Suasana perayaan hari ulang tahun RepubIik Indonesia pada setiap daerah selalu memiliki keunikan masing-masing. Tradisi lokal dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia secara turun - menurun telah menjadi warisan daerah yang tak terlupakan setiap tahunnya.
Dalam menyambut hari besar kali ini Kawan GNFI menelusuri sebuah kota di Sumatera Selatan yang memiliki tradisi lokal yang diadakan setiap tahun menjelang Hari Kemerdekaan RI, yaitu tradisi kapal telok abang pada Kota Palembang.
Tradisi Mainan Tradisional Kapal Telok Abang khas Palembang | Sumber Gambar : Dinas Pariwisata Kota Palembang (Via Instagram Charming.Palembang)
Tradisi Telok Abang
Secara definisi, telok abang merupakan bahasa Palembang yang memiliki arti telur merah yaitu berupa telur itik atau ayam yang sudah direbus. Kemudian diberi warna merah dengan pewarna makanan. Setelahnya, ditancapkan pada mainan tradisional yang terbuat dari gabus dengan berbagai bentuk mulai dari kapal, pesawat terbang, perahu, kapal motor dan becak.
Mainan tradisional ini juga dihias dengan berbagai macam warna, lalu diikat dengan bendera warna-warni agar terlihat elok untuk dijadikan pajangan. Selain itu, Kkapal telok abang sudah menjadi daya tarik orang tua untuk diberikan kepada anak-anak sebagai oleh-oleh khas tujuhbelasan.
Sejarah dan Filosofi Kapal Telok Abang
Mengutip dari Dudi Oskandar, seorang pemerhati sejarah Palembang pada laman kitogalo.com, telok abang mulai diperkenalkan pertama kali sejak zaman Indonesia masih dibawah penjajahan Belanda yang dipimpin oleh Ratu Wilhemina II.
Saat itu, Ratu Wilhemina II sedang merayakan ulang tahun. Untuk memeriahkannya, masyarakat Kota Palembang menyajikan telok abang untuk menyambut hari kelahiran sang ratu dan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tradisi telok abang mulai bertahap dijadikan souvenir atau mainan tradisional yang saat ini masih digandrungi oleh masyarakat di kota Palembang.
Budayawan Palembang Vebri Al-Lintani menerangkan terkait filosofi mainan tradisional khas Palembang ini, mengingatkannya akan sejarah, di mana sebuah perjuangan bangsa pada saat masa perang dan penjajahan melanda Indonesia, yakni ketika munculnya pasukan kapal dan pesawat tempur berdatangan untuk mengepung wilayah Indonesia.
Selain itu, Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya yang kental akan kemaritimannya sebagai pusat perdagangan besar yang banyak dilalui oleh kapal-kapal dari berbagai negara.
Hal ini menjadi dasar kreativitas para masyarakat kota Palembang zaman dahulu dalam menciptakan mainan dari akar gabus ini ke dalam bentuk souvenir berupa alat transportasi baik kapal maupun pesawat terbang.
Pengrajin Kapal Telok Abang
Secara garis besar, tradisi kapal telok abang telah menjadi agenda tahunan para pengrajin lokal untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Para pengrajin ini mulai menjual hasil kerajinannya saat mulai memasuki bulan Agustus.
Pada tiap jalan besar di Kota Palembang akan ditemui penjual yang memajang mainan tradisional ini di pinggir jalan agar menarik minat pembeli maupun wisatawan. Harga yang dijual beragam, mulai dari harga Rp25.000 sampai dengan Rp55.000, tergantung dari ukuran mainan.
Telok Abang, Simbol Nasionalisme dan Patriotisme
Menurut jurnal Eksistensi Telok Abang sebagai Tradisi Agustusan di Kota Palembang, Sumsel Tahun 2010—2020 oleh Syarifuddin dkk, menyebutkan bahwa telok abang merupakan simbol perayaan kemenangan Indonesia dalam melawan penjajahan belanda.
Pemberian warna merah mengisyaratkan sebuah perlawanan dan keberanian melawan penjajah, sementara telur adalah simbol kehidupan. Maka dari itu, nilai sejarah yang terkandung pada tradisi ini sangat menggambarkan bahwa tingginya jiwa nasionalisme dan patriotisme sebuah bangsa. Selain itu juga menggambarkan bahwa Kota Palembang merupakan ibu kota terkuat pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Sumber referensi:
- Syarifuddin dkk. (2022). Jurnal Eksistensi Telok Abang Sebagai Tradisi Agustusan Di Kota Palembang, Sumatera Selatan Tahun 2010-2020
- Aura (2017). Asal Mula Telok Abang di Palembang. Diakses dari :https://kitogalo.com/asal-mula-telok-abang-di-palembang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News