Wilayah Karimunjawa masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Di daerah ini terdapat 22 pulau yang tak berpenghuni dan 5 berpenghuni. Salah satu pulau yang berpenghuni disebut oleh warga sekitar dengan nama Pulau Nyamuk.
Hingga sekarang asal usul nama nyamuk untuk pulau ini masih menyimpan misteri. Ada yang menduga asal usul nama Pulau Nyamuk karena pulau di Kepulauan Karimunjawa ini terbilang kecil seperti binatang nyamuk.
“Ada yang mengatakan nama nyamuk itu karena kelihatan kecil. Karena (pulaunya) dari jauh kelihatan kecil terus disebut Nyamuk,” kata Kepala Desa Nyamuk, Muazis yang dimuat dari Detik.
Tetapi ada juga yang mengaitkan nama nyamuk ini dari sosok wali bernama Mbah Sumur Wali. Konon, sosok ini pernah singgah di Pulau Nyamuk untuk mendakwahkan agama Islam kepada masyarakat sekitar.
“Ada yang bilang Nyamuk itu (kependekan dari) nyantri mukti atau santri yang tertib (berhasil). Ada petilasan sumur wali, di situ ada makam dikenal (makamnya) Syekh Abdullah atau Mbah Sumur Wali,” jelas Muazis.
Wilayah kecil
Pulau Nyamuk memang tergolong wilayah yang kecil. Luas Pulau Nyamuk hanya sekitar 125 hektare. Di Pulau Nyamuk terdapat satu desa dengan nama yang sama, yaitu Desa Nyamuk.
Desa ini baru diresmikan pada 8 Agustus 2011. Sebelumnya, wilayah Nyamuk termasuk bagian dari Desa Parang yang berada di Pulau Parang. Desa Nyamuk dihuni sekitar 650 jiwa yang terbagi dalam 206 keluarga di 2 RW dengan 4 RT.
Desa Nyamuk juga bisa dibilang daerah terpencil. Karena listrik dari diesel baru masuk ke desa ini pada 1990-an. Sekarang, kebutuhan listrik masih dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Di Pulau Nyamuk juga hanya ada satu gedung sekolah bernama SD Negeri 3 Parang. Karena itu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, anak warga Nyamuk harus merantau ke Kecamatan Karimunjawa atau Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Bisa diakses dengan perahu
Seperti diketahui, Pulau Nyamuk hanya bisa diakses melalui perjalanan laut. Butuh waktu sekitar dua jam untuk menyebrang dari Kecamatan Karimunjawa dengan menumpang kapal milik Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara.
Soal transportasi, ada kapal dari Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara dengan rute Karimunjawa-Nyamuk-Parang. Ongkos sekali jalan ke Pulau Nyamuk hanya dikenakan tarif Rp37 ribu.
“Jadwalnya seminggu sekali. Senin dari Karimunjawa ke Nyamuk dan Parang. Rabu pagi kembali lagi ke Nyamuk dan ke Karimunjawa. Biayanya Rp35 ribu ditambah Rp2 ribu untuk asuransi,” terang Muazis.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News