Timnas Indonesia tampil ciamik di Bahrain dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia menghadapi tuan rumah Bahrain di Stadion Nasional, pada Kamis (10/10/2024). Hasil akhir menunjukkan angka skor imbang 2-2 bagi kedua tim.
Pada awal-awal laga, permainan Indonesia kerap menemui jalan buntu dan skema yang diterapkan keral tersendat. Anak-anak asuh pelatih Shin Tae-yong kemudian kebobolan lebih dulu pada menit ke-15 saat Mohamed Marhoon melepas tembakan jarak jauh yang meluncur deras ke gawang Indonesia.
Tertinggal 0-1, Indonesia berusaha keras menyamakan kedudukan. Gol penyeimbang akhirnya tercipta melalui Ragnar Oratmangoen saat waktu memasuki injury time babak pertama. Skor 1-1 bertahan pun hingga turun minum.
Setelah mencetak gol, permainan Indonesia menjadi lebih cair. Lebih banyak serangan-serangan yang tercipta sejak laga memasuki babak kedua.
Tak sia-sia, serangan Indonesia membuahkan hasil pada menit ke-74. Dengan tendangan melengkungnya, Rafael Struick mencetak gol yang membuat Indonesia unggul 2-1.
Kemenangan seakan tinggal menunggu waktu bagi Indonesia. Namun, Bahrain mampu mencetak gol penyeimbang skor menjadi 2-2 melalui sontekan Mohamed Marhoon. Gol itu tercipta pada injury time, tepatnya menit ke-90+9.
Gol kedua Bahrain memicu kontroversi lantaran wasit hanya memberi tambahan waktu selama 6 menit. Kendati demikian, skor 2-2 tetap jadi penutup laga malam tadi.
Hasil ini membuat Indonesia tertahan di peringkat kelima Grup C dengan koleksi 3 poin, terpaut 9 angka dari posisi puncak yang ditempati Jepang.
Kekalahan Telak Tinggal Cerita
Terlepas dari kontroversi yang ada, hasil imbang ini tetap positif bagi Indonesia. Apalagi, ini menjadi obat dari luka lama yang pernah didapat Indonesia di Bahrain.
Luka lama yang dimaksud adalah kekalahan 0-10. Ya, Indonesia pernah dihajar dengan skor setelak itu kala bertandang ke Bahrain.
Saat itu, Indonesia hadir di Bahrain dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia pada 29 Februari 2012. Menghadapi laga penting, Indonesia banyak mengandalkan pemain muda yang minim pengalaman.
Bukan tanpa sebab Indonesia mengirim skuad seperti demikian. Konflik internal di PSSI membuat sejumlah pemain senior tidak bisa memperkuat tim.
Kini, alih-alih kalah telak lagi, Indonesia mampu menampilkan diri sebagai penantang serius. Tak hanya bagi Bahrain, melainkan juga bagi tim manapun di Asia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News