Mpox atau yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, kini menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak erat, baik antar manusia maupun dari hewan ke manusia.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil guna melindungi diri dan keluarga dari risiko infeksi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di dalam artikel ini!
Apa Itu Mpox?
Berdasarkan informasi dari situs resmi WHO, Mpox (cacar monyet) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus ini dapat menular antar manusia, terutama melalui kontak langsung, dan kadang-kadang dari lingkungan sekitar ke manusia melalui benda atau permukaan yang telah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi mpox. Di daerah di mana virus cacar monyet ditemukan pada hewan liar, penyakit ini juga dapat menular dari hewan yang terinfeksi kepada manusia yang melakukan kontak dengan hewan tersebut.
Gejala Mpox
Masih mengacu kepada situs resmi WHO, Mpox bisa menimbulkan beragam tanda dan gejala, dari yang ringan hingga berat, yang memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan. Gejala umum mpox termasuk ruam yang berlangsung 2–4 minggu, biasanya didahului atau disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ruam ini sering muncul dalam bentuk lepuhan atau luka di wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, area kelamin, atau anus. Luka-luka ini juga bisa muncul di mulut, kerongkongan, rektum, atau alat kelamin, dengan jumlah yang bervariasi dari satu hingga ribuan. Beberapa orang mungkin mengalami peradangan di rektum (proktitis) yang menyebabkan rasa sakit berat atau peradangan pada alat kelamin yang menyebabkan sulit buang air kecil.
Dalam banyak kasus, gejala mpox sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan pendukung seperti obat untuk rasa sakit atau demam. Namun, beberapa orang bisa mengalami penyakit yang parah, terutama bayi, anak-anak, ibu hamil, dan mereka yang memiliki gangguan imun, seperti HIV stadium lanjut.
Mpox parah dapat menyebabkan luka yang lebih besar dan tersebar, infeksi bakteri sekunder, serta komplikasi seperti radang otak (ensefalitis), radang otot jantung (miokarditis), atau radang paru-paru (pneumonia). Orang dengan gejala mpox parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit dan pengobatan antivirus untuk mempercepat pemulihan.
Berdasarkan data, tingkat kematian akibat mpox berkisar antara 0,1% hingga 10%, dengan variasi angka ini tergantung pada faktor seperti akses pelayanan kesehatan dan kondisi kekebalan tubuh pasien, termasuk HIV yang tidak terdeteksi atau HIV stadium lanjut.
Tahap Penularan Mpox
Berikut merupakan penjelasan tahap penularan mpox yang masih mengacu pada laman resmi WHO.
Mpox Virus I Sumber : Freepik.com
Penularan Antar Manusia
Mpox menyebar terutama melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi, seperti sentuhan kulit, hubungan seksual, atau kontak langsung dengan mulut (seperti ciuman). Penularan juga bisa terjadi melalui kontak tatap muka yang menghasilkan partikel pernapasan infeksius. Pada wabah global tahun 2022, penularan terutama terjadi melalui kontak seksual. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami cara penyebaran mpox dalam berbagai situasi.
Orang yang terinfeksi mpox dapat menularkan virus hingga semua luka menutup, koreng mengelupas, dan kulit baru terbentuk di bawahnya. Luka di mata dan rongga tubuh lainnya juga harus sembuh, biasanya dalam waktu dua hingga empat minggu.
Virus dapat bertahan di pakaian, seprai, handuk, barang-barang, dan permukaan yang terkontaminasi oleh penderita mpox. Penularan dapat terjadi ketika orang lain menyentuh benda-benda ini, terutama jika ada luka di kulit atau jika menyentuh wajah tanpa mencuci tangan. Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan serta mencuci tangan dapat mencegah penularan ini.
Virus juga dapat menyebar selama kehamilan, saat persalinan, atau dari orang tua ke bayi melalui kontak erat. Meski ada laporan penularan dari orang tanpa gejala, informasi mengenai penyebaran virus dari orang yang belum menunjukkan gejala atau luka sudah sembuh masih terbatas. Virus juga ditemukan dalam air mani, namun belum diketahui seberapa besar peran cairan tubuh ini dalam penyebaran infeksi.
Penularan dari Hewan ke Manusia
Kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet atau hewan pengerat, dapat menyebabkan penularan mpox. Penularan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kegiatan seperti berburu dan menyiapkan makanan. Mengonsumsi daging terkontaminasi yang tidak dimasak matang juga berisiko.
Risiko penularan dari hewan dapat dikurangi dengan menghindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, dan memastikan daging hewan dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi.
Penularan dari Manusia ke Hewan
Ada laporan bahwa virus ini ditemukan pada anjing peliharaan, meskipun belum dipastikan apakah ini akibat infeksi atau hanya kontaminasi permukaan. Karena banyak spesies hewan yang rentan terhadap virus ini, ada kemungkinan penularan dari manusia ke hewan. Orang yang terinfeksi mpox disarankan untuk menghindari kontak fisik erat dengan hewan, termasuk hewan peliharaan, hewan ternak, dan hewan liar.
Pencegahan Mpox
Virus Mpox dapat menyebar dengan mudah melalui kontak erat dengan penderita. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi menjadi langkah penting untuk pencegahan. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa langkah pencegahan Mpox yang bisa dilakukan:
- Melakukan vaksinasi, terutama setelah kontak dengan penderita Mpox.
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dengan cara yang benar.
- Menghindari kontak langsung dengan primata, tikus, atau hewan yang sakit atau mati mendadak.
- Menghindari kontak fisik dengan pasien Mpox.
- Tidak menggunakan barang yang sama atau terkontaminasi oleh pasien Mpox.
- Memasak makanan yang mengandung daging hingga benar-benar matang.
- Mempraktikkan hubungan seksual yang sehat, termasuk menggunakan kondom.
- Menggunakan masker yang menutup mulut dan hidung, terutama di ruang publik.
- Membersihkan dan mendisinfeksi barang-barang yang sering disentuh.
- Menggunakan barang-barang pribadi saat merawat pasien Mpox.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko penyebaran Mpox dan menjaga kesehatan diri serta orang-orang terdekat. Edukasi mengenai gejala, penularan, dan pencegahan Mpox adalah kunci untuk melindungi keluarga dari ancaman penyakit ini. Jangan ragu untuk selalu mencari informasi terbaru dan bertindak bijak dalam menghadapi potensi wabah, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News