan menggunakan benang bulu berwarna merah.
Bulu benang ini dikaitkan mata kail dimana dalam satu "kotrekan" biasa dapat terdiri dari lebih dari satu mata kail, biasanya mata kail terdiri atas 5 sampai 7 mata kail.
Warna bulu yang dipilih pada umpan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan ikan di laut. Pemilihan warna bulu ini tidak hanya untuk estetika, tetapi juga berhubungan dengan jenis-jenis ikan yang menjadi target pancingan.
Hal tersebut dikarenakan setiap spesies ikan mempunyai preferensi warna tertentu yang dapat merangsang naluri mereka untuk menyambar umpan. Kombinasi warna yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi perairan dan perilaku ikan agar mendapatkan hasil tangkapan yang optimal.
Maka dari itu, pemilihan warna bulu dengan warna yang tepat adalah salah satu strategi dalam memancing karena dapat memicu insting ikan agar tertarik dengan umpan. Selain itu, teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung jenis ikan yang akan dipancing.
Menurut nelayan setempat, kelebihan dari penggunaan teknik ini adalah dapat merasakan tarikan ikan dibandingkan dengan menggunakan alat pancing yang sudah modern. Hal ini yang membuat teknik ini dirasa lebih efektif dan efisien oleh nelayan setempat dalam mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak.
Peran Teknik Ngotrek dalam Pertumbuhan Ekonomi
Penggunaan teknik mancing ngotrek ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan karena berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dengan teknik yang inovatif, metode ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan membukanya peluang diberbagai sektor terkait.
Tidak hanya sebagai nelayan, peluang juga terbuka lebar untuk produksi dan penjualan peralatan pancing khusus untuk ngotrek yang dapat meningkatkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Maka dari itu, penggunaan teknik ini tidak hanya berfungsi sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal. Namun, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui terciptanya lapangan kerja yang beragam dan berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News